Air Susu Ibu (ASI) tentu merupakan nutrisi pokok yang harus diberikan ibu kepada anak. Manfaat pemberian ASI bermacam-macam, baik untuk ibu maupun bayi. Bagi ibu, manfaatnya dapat membantu rahim ibu kembali ke keadaan sebelum hamil dengan lebih cepat, membantu ibu untuk menurunkan berat badan setelah kelahiran bayi, mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker payudara pre-menopause, mengurangi risiko osteoporosis, dan juga mengurangi risiko ibu dengan diabetes gestasional tipe 2.
Sementara itu, manfaat pemberian ASI bagi sang bayi yang paling signifikan adalah untuk mencegah berbagai penyakit seperti gastrointestinal, alergi, asma, diabetes, kegemukan, beberapa kanker pada anak, saluran pernapasan, infeksi saluran kemih dan juga SIDS (kematian mendadak pada bayi).
Baca juga:Yuk, Kenali Komposisi ASI dan Manfaatnya Lebih Jauh!
Sayangnya, permasalahan ASI kerap menjadi momok bagi para ibu baru. Keluhan paling umum yang kerap dialami oleh ibu adalah ASI tidak keluar, atau keluar namun dalam jumlah sedikit. Memang sesaat setelah melahirkan, jika ASI tidak keluar merupakan hal yang wajar. Hal ini dikarenakan jumlah ASI yang diproduksi ibu setelah melahirkan memang masih sedikit. Ibu hanya mengeluarkan kolostrum di awal proses menyusui. Namun justru kolostrum sangat baik dan bermanfaat untuk bayi. Untuk itulah, disarankan pada ibu untuk melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan.
Biasanya ASI baru akan keluar dengan lancar dua hingga tiga hari pasca melahirkan. Kandungan kolostrum pada ASI menurun, namun jumlah ASI meningkat. Namun, pada beberapa ibu bisa terjadi delayed onset of lactation atau ASI terlambat keluar. Keterlambatan ini membuat ibu kurang percaya diri, stres, dan akhirnya gagal memberikan ASI pada bayi. Justru stres inilah yang menyebabkan ASI tidak keluar. Lantas apa saja, penyebab ASI tidak keluar atau tidak lancar dan bagaimana solusinya? Simak ulasan berikut ini, bu!
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ASI yang terlambat keluar bisa membuat ibu stres dan menganggap ASI-nya tidak keluar atau tidak lancar. Semakin tinggi tingkat stres ibu, maka semakin sulit untuk memproduksi ASI. Selain stres, berikut ini beberapa penyebab lain kenapa ASI tidak keluar agar bisa dicari bagaimana solusinya.
ASI tidak keluar setelah persalinan normal atau caesar biasanya terjadi pada persalinan pertama. Ibu yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproduksi ASI. Namun setelah persalinan kedua dan seterusnya, umumnya ASI akan lebih cepat keluar.
Penyebab ASI tidak keluar selanjutnya adalah proses persalinan yang panjang dan sulit. Ibu sudah kehabisan energi untuk bersalin sehingga sulit untuk memproduksi ASI. Ditambah jika ibu tidak rileks, maka ASI akan semakin seret.
Meskipun tidak mutlak, namun ibu yang bersalin secara caesar memiliki tingkat stres, nyeri, dan emosional yang lebih tinggi. Hal ini menjadi penyebab ASI tidak keluar lagi, meskipun ibu sudah mengeluarkan kolostrum di awal.
Kelahiran prematur juga bisa menjadi penyebab ASI tidak keluar setelah dua bulan melahirkan. Persalinan prematur atau tiba-tiba dapat membuat ibu kaget, stres, dan akhirnya ASI tidak keluar. Bayi prematur juga sulit untuk menyusu sehingga ibu semakin sulit untuk memberikan ASI.
Jika ASI tidak keluar, bayi akan minum apa? Mungkin ini menjadi kekhawatiran para ibu yang akhirnya membuat ASI semakin tidak lancar. Selain karena faktor dari internal, ASI tidak keluar juga dapat disebabkan oleh bayi yang sulit untuk menyusu atau menemukan puting ibu. Akibatnya, tidak ada permintaan dari bayi sehingga kuantitas ASI pun sedikit. Bayi yang sulit menyusu dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti bibir sumbing, tongue tie, hingga masalah syaraf. Pelekatan yang tidak sempurna juga menyebabkan bayi kesulitan untuk menyusu.
Ibu dengan kadar gula yang tinggi juga bisa memicu ASI tidak keluar. Diabetes menyebabkan ibu membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksi ASI. Dalam hal ini, penyebab ASI tidak keluar bukan disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi ibu, namun hormon menjadi faktor utamanya.
Ternyata berat badan ibu yang berlebihan dapat membuat ASI terlambat keluar. Ibu dengan obesitas disarankan untuk merangsang produksi ASI lebih sering, agar dapat menyusui bayi secara maksimal.
ASI yang tidak keluar atau hanya sedikit tentu dapat diatasi. Dalam mengatasi ASI untuk keluar banyak, ada banyak cara yang dapat ibu lakukan seperti:
Baca juga:Tips Memompa ASI untuk Nutrisi Lengkap Bayi Kapan Saja
Untuk membuat ASI keluar dengan lancar, ibu perlu rileks dan hindari stres berlebihan. Jangan lupa untuk mencari dukungan dari orang terdekat seperti pasangan atau keluarga, agar ibu dapat menyusui dengan lancar. Ibu juga perlu meningkatkan bonding dengan bayi agar produksi ASI semakin lancar. Semoga ulasan di atas dapat membantu ibu mengatasi ASI yang tidak keluar. Selamat mencoba, bu!