Posisi Janin 6 Bulan dan Perkembangannya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Posisi Janin 6 Bulan dan Perkembangannya

Pada saat hamil 5 bulan, beberapa Ibu mungkin tidak begitu yakin apakah janin sudah dapat mendengar atau merasakan. Akan tetapi, di masa kehamilan 6 bulan, janin sudah bergerak sangat aktif dan dapat merespons suara dan sentuhan. Adanya suara kencang seperti teriakan atau bunyi musik mampu memicu dirinya melakukan lonjakan atau tendangan kecil. Posisi janin usia 6 bulan dengan kepala berada di bawah memberi efek gerakan menendang yang sangat terasa.

Pertumbuhan Janin

Pada awal masa kehamilan 6 bulan ini, bayi Ibu berbobot kurang lebih 0,7 kilogram dengan panjang kira-kira 35 cm. Ibu akan dapat merasakannya bergerak aktif dan bahkan ketika dia cegukan.

Hamil Minggu 25

  • Detak jantung bayi menjadi lambat 140 denyutan per menit. Walau demikian, frekuensinya lebih tinggi dibandingkan detak jantung Ibu sendiri.
  • Mulai menjadi bayi dengan lemak di bawah kulitnya.
  • Layar USG bisa menampilkan rambutnya yang telah tumbuh.
  • Kulit yang tadinya tampak keriput mulai halus.
  • Secara teratur, bayi akan membuang urine ke kantung ketuban.
  • Sesekali dia cegukan dan Ibu dapat merasakannya.
  • Meski belum sempurna, tetapi otak, sistem pencernaan, dan organ jantung bayi telah terbentuk.

Hamil Minggu 26

  • Berat sekitar 760 gram dengan panjang sekitar 36 cm.
  • Matanya telah dapat terbuka sepenuhnya.
  • Saraf penglihatannya mulai bekerja dan merespons terhadap cahaya. Bila Ibu coba menyorot sinar senter ke perut Ibu, sang bayi akan berusaha memalingkan wajah.
  • Mulai dapat bernapas sedikit demi sedikit untuk persiapan lahir ke dunia.
  • Mulai dapat mendengar suara Ibu saat sedang berbincang dengan orang lain.
  • Jika bayi Ibu laki-laki, buah zakar mulai turun mendekati skrotum.

Janin juga dapat merasakan ibu secara emosional karena kedekatan fisik dan emosional, loh. Untuk tahu info selengkapnya, baca yuk: Reaksi Janin Saat Ibu Menangis.

Hamil Minggu 27

  • Berat janin mencapai 875 gram dengan panjang lebih dari 36 cm.
  • Kelopak matanya sudah dapat menutup dan membuka.
  • Janin tidur dan bangun di waktu yang teratur, walaupun jadwalnya tidak selalu sama dengan jadwal Ibu.
  • Bayi akan lebih sering mengalami cegukan, hal ini normal seiring paru-parunya yang makin matang.
  • Beberapa ahli mengemukakan bahwa bayi mulai bermimpi sejak kandungan mencapai usia 27 minggu. Meskipun begitu, belum diketahui apa yang mereka mimpikan dalam tidur.

Hamil Minggu 28

  • Pada minggu ini, berat bayi akan lebih dari 1 kg dengan panjang kurang lebih 38 cm.
  • Telah tumbuh bulu mata dan dapat mengedipkan mata.
  • Jaringan dalam otaknya terus berkembang pesat.
  • Lapisan lemak dan tulang makin berkembang. Akan tetapi tulangnya baru akan benar-benar mengeras setelah lahir.

Waktu Tidur Janin Usia 6 Bulan

Pernahkah Ibu berpikir bahwa janin yang ada dalam kandungan Ibu tertidur? Melansir dari Healthline, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Mengutip dari Thebump, saat berusia 6 bulan, lebih tepatnya 25 minggu, janin membentuk pola tidur di dalam rahim. Ia akan aktif selama setengah hari, dan akan tidur selama 12 hingga 14 jam.

Melansir dari Healthline, hingga saat ini, belum banyak diketahui bagaimana janin tidur pada awal perkembangannya. Berdasarkan penelitian, pola tidur janin baru bisa diamati dengan jelas, terutama tidur REM saat usia kehamilan tujuh bulan. 

Pada usia kehamilan memasuki trimester ketiga ini, banyak ibu mengalami kram pada kaki, insomnia, dan konstipasi. Selain itu, dikarenakan posisi rahim berada tepat di bawah tulang rusuk, maka Ibu kadang merasakan sedikit susah bernapas. Ibu dapat merasakan pergerakan bayi yang memberikan respon akan suara dan cahaya, serta pergerakan saat cegukan. Terkadang bayi juga merespons ketika sang ibu melakukan gerakan olahraga. Pergerakan ini kerap kali menjadi penguat hubungan ibu dan bayi.

Meskipun sistem organ belum berfungsi sepenuhnya, tetapi janin mampu mendengarkan suara-suara dari luar, bahkan mampu merasakan apa yang dirasakan ibu. Jika ibu merasa stres, cemas, sedih, atau bahagia, janin pun akan merasakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan hormon adrenalin yang diproduksi ibu mampu menembus plasenta, sehingga turut mempengaruhi kondisi emosi bayi. Jadi, jaga terus kebugaran tubuh Ibu dengan olahraga dan pola makan yang sesuai.