Apa Saja Kriteria Kehamilan Normal ?

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Apa Saja Kriteria Kehamilan Normal ?

Awal kehamilan akan dipenuhi dengan kegiatan mengunjungi dokter ahli kandungan. Kegiatan ini tentu saja diatur pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan usia kehamilan. Kehamilan seperti apa yang disebut normal?

Baca Juga: Kenali Berbagai Tanda Awal Kehamilan Selain Telat Haid

Ada dua macam kehamilan yang harus diperhatikan; kehamilan yang semuanya sempurna dan kehamilan yang tidak. Sayangnya, keduanya tetap memiliki risiko yang tinggi atas segala keadaan yang buruk. Kehamilan yang beresiko tinggi biasanya selalu mendapatkan masalah sejak awal atau pertengahan masa kehamilan. Sedangkan kehamilan normal tidak mengalami masalah berarti pada awal hingga masa melahirkan.

Pada masa kehamilan yang normal, Ibu akan bertemu dengan dokter kandungan sekitar tiga minggu sampai empat minggu sekali. Frekuensi pertemuan akan semakin sering, sesuai dengan umur kandungan.

Ada beberapa hal yang harus Ibu perhatikan selama masa kehamilan ini. Risiko yang harus Ibu hadapi adalah adanya tekanan darah tinggi saat hamil, pengeluaran protein di urin, perkembangan janin yang abnormal, dan masih banyak lagi lainnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Ibu perhatikan pada setiap tingkat usia kehamilan.

Pengecekan di Awal Kehamilan

Pada masa awal kehamilan yang disebut sebagai proses alami ini, Ibu biasanya tidak akan diperiksa secara menyeluruh. Ibu akan lebih sering berkomunikasi dengan para suster pada masa ini. Mereka akan melakukan pengecekan setiap Ibu mengunjungi dokter kandungan.

Pengecekan normal ini dilakukan untuk mengetahui berat tubuh, tekanan darah, dan tes urin. Tes urin dilakukan untuk melihat adanya penyakit yang bisa terdeteksi dari urin Ibu. Karena pada masa ini, sangat sulit untuk mendengar detak jantung dari janin, maka hanya catatan seperti diataslah yang didokumentasikan. Detak jantung janin akan terdengar setelah kurang lebih 10 minggu masa kehamilan. Sementara pendarahan pada vagina, demam, sakit yang tidak biasa, dan masalah medis lainnya belum bisa dideteksi secara rinci pada trimester pertama.

Alat yang biasa digunakan dokter pada awal kehamilan adalah alat ultrasound yang sering disebut sebagai USG. USG bisa dilakukan pada masa ini oleh dokter kandungan untuk mengintip keadaan janin dan rahim. Banyak dokter yang menggunakan USG untuk menentukan perkembangan janin dari minggu ke minggu. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memahami cara membaca hasil USG. Selengkapnya, baca di sini: Cara Tepat Membaca Hasil USG Kehamilan.

Evaluasi lainnya seperti pemeriksaan fisik di laboratorium dilakukan untuk mengetahui kategori resiko tinggi kehamilan. Pemeriksaan PAP Smear, ukuran rahim, dan penyakit lainnya seperti TORCH sangat penting dilakukan. Ukuran rahim ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Sementara Ibu yang mengalami kehamilan kembar harus bisa diidentifikasi pada trimester pertama agar persiapan terhadap perkembangan janin menjadi lebih baik.

Baca Juga: Mual disertai Muntah, Tanda-Tanda Awal Kehamilan yang Wajar?

Jika ditemukan penyakit seperti diabetes, tiroid, hipertensi dan iritasi pada usus, maka kehamilan yang Ibu alami adalah kehamilan yang tidak normal. Penanganan lebih awal terhadap gejala tersebut diatas akan sangat membantu penyembuhan seiring berjalannya umur kehamilan.