Asam amino esensial adalah blok pembentuk protein yang mendukung pembentukan serta perkembangan jaringan-jaringan penting dalam tubuh, termasuk otot, kulit, rambut, dan organ-organ vital bayi.
Karena tubuh tidak bisa menghasilkan nutrisi ini sendiri, bayi membutuhkan asupan makanan yang kaya akan amino esensial seperti ASI, daging, ikan, telur, produk susu, dan berbagai jenis kacang-kacangan serta biji-bijian. Yuk, baca lebih lanjut.
Asam amino esensial merupakan zat yang menyusun dan membentuk protein. Protein sendiri berguna untuk membentuk sel dan jaringan tubuh serta menjaga kesehatan bayi.
Zat pembangun protein ini membentuk senyawa organik yang terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon, hidrogen, serta beberapa senyawa kimia lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi ini penting untuk mendukung proses penting dalam tubuh bayi, yaitu sebagai nutrisi seperti pembentuk protein, sintesis hormon, serta neurotransmitter.
Amino esensial tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, oleh karena itu nutrisi ini harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh bayi. Kebutuhan protein amino esensial setiap harinya adalah sekitar 1 g/kg/BB/hari yang diperoleh melalui sumber protein baik nabati maupun hewani.
Terdapat 9 jenis asam amino esensial yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi setiap harinya. Jika ada salah satu zat atau jenis yang kurang, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak optimal. Berikut ini 9 jenis komponen protein amino yang penting bagi bayi:
Salah satu sumber protein hewani yang mengandung komponen protein amino esensial adalah telur. Satu butir telur rebus memiliki kandungan 77 kkal yang terdiri dari 6 gram protein dan 5,3 gram lemak.
Nutrisi ini juga terdapat pada susu. Dalam satu gelas susu berukuran 150 ml terdapat kandungan protein sebesar 5,1 gram. Protein tersebut mengandung senyawa amino esensial yang mudah dicerna oleh tubuh.
Asam amino esensial juga dapat ibu temukan pada ikan, daging merah, daging putih, dan kacang-kacangan seperti dari kacang kedelai, kacang polong, biji wijen, tempe, tahu, susu kedelai, gandum, kacang tanah, serta kacang mede.
Lantas apa saja manfaat protein amino esensial untuk bayi selain membentuk protein? Simak ulasan berikut ini, Bu!
Manfaat yang pertama adalah mampu meningkatkan imunitas tubuh bayi. Bayi belum memiliki sistem imun yang sempurna, oleh karena itu protein amino esensial berperan dalam membentuk antibodi dan sitokin. Keduanya sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh bayi.
Selain itu, protein juga berperan dalam membentuk sel darah putih yang berguna untuk melawan kuman serta benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih merupakan benteng pertahanan tubuh yang melawan kuman penyebab penyakit.
Nutrisi ini juga bermanfaat untuk mendukung perkembangan otot bayi. Komponen protein mampu membangun otot dalam tubuh bayi. Ibu dapat melengkapi nutrisi bayi dengan vitamin D untuk mendukung perkembangan otot bayi di samping pemberian amino saja.
Apakah bayi kerap mengalami alergi, Bu? Jika iya, ibu perlu memberikan makanan tambahan yang mengandung protein amino esensial untuk mengurangi gejalanya. Alergi tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Umumnya, alergi disebabkan oleh asupan yang mengandung alergen seperti susu sapi dan turunannya. Namun gejala alergi tersebut dapat berkurang jika protein susu sudah dipecah dalam bentuk asam amino. Salah satu caranya adalah dengan memberikan susu formula atau makanan lainnya yang mengandung protein amino esensial tinggi.
Bayi yang memiliki cukup nutrisi protein dalam tubuhnya cenderung memiliki berat dan tinggi badan yang ideal. Hal ini disebabkan oleh peran komponen protein dalam mendukung pertumbuhan bayi.
Salah satu komponen protein yang berperan dalam hal ini adalah leusin yang bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan serta memperbaiki kerusakan sel kulit, otot, dan tulang.
Manfaat lain dari protein amino esensial adalah mampu mengoptimalkan produksi hormon serotonin dalam tubuh bayi. Hormon tersebut berfungsi untuk menghantarkan sinyal antar jaringan saraf tubuh. Selain itu, hormon serotonin juga dapat mempengaruhi suasana hati, pembentukan tulang, pembekuan darah, serta melancarkan sistem pencernaan.
Amino esensial juga bermanfaat untuk membantu pertumbuhan serta perkembangan tulang bayi. Hal ini karena nutrisi tersebut mampu menyerap kalsium dengan optimal.
Tak hanya itu, senyawa ini juga bisa mempertahankan nitrogen dalam tubuh, memaksimalkan pembentukan enzim serta antibodi dalam tubuh serta mempercepat pemulihan pasca operasi. Bayi yang tercukupi kebutuhan protein amino esensial hariannya dapat tumbuh lebih sehat dan kuat.
Fungsi lain dari protein amino esensial adalah mampu memaksimalkan kecerdasan otak bayi. Dengan konsumsi yang cukup, otak bayi akan berkembang dengan maksimal sehingga ia akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pintar.
Dengan memberikan asupan protein amino esensial yang cukup sejak kecil, ia akan tumbuh dengan kemampuan kognitif yang baik.
Metabolisme tubuh yang berjalan dengan baik dan lancar sangat berpengaruh terhadap kesehatan serta tumbuh kembang bayi. Kabar baiknya, kandungan amino esensial mampu mengontrol metabolisme tubuh bayi agar tetap seimbang.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bayi membutuhkan komponen protein yang cukup setiap harinya untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembangnya. Lalu dampak apa yang bisa terjadi jika bayi kekurangan protein amino?
Bayi yang kekurangan asam amino dapat mengakibatkan:
Itulah manfaat asam amino esensial untuk tumbuh kembang bayi serta dampaknya jika ia kekurangan nutrisi ini. Bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan atau masih mendapatkan ASI eksklusif, bisa memperoleh sumber protein amino esensial dari ASI ibu.
Setelah itu, bayi membutuhkan tambahan asupan protein amino dari makanan pendamping ASI serta dari susu formula tambahan. Jadi pastikan bayi memperoleh protein amino esensial yang cukup selama 1000 hari pertama kelahirannya ya, Bu!