Kehamilan merupakan salah satu anugerah yang sangat dinanti oleh banyak wanita yang sudah menikah. Banyak wanita yang menantikan kehamilan sebagai satu tanda bahwa seorang wanita sudah benar-benar menjadi wanita yang seutuhnya sempurna.
Baca Juga: Apa sih Tanda-Tanda Awal Kehamilan?
Alangkah senangnya jika tanda-tanda kehamilan yang dinanti telah muncul. Sebaiknya, Ibu mengetahui kriteria kehamilan normal. Sebab, ada beberapa jenis kehamilan bermasalah yang patut diwaspadai, karena kehamilan ini bisa membahayakan Ibu sendiri. Kehamilan bermasalah tersebut meliputi kehamilan di luar kandungan, kehamilan dengan kista, dan kehamilan anggur. Banyak orang yang belum begitu mengenal jenis kehamilan anggur, terutama mengenai penyebab dan gejala kehamilan anggur itu sendiri.
Berbeda dengan kehamilan bermasalah lain yang masih disertai dengan tumbuhnya calon janin, kehamilan anggur sebenarnya sama sekali tidak melibatkan calon janin yang tumbuh. Pasalnya, kehamilan anggur merupakan hasil dari pembuahan yang tidak berhasil.
Kegagalan ini membentuk tumor jinak dari sel trofoblas yang merupakan bagian tepi sel telur yang nantinya akan menjadi ari-ari. Tumor jinak tersebut berbentuk gelembung-gelembung yang mirip dengan buah anggur dan pertumbuhan gelembung tersebut sangat cepat dari hari ke hari, sehingga perut ibu hamil tampak lebih besar dari perkembangan kehamilan yang seharusnya. Apabila diuji di laboratorium, maka akan ditemukan kadar HCG atau beta sub-unit HGG yang tinggi pada ibu hamil.
Jika dilihat melalui pemeriksaan USG kandungan, kehamilan akan tampak kosong tanpa adanya janin yang berkembang. Kejadian kehamilan anggur ini terjadi pada satu dari 80-120 kehamilan wanita Asia. Namun, alat USG dapat mendeteksi kehamilan anggur sejak dini, sehingga kehamilan kosong tersebut dapat langsung ditangani.
Ibu tentunya perlu lebih waspada terhadap kehamilan anggur dengan memperhatikan gejala yang muncul, terutama sebelum bisa dilakukan tes USG. Kehamilan ini akan membawa hasil positif pada tes urine, tetapi terdapat keluhan pendarahan yang terjadi secara berulang-ulang pada ibu hamil, sehingga bisa mengakibatkan anemia.
Ibu yang mengalami kehamilan anggur juga akan mengalami keluhan mual dan muntah berlebihan. Gejala mual dan muntah ini bahkan bisa meningkat pada kondisi keracunan kehamilan. Gejala mual dan muntah terjadi karena kadar hormon HCG pada tubuh ibu meningkat tajam dari kadar normal. Perut ibu akan mengalami pembesaran meskipun ibu tidak akan merasakan gerakan janin di dalam kandungan. Pembesaran perut ibu yang hamil anggur jauh lebih cepat dari pembesaran perut normal sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya.
Baca Juga: Bahaya Dampak Diabetes dan Kehamilan yang Tidak Dipantau
Jika kehamilan anggur berlanjut pada usia yang lebih jauh, gelembung yang berkembang pada kondisi kehamilan anggur akan itu akan keluar bersama darah dari dalam rahim. Apabila ibu mengalami salah satu gejala tersebut, sebaiknya ibu segera memeriksakan diri pada dokter atau bidan untuk memastikan bahwa kehamilan tersebut adalah kehamilan biasa atau hamil anggur.
Ibu juga bisa mempelajari seputar kehamilan anggur selengkapnya di artikel berikut ini, sebelum periksa ke dokter atau bidan. Simak yuk: Hamil Anggur: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya