ASI merupakan nutrisi utama bayi sejak lahir hingga usianya 6 bulan, yang bermanfaat besar untuk mengoptimalkan tumbuhkembangnya. Namun, seringkali Ibu kesulitan memberikan ASI, karena ASI-nya tidak keluar akibat kesulitan melakukan pelekatan yang benar.
ASI tidak keluar saat bayi lahir menjadi salah satu momok paling menakutkan bagi seorang ibu. Terlebih pada ibu yang baru pertama kali melahirkan, tentunya akan menjadi cemas. Fenomena ini wajar terjadi pada ibu, meskipun ada juga ibu yang langsung dapat memberikan kolostrum sesaat setelah melahirkan.
Namun tak perlu cemas berlebihan, ASI tidak langsung keluar saat bayi lahir bukanlah hal yang mengkhawatirkan. Nantinya ibu dapat berkonsultasi dengan dokter, serta mencari cara yang tepat agar ASI keluar saat bayi lahir. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penyebab ASI tidak langsung keluar serta cara mengatasinya. Simak ya, Bu!
Perlu ibu ketahui bahwa setelah melahirkan, tubuh menghasilkan hormon prolaktin yang berfungsi untuk menghasilkan ASI. Di hari-hari awal persalinan, hormon prolaktin akan membantu tubuh untuk menghasilkan kolostrum yang merupakan ASI pertama berwarna kekuningan. Kolostrum memiliki volume yang sangat kecil, tidak seperti ASI pada umumnya. Meskipun demikian, nutrisi kolostrum sangat baik untuk memenuhi kebutuhan dan asupan bayi di awal kelahirannya.
Kolostrum sebenarnya sudah diproduksi sejak masa kehamilan. Beberapa ibu akan mengeluarkan cairan dari payudara beberapa bulan sebelum bersalin, cairan inilah yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum memiliki antibodi yang sangat baik untuk melindungi bayi dari berbagai virus dan penyakit di awal kehidupannya.
Ketika ibu melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), bayi akan menghisap kolostrum langsung dari payudara ibu. Pada masa ini mungkin ibu tidak mengetahui seberapa banyak kolostrum yang keluar, namun umumnya cukup untuk kebutuhan bayi. Aliran kolostrum yang lambat atau tidak deras dapat membantu bayi untuk belajar menyusu.
Setelah 3-4 hari pasca melahirkan, payudara akan menjadi kencang. Ini artinya, kolostrum pada payudara telah berubah menjadi ASI yang siap diberikan untuk bayi. Nah, setelah itu, aliran ASI menjadi deras dan meningkat. Jadi setelah kolostrum dikeluarkan, sangat wajar jika ASI baru mengalir 3 hingga 4 hari pasca bersalin.
Meskipun normalnya ASI baru keluar dengan lancar setelah 3-4 hari pasca melahirkan, namun ada juga ibu dalam kondisi tertentu yang mengalami ASI tidak keluar. Umumnya hal ini disebabkan oleh gangguan hormon prolaktin dalam tubuh. Gangguan ini menyebabkan ASI tidak keluar saat bayi lahir atau pada waktu yang semestinya.
Beberapa faktor penyebab ASI tidak keluar, bahkan setelah beberapa hari pasca bersalin, antara lain:
Stres merupakan salah satu pemicu ASI tidak keluar saat bayi lahir. Pada saat stres atau cemas, hormon prolaktin tidak dapat bekerja dengan maksimal sehingga ASI tidak lancar. Beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil stres antara lain karena depresi pasca persalinan, persalinan yang lama, serta operasi caesar tanpa rencana.
Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab ASI tidak keluar saat bayi lahir. Kondisi tersebut antara lain diabetes, anemia, atau retensi plasenta.
Penyebab ASI tidak keluar berikutnya adalah adanya efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat herbal atau obat lainnya. Oleh karena itu, konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat apapun.
Di awal masa menyusui, banyak ibu yang belum tahu cara pelekatan payudara yang tepat saat menyusui. Akibatnya, bayi sulit untuk menyusu. Ketika hal ini terjadi, ASI tidak dihisap dengan sempurna sehingga menjadi tidak lancar. Selain dari pelekatan, posisi ibu saat menyusui juga perlu diperhatikan. Karena hal ini dapat mempengaruhi kelancaran pemberian ASI, dan dapat memberikan rasa nyaman kepada bayi. Bagaimana posisi menyusui yang tepat? Simak di artikel berikut ya: Inilah Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Aman dan Tepat
Ibu yang memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol saat hamil rentan mengalami ASI tidak keluar pasca persalinan. Hal ini dipengaruhi oleh kandungan nikotin serta alkohol yang tidak baik untuk tubuh serta memperlambat kinerja hormon prolaktin.
Apabila ASI tidak keluar dalam beberapa jam setelah melahirkan, Ibu perlu meminta petugas kesehatan untuk mengajari Ibu menyusui. Petugas tersebut akan membaringkan bayi secara tengkurap di atas dada Ibu dalam posisi yang memang memungkinkan bayi untuk belajar menyusu kepada Ibu.
Jika Ibu sudah bisa duduk dan dapat memeluk bayi, Ibu dapat mencoba belajar melakukan pelekatan. Jika dilakukan dengan benar, maka pelekatan tersebut akan merangsang keluarnya ASI.
Sebelum melakukan pelekatan, Ibu perlu mencuci tangan dulu dengan air bersih yang mengalir. Lalu, perah sedikit ASI dan oleskan ASI-nya ke puting dan areola sekitarnya. Fungsi mengoleskan ASI ini ialah untuk membersihkan puting dari kuman dan menjaga kelembapannya.
Berikut cara melakukan pelekatan yang betul:
Ibu, jika pelekatannya benar, maka dagu bayi akan menempel pada payudara dan mulutnya terbuka lebar. Selain itu, sebagian besar areola Ibu akan tersembunyi di dalam mulut bayi, dan putingnya tidak nampak sama sekali.
Ibu juga akan melihat bahwa bibir bayi terlipat keluar dan pipinya nampak menggembung. Dia akan mengeluarkan bunyi seperti sedang menelan, bukan mengecap-ngecap. Bayinya juga akan terlihat tenang, dan seharusnya Ibu tidak merasa kesakitan seperti digigit.
Namun, jika dengan pelekatan yang benar ASI masih tidak keluar, ibu dapat melakukan berbagai cara lain untuk merangsang ASI cepat keluar. Simak selengkapnya dalam artikel ini: Tips Merangsang Produksi ASI Agar Cepat Keluar
Agar ASI selalu keluar, Ibu perlu menyusui setiap 2-3 jam, terutama pada minggu-minggu pertama kehidupan bayi ini. Sebaiknya Ibu menggunakan kedua payudara secara bergantian, agar ASI selalu lancar dan tidak terjadi mastitis.
Hindari juga rokok dan alkohol ya, Bu, ganti dengan minum air putih minimal 2 liter sehari. Hindari pula memberikan empeng atau dot pada bayi, agar bayi tidak sampai bingung puting dan jadi enggan menyusu.
Selalu menghindari stres dan hanya makan makanan bergizi juga dapat merangsang ASI. Selain itu, Ibu juga dapat merangsang payudara untuk memproduksi ASI dengan massage payudara secara lembut menggunakan tangan, dari dada yang maju ke arah puting.
Jika cara-cara tadi belum membantu mengeluarkan ASI juga, mintalah bantuan tentaga medis.
Selain itu, ibu juga dapat mengonsumsi susu ibu menyusui sebagai ASI booster yang mengandung nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan asam lemak omega-3 untuk membantu meningkatkan produksi ASI dan memberikan dukungan gizi yang baik bagi bayi. Lihat yuk rekomendasinya berikut ini: Susu Terbaik untuk Ibu Menyusui