Sebenarnya, ibu hamil dalam kondisi normal dan sehat boleh saja loh berpuasa. Namun, beberapa studi menyatakan bahwa ibu yang hamil pada kondisi tertentu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah jika memaksa berpuasa.
Jadi, sebelum mengambil keputusan, penting untuk memahami bagaimana puasa dapat mempengaruhi kesehatan Ibu dan Buah Hati. Lihat penjelasannya di artikel ini, yuk.
Secara umum, ibu hamil yang sehat boleh berpuasa. Namun, penting untuk memahami kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi sebelum memutuskan apakah ibu hamil boleh berpuasa. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, misalnya adanya kondisi medis seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, yang dapat mempengaruhi kemampuan ibu hamil untuk berpuasa.
Penelitian yang diterbitkan di Nutrients tahun 2021 dan BMC Pregnancy Childbirth tahun 2018 menunjukkan bahwa berpuasa tidak meningkatkan risiko komplikasi pada Ibu hamil yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Selain itu, studi ini juga menunjukkan tidak ada dampak negatif pada berat badan janin.
Meskipun begitu, perlu diperhatikan agar asupan nutrisi dan cairan selama berpuasa mencukupi, mengingat kebutuhan nutrisi dan cairan saat hamil lebih tinggi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berpuasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Meskipun belum ada penelitian yang secara tegas menunjukkan risiko yang signifikan bagi ibu hamil yang berpuasa, beberapa studi menyoroti potensi dampaknya.
Penelitian yang diterbitkan di American Economic Journal: Applied Economics tahun 2011 menyatakan bahwa berat badan bayi yang lahir dari Ibu yang berpuasa lebih rendah, terutama di trimester 1 dan 2.
Dikutip dari Healthline, walaupun implikasi jangka panjang berpuasa terhadap Ibu dan janin belum sepenuhnya terbukti, namun studi menunjukkan pengaruhnya terhadap pernapasan janin. Studi yang diterbitkan di Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2004 menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar glukosa, sehingga butuh waktu lebih lama untuk mendeteksi gerakan janin.
Frekuensi gerakan janin yang rendah umumnya dianggap sebagai tanda peringatan yang perlu diperhatikan dengan serius, terutama saat mendekati tanggal persalinan. Buah Hati harus melakukan minimal 10 gerakan dalam 1 hingga 2 jam.
Selain itu, masalah seperti anemia defisiensi besi juga lebih sering terjadi saat kehamilan. Ketika Buah Hati tidak mendapatkan cukup zat besi, terutama pada trimester ketiga, ia berisiko lebih tinggi terkena anemia sebelum berusia 1 tahun. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memastikan janin mendapatkan nutrisi yang tepat selama dalam kandungan.
Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa setiap kehamilan memiliki kondisi dan kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Jadi, keputusan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan didiskusikan dengan dokter untuk menilai risiko dan manfaatnya.
Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa Ramadan atau berencana mengganti puasa yang sebelumnya batal, berikut adalah beberapa tips puasa sehat untuk ibu hamil:
Sahur merupakan waktu makan yang sangat penting selama puasa. Selain sebagai sumber energi utama untuk menjalani hari, sahur juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin.
Saat sahur, Ibu sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang tinggi gula karena dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas akibat insulin shock dan agar tidak cepat lapar.
Ketika berbuka puasa, disarankan untuk ibu hamil mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis, seperti jus buah yang dibuat sendiri atau buah kurma. Hal ini dapat memberikan energi dengan cepat karena makanan manis dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun, perlu diingat untuk tidak meminum minuman dingin karena dapat membahayakan lambung.
Setelah mengonsumsi makanan manis, ibu hamil dapat melanjutkan dengan makanan pembuka sebelum masuk ke menu utama. Pastikan untuk makan dengan lauk yang lengkap, seperti sayur dan buah, guna memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan janin untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan perkembangan yang optimal pada janin.
Sebenarnya, multivitamin, suplemen, atau susu formula untuk ibu hamil merupakan sumber tambahan nutrisi. Jika kebutuhan gizi harian Ibu sudah terpenuhi melalui makanan, maka tidak perlu mengonsumsi nutrisi tambahan tersebut.
Namun, seringkali kebutuhan gizi pada ibu hamil tidak dapat terpenuhi hanya melalui makanan. Inilah mengapa multivitamin, suplemen, atau susu formula hamil menjadi penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi janin tetap terpenuhi.
Perlu diingat bahwa penggunaan multivitamin, suplemen, atau susu formula harus didasarkan pada rekomendasi dan pengawasan dari tenaga medis yang kompeten. Mereka dapat membantu menentukan nutrisi tambahan dan dosis yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan Ibu dan Buah Hati.
Istirahat yang cukup sangat penting selama kehamilan, karena tubuh pada ibu hamil sedang melakukan banyak perubahan dan bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan janin. Dengan mengatur waktu tidur yang cukup dan mengurangi aktivitas yang melelahkan, Ibu memberikan kesempatan bagi tubuh untuk pulih dan memperoleh energi yang dibutuhkan.
Pastikan Ibu tidur selama 6-8 jam setiap hari dan kurangi aktivitas berat bagi Ibu yang masih harus bekerja. Jika terasa lelah, luangkan waktu sejenak untuk beristirahat. Jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat yang diperlukan. Prioritaskan kesehatan dan kesejahteraan Ibu serta Buah Hati selama bulan puasa ini.
Selain memberikan efek menenangkan, terbiasa berpikir positif akan membantu menghindari stres yang tidak diinginkan. Ibu dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dan mengurangi stres yang mungkin dialami selama bulan puasa dengan mempraktikkan pikiran positif.
Ketika Ibu mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon stres seperti kortisol. Peningkatan kadar kortisol ini pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan Buah Hati. Jadi, selalu berusaha untuk menjaga pikiran positif selama puasa agar Ibu dan Buah Hati tetap sehat dan bahagia.
Beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak berpuasa adalah sebagai berikut:
Sebuah penelitian yang diterbitkan di BMC Pregnancy and Childbirth tahun 2019 menunjukkan bahwa Ibu hamil yang berpuasa cenderung lebih sering mengalami dehidrasi serta mual muntah yang parah dibandingkan dengan yang tidak.
Mual muntah yang parah juga dapat mengganggu asupan makanan dan nutrisi yang cukup bagi Ibu dan Buah Hati. Dalam kondisi ini, Ibu akan semakin kehilangan energi karena tidak ada kalori yang dibakar menjadi sumber energi. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, lemas, dan bahkan pingsan.
Mimisan adalah kondisi umum yang dapat terjadi pada kehamilan karena perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah yang berlebihan ke seluruh tubuh. Mimisan yang berat dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Ketika Ibu berpuasa pada trimester 2 atau 3, perlu waspada jika merasakan penurunan gerakan janin. Buah Hati yang kurang bergerak bisa menjadi salah satu tanda adanya masalah kesehatan. Segera konsultasikan pada dokter jika tidak bisa merasakan minimal 10 gerakan janin dalam 1 hingga 2 jam.
Kehamilan dengan faktor-faktor risiko tinggi berikut ini memerlukan perhatian khusus dan pengawasan medis yang lebih intensif.
Jika memiliki kondisi yang membutuhkan penanganan medis selama kehamilan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Tapi tahukah Ibu, ternyata puasa dapat memberikan manfaat kesehatan loh. Yuk pelajari berbagai manfaatnya di sini: Manfaat Puasa bagi Kesehatan Gula Darah Ibu Hamil