Toksoplasmosis atau infeksi Toksoplasma adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit Toxoplasma gondii, dan dapat ditularkan oleh kucing.
Toksoplasma dalam bentuk takizoit (bentuk replikasi tercepat dari Toxoplasma gondii) terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Takizoit pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu, sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular Toxoplasma gondii.
Penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah atau transplantasi organ yang membawa kista toksoplasmosis. Cangkok jantung, ginjal, dan hati juga bisa menjadi cara penularan toksoplasmosis. Untuk informasi selengkapnya, yuk baca terus.
Berdasarkan penelitian, jika ibu hamil terkena infeksi toksoplasmosis, maka kemungkinan terbesar yakni 40% ketika melahirkan janinnya akan terinfeksi, dan kemungkinan kedua dengan presentase 17% akan mengalami abortus atau kelahiran dini.
Untuk bayi yang dilahirkan, kemungkinan besar sekitar 90% akan lahir dengan normal tapi akan ada kemungkinan menderita gangguan penglihatan atau lebih buruknya adalah buta, setelah beberapa bulan atau tahun setelah dilahirkan. Kemungkinan lainnya dengan persentase 10% bayi akan menderita gangguan pendengaran.
Beberapa cara umum penularan dan risiko terinfeksi toksoplasmosis pada ibu hamil meliputi:
Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi jika seseorang mengalami kontak langsung dengan kotoran kucing yang mengandung parasit Toxoplasma.
Misalnya, jika seseorang membersihkan kotak pasir kucing yang terkontaminasi dan tidak mencuci tangan dengan benar setelahnya. Ini adalah cara penularan yang umum, karena kucing adalah inang akhir dari parasit toksoplasmosis.
Infeksi juga bisa disebabkan oleh mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh parasit Toxoplasma gondii. Sumber umum adalah makanan yang tidak dimasak dengan baik, seperti daging mentah, setengah matang, atau berbagai produk daging yang belum diproses dengan benar.
Sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih juga dapat menjadi sumber infeksi jika mereka terkontaminasi oleh tanah yang mengandung parasit.
Toxoplasma dapat bertahan dalam tanah terkontaminasi oleh kotoran hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, beraktivitas di tanah seperti berkebun atau bekerja di lahan yang mungkin terpapar oleh kotoran hewan adalah faktor risiko.
Meskipun jarang terjadi, namun ada kemungkinan toksoplasmosis dapat ditularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi. Ini merupakan risiko tambahan bagi individu yang menerima darah atau organ dari donor yang memiliki riwayat infeksi toksoplasmosis.
Pada dasarnya, manusia resisten (kebal) terhadap infeksi toksoplasmosis. Walaupun terinfeksi (kuman masuk ke dalam tubuh), itu tidak menimbulkan gejala penyakit. Jika tubuh kuat, maka parasit yang diidap hanya diam dengan tenang dan tidak akan menimbulkan gejala penyakit.
Sebaliknya, kista akan menimbulkan gejala sakit jika kondisi tubuh lemah, kekebalan tubuh menurun, kekurangan gizi, dan dalam keadaan stres. Kista pada jaringan tubuh dapat merusak organ.
Nah agar Ibu tidak terkena infeksi toksoplasmosis, berikut beberapa hal yang bisa Ibu lakukan sebagai langkah pencegahan.
Gimana, cara mencegahnya cukup mudah kan Bu? Kuncinya adalah menjaga kebersihan, mengonsumsi daging matang, dan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Dengan begitu, kesehatan Ibu dan Buah Hati dalam kandungan akan terjaga. Selamat mencoba!