Alat tes kesuburan adalah alat untuk mengetahui dan menentukan masa subur. Jika Ibu ingin melakukan tes secara mandiri di rumah, ada 2 rekomendasi alat tes kesuburan yang akurat, yaitu ovulation test pack dan termometer suhu basal tubuh. Yuk, cari tahu kelebihan, kekurangan, dan cara menggunakan kedua alat tersebut di artikel ini.
Ovulation Test Pack adalah alat untuk mendeteksi kadar hormon Luteinizing Hormone (LH) pada urin. Hormon LH diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak, dan berfungsi mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Saat kadar hormon LH tinggi, artinya Ibu memasuki masa subur.
Tes ovulasi perlu dilakukan antara pukul 11.00 - 15.00 atau 17.00 - 22.00. Artinya, tes masa subur tidak menggunakan urin pertama yang keluar di pagi hari karena kandungan LH-nya masih sangat rendah. Itu sebabnya, Ibu disarankan melakukan tes pada siang atau sore hari di mana kadar hormon LH pada urin sudah lebih banyak dan bisa lebih mudah ditemukan.
Cara melakukan tes, cukup dengan meneteskan urin ke lubang sampel pada alat tes. Ibu bisa menggunakan pipet kecil yang biasanya sudah tersedia dalam kemasan alat tes. Tunggu 3-10 menit hingga hasilnya muncul berupa dua garis berwarna merah muda, dengan salah satu warna berwarna lebih gelap.
Jika muncul 2 garis, artinya Ibu sedang dalam masa subur. Jika hanya muncul satu garis berarti tidak sedang dalam kondisi yang subur. Sementara kalau tidak muncul garis sama sekali, bisa jadi tes tidak valid dan harus diulang menggunakan alat test yang baru.
Begitu alat tes ovulasi menunjukkan dua garis berwarna pink, Ibu dan pasangan bisa langsung menjadwalkan hubungan intim yang dilakukan 24 jam setelah tes dan sebelum 48 jam. Ini jendela waktu saat sel telur dilepaskan dan siap menyambut sperma. Peluang untuk hamil pun lebih besar. Jika hubungan intim baru dilakukan di luar jendela waktu, kesempatan untuk hamil pun jadi lebih kecil.
Hasil tes menggunakan Ovulation Test Pack cukup akurat, yaitu 98%, hanya dalam satu kali penggunaan.
Ibu tidak bisa menggunakan alat tes ovulasi ini jika mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan Luteinized Unruptured Follicle Syndrome (LUFS) karena kedua kondisi ini mempengaruhi hormon LH. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan hormon yang menyebabkan gangguan menstruasi dan kadar hormon androgen yang berlebihan. Sementara Luteinized Unruptured Follicle Syndrome (LUFS) adalah kegagalan ovulasi.
Termometer suhu basal tubuh adalah alat untuk mengukur kadar estrogen pada air liur. Tujuannya, untuk mengetahui masa subur secara spesifik.
Suhu basal adalah suhu tubuh saat beristirahat. Maka untuk mengetahui masa subur menggunakan alat ini, Ibu perlu melakukannya saat bangun tidur di pagi hari. Caranya, taruh ujung termometer di bawah lidah dan tutup mulut selama 5-6 menit. Jika Ibu dalam masa subur, maka suhu tubuh akan mengalami peningkatan antara 37ºC - 38ºC.
Hasil lebih akurat dan Ibu bisa mengetahui kapan tepatnya kondisi paling subur, sehingga memperbesar peluang terjadinya kehamilan.
Ibu perlu melakukan pengukuran suhu tubuh setiap hari pada jam yang sama selama 3 bulan. Pengukuran pertama dilakukan pada hari pertama menstruasi. Selain itu, Ibu harus mencatat hasil pengukuran di buku dan membuat grafik untuk menemukan kapan tepatnya masa subur.
Dengan menggunakan kedua alat tes kesuburan di atas bisa membantu memperbesar peluang Ibu untuk hamil. Apalagi hasilnya cukup akurat. Selain menggunakan kedua alat tersebut, Ibu juga bisa lho menggunakan aplikasi untuk menghitung masa subur. Cari tahu cara menggunakan aplikasinya di sini yuk: Menghitung Masa Subur Dengan Kalender Kesuburan PRENAGEN