6 Cara Menjemur Bayi agar Tetap Sehat

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

6 Cara Menjemur Bayi agar Tetap Sehat

Sebagian besar ibu mungkin beranggapan tidak perlu menjemur bayi karena baik-baik saja. Padahal, berjemur di bawah sinar matahari pagi pukul 7 hingga 9 sangat bermanfaat bagi bayi. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

Baca Juga: Pahami dan Waspadai Penyakit Kuning Pada Bayi

  • Umumnya bayi baru lahir memiliki kecenderungan kuning yang dikarenakan fungsi organ hatinya belum sempurna dalam mengolah bilirubin. Kondisi inilah yang dinamakan kuning fisiologis. Di sisi lain, sinar matahari pagi mempunyai spektrum sinar biru yang bermanfaat mengurangi kadar bilirubin dalam aliran darah.
  • Sinar matahari membantu tubuh untuk memproduksi vitamin D. Jenis vitamin ini dibentuk dari kolesterol tubuh oleh sinar ultraviolet yang hanya dapat diperoleh dari sinar matahari alami.
     
  • Membantu mengurangi kejenuhan atau depresi. Bayi yang memperoleh sinar matahari cukup jarang menangis karena paparan sinar matahari turut melepaskan hormon endorfin di dalam tubuh, yakni hormon anti depresi.
     
  • Menghangatkan tubuh bayi sekaligus membantu mengeluarkan lendir dari tenggorokannya. Nantinya suara napas bayi, terutama bagi bayi yang memiliki kemungkinan alergi, dapat dikurangi.

Demi mendapatkan manfaat tersebut, perhatikan cara menjemur bayi yang benar sebagai berikut.

  1. Tidak ada batasan usia
    Terkait begitu banyak manfaat yang diperoleh, tidak ada batasan usia untuk menjemur bayi di pagi hari. Bayi baru lahir sampai usia 1 minggu bisa secara rutin dijemur demi mencegah serta mengurangi tingginya kadar bilirubin. Tapi bagi bayi prematur tidak disarankan berjemur karena masih membutuhkan suhu lingkungan yang stabil.
     
  2. Tidak harus di ruang terbuka
    Lokasi menjemur buah hati Ibu tidak harus di udara terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Ibu bisa memilih tempat yang agak terlindungi tetapi tetap mendapatkan sinar matahari. Di samping itu, menjemur juga dapat dilakukan di ruangan dengan kaca bening.
     
  3. Seluruh tubuh terpapar sinar matahari
    Jemur bayi Ibu dalam keadaan dada telanjang misalnya hanya menggunakan popok atau celana, kemudian bolak-balikkan tubuhnya. Dengan begitu tidak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, tetapi juga bagian punggungnya. Upayakan mata bayi membelakangi matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa mata, atau tutupi matanya dengan kain selama berjemur.
     
  4. Memijat bayi
    Manfaatkan momen menjemur bayi Ibu dengan melakukan pijatan untuk bayi dengan menggunakan baby oil. Lakukan pijatan lembut di sepanjang tubuh bayi, mulai dari bagian tubuh atas hingga kakinya. Baby oil juga dapat mencegah bayi dari kulit kering ketika berjemur. Sesekali Ibu juga bisa terus mengajak bayi berbicara untuk meningkatkan kepekaan reaksinya.
     
  5. Membersihkan bagian tubuh
    Umumnya menjemur bayi dilakukan pada jam 7 sampai 8 pagi sebelum buah hati Ibu mandi. Sembari menjemur Ibu dapat membersihkan bagian tubuh bayi yang sering terlewat, contohnya daun telinga, paha, dan tangan bayi dengan menggunakan kapas yang ditetesi baby oil. Seusai itu segera mandikan bayi.
     
  6. Hindari suhu terlalu panas
    Meski sudah tepat waktu, namun matahari bersinar terik, lebih baik sudahi waktu menjemur. Bila terlalu lama, bayi dapat mengalami hipertermi atau kondisi peningkatan suhu tubuh. Kondisi ini dapat berisiko gangguan fungsi metabolisme tubuh bayi, otak, ataupun organ lainnya. Suhu normal bayi adalah antara 36,5-37,5 derajat celcius.

Selain itu, suhu yang terlalu panas juga dapat menyebabkan bayi berkeringat hingga berlebihan. Akibatnya, dapat terjadi biang keringa yang membuat bayi jadi rewel loh, Bu. Yuk, Bu, ketahui lebih lanjut tentang biang keringat ini di sini: Cara Menghilangkan Gatal Biang Keringat pada Bayi

Berjemur selama kurang lebih 15-20 menit di pagi hari akan memberi begitu banyak manfaat bagi bayi. Oleh karena itu, mari ibu lebih rajin lagi untuk menjemur bayi Ibu demi kesehatannya.