Apakah si kakak terlihat ‘menonjol’ dibanding teman sekelasnya, Bu? Menonjol disini dalam artian lebih unggul di bidang intelegensi. Ia tampak cerdas dan kerap mengajukan pertanyaan yang sifatnya ‘advance’ dan di luar dugaan? Jika iya, ada kemungkinan kelas akselerasi akan ditawarkan kepadanya, Bu.
Apa sih kelas akselerasi itu? Dan seberapa penting anak masuk ke kelas akselerasi? Simak uraian berikut ini ya, Bu!
Kelas akselerasi merupakan kelas khusus untuk anak-anak berbakat yang program kegiatan kelasnya dipercepat dalam hal waktu dan kurikulum pembelajaran. Misalnya, SMP membutuhkan waktu 3 tahun untuk lulus, namun pada kelas akselerasi, waktu belajar hanya ditempuh dalam waktu 2 tahun saja. Program belajar mengajarnya di dalamnya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak-anak ‘pintar dan berbakat’ mencapai prestasi maksimal sesuai dengan potensinya yang dimilikinya.
Baca Juga: Stunting pada Anak: Penyebab, Dampak, hingga Pencegahan
Yang dimaksud dengan anak berbakat disini adalah anak yang memiliki intelegensi, kreativitas, serta motivasi yang tinggi. Tidak semua anak bisa masuk kelas akselerasi, karena dibutuhkan kemampuan dan kecerdasan maksimal untuk dapat bertahan di dalamnya.
Umumnya, kelas akselerasi mensyaratkan kualifikasi khusus untuk calon murid yang akan masuk, seperti memiliki IQ minimal 130 disertai dengan berbagai prestasi, motivasi, serta kreativitas yang tinggi. Pintar dan ber-IQ tinggi saja tidak cukup untuk masuk ke kelas khusus ini. Dibutuhkan prestasi lain yang menonjol supaya anak memang benar-benar cocok dan dapat bertahan di kelas tersebut.
Perlu atau tidaknya seorang anak masuk kelas akselerasi tidak dapat ditentukan dengan mudah. Perlu pengkajian khusus dengan melihat kondisi fisik serta psikis anak, apakah ia siap masuk ke kelas akselerasi. Karena anak dengan IQ tinggi diatas 130 pun belum tentu siap dan ‘mampu’ beradaptasi dengan kelas percepatan yang serba cepat ini.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, anak dengan IQ 130 sekalipun, jika tidak memiliki prestasi, belum tentu dapat masuk kelas akselerasi. Jika anak memenuhi persyaratan masuk kelas akselerasi pun, Ibu perlu mewaspadai dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Jadi perlu atau tidaknya anak masuk kelas akselerasi, semuanya dikembalikan kembali pada kondisi anak. Apakah ia sudah siap secara fisik, mental, dan psikis belum. Orang tua dan guru tidak boleh memaksakan anak masuk ke kelas akselerasi meskipun anak terlihat ‘mampu’, karena nantinya akan berpengaruh terhadap psikologis anak di masa depan.
Namun, jika secara keseluruhan anak sudah memenuhi kualifikasi untuk masuk kelas akselerasi, baik dari intelegensi, prestasi, hingga psikologi, maka tidak ada salahnya untuk masuk ke kelas percepatan ini. Karena tentunya, potensi anak akan melejit jika didukung dengan suasana serta metode belajar yang tepat.
Sebelum Ibu mantap memasukkan si kakak ke kelas akselerasi, Ibu perlu mengecek kemampuan keseluruhan anak. Ibu juga perlu menawarkan terlebih dahulu kepadanya apakah ia berminat untuk masuk kelas percepatan tersebut.
Disamping itu, ketahui juga beberapa fakta penting mengenai kelas akselerasi berikut ini, Bu.
Baca Juga: Tips Mudah Memberikan Sayur dan Buah pada Anak
Kelas akselerasi tentunya berbeda dengan kelas reguler atau kelas biasa. Jika kelas akselerasi hanya ditempuh dalam waktu 2 tahun saja, maka kelas reguler membutuhkan waktu 3 tahun untuk dinyatakan lulus dan mendapatkan ijazah. Selain itu, terdapat juga perbedaan lain antara kelas akselerasi dengan kelas reguler, seperti:
Baca Juga: Tips Menemani Anak Menonton TV
Itulah beberapa hal mengenai kelas akselerasi yang perlu Ibu tahu. Yang terpenting adalah jangan memaksakan kemampuan anak untuk masuk kelas akselerasi hanya untuk gaya dan gengsi, karena tentunya Ibu yang paling tahu apakah si kakak benar-benar mampu atau tidak.