Ibu harus percaya jika melahirkan merupakan sebuah peristiwa istimewa yang dialami seorang wanita. Akan tetapi terdapat efek setelah melahirkan, sehingga banyak wanita terkejut dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Ketika melahirkan, tubuh melakukan sejumlah proses yang menguras energi. Seusai proses tersebut berakhir, tubuh Ibu akan mulai menyesuaikan diri untuk pemulihan.
Efek setelah melahirkan pada perubahan tubuh Ibu
Sebagian besar Ibu yang melahirkan untuk pertama kali tidak menyangka harus menghadapi berbagai macam hal baru pada tubuhnya. Berikut ini adalah beberapa perubahan pada bagian tubuh yang biasanya terjadi.
- Vagina dan saluran kemih
Seusai melahirkan, Ibu mungkin merasakan perubahan misalnya vagina yang merenggang dan lebih sensitif. Di samping itu, bagian intim Ibu akan mulai mengeluarkan cairan yang sebagian besar berupa darah selama beberapa minggu. Normalnya Ibu menyusui tidak akan mendapat haid selama beberapa bulan berikutnya. Keluhan lain yang umum muncul adalah inkontinensia post-partum atau kondisi kesulitan menahan buang air kecil (BAK). Hal ini terjadi lantaran saraf pada vagina mengalami mati rasa. Tidak hanya bagi Ibu yang melahirkan normal, Ibu dengan operasi caesar juga kemungkinan mengalami hal ini. Adapun saraf akan kembali normal dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Disarankan bagi Ibu untuk menggunakan pembalut dan lebih sering ke toilet.
- Perut
Kebanyakan Ibu mungkin berpikir bahwa perut akan segera kembali ke ukuran normal setelah melahirkan. Hal tersebut benar adanya, tapi akan membutuhkan waktu. Dibutuhkan waktu hingga dua bulan sebelum rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Apabila timbul stretch mark di sekitar perut Ibu yang berwarna kemerahan, maka setelah melahirkan akan berubah berwarna seperti perak. Selanjutnya semakin samar dan menyatu dengan warna kulit Ibu, meski tidak hilang sepenuhnya. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat dan olahraga yang berfokus pada otot perut, misalnya sit up. Gerakan yoga tertentu juga dapat mengembalikan kondisi perut seperti semula.
- Payudara
Payudara Ibu biasanya akan tampak memerah, bengkak, terasa sakit dan penuh dengan air susu sekitar 1 sampai 2 hari setelah melahirkan. Setelah bengkak berkurang pada hari ke 3 dan 4, payudara akan tampak mengendur. Payudara Ibu juga akan memproduksi banyak air susu selama beberapa minggu ke depan, sehingga sebagian besar Ibu mengalami kebocoran pada pakaian yang digunakan. Cara sederhana mengatasinya adalah dengan menyusui. Sesudah melahirkan, Ibu membutuhkan nutrisi tambahan dari PRENAGEN lactamom khusus konsumsi Ibu menyusui. Di samping memberi nutrisi terpenting untuk buah hati, PRENAGEN lactamom juga diperkaya formula yang mampu meningkatkan kualitas ASI.
- Kaki
Pembengkakan kaki yang disebut edema ini terbilang efek setelah melahirkan yang normal. Hal ini disebabkan rahim mendorong darah beredar ke seluruh tubuh. Terlebih lagi faktor cairan infus saat melahirkan untuk sebagian wanita. Selanjutnya darah dan cairan infus terkumpul di kaki dan di tangan sebagai kemungkinan kondisi yang dapat terjadi sekitar satu minggu seusai melahirkan. Demi membantu kaki lebih nyaman, Ibu sebaiknya mengenakan alas kaki yang longgar ataupun mengenakan sepatu dengan satu nomor lebih besar dibandingkan ukuran normal.
Memiliki bayi yang baru lahir termasuk kegiatan yang akan menghabiskan sebagian besar waktu Ibu, namun jangan lewatkan pemeriksaan sekitar 6-8 minggu pasca melahirkan. Konsultasikan dengan jelas pada dokter apabila ada efek setelah melahirkan yang membuat kesehatan Ibu justru semakin menurun.
Selain berbagai perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan yang telah dijelaskan di atas. Ada beberapa gejala lain yang umumnya dirasakan oleh ibu yang baru saja melahirkan, salah satunya yaitu sembelit. Jika hal ini juga terjadi pada Ibu, ketahui cara mengatasinya di sini yuk: Mudah Dicoba! 9 Cara Mengatasi Sembelit Setelah Melahirkan