Penderita diabetes yang tengah hamil harus lebih memperhatikan kesehatan dan tingkat gula darah secara teratur. Kehamilan sendiri sudah menjadi tantangan sendiri bagi para calon ibu, terlebih jika calon ibu ternyata seorang penderita diabetes, entah itu diabetes tipe 1 atau 2. Terkait diabetes dan kehamilan, selain Ibu harus berhadapan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh selama mengandung, Ibu juga harus berhati-hati saat memantau dan mengontrol kadar gula darah sendiri.
Beberapa Jenis Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang mempengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi.
- Diabetes Tipe 1, di mana tubuh tidak memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang membantu gula darah mengubah karbohidrat menjadi energi.
- Diabetes Tipe 2, di mana tubuh memproduksi insulin, tapi tidak berfungsi dengan baik.
- Gestasional diabetes, tipe diabetes yang muncul saat kehamilan.
Risiko Diabetes terhadap Kehamilan
Memiliki penyakit diabetes saat hamil bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan ibu hamil dan bayi. Untuk ibu hamil dengan diabetes tipe 1 dan 2, gula darah tinggi bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan keadaan cacat ataupun prematur. Terlebih, ibu hamil dengan diabetes tipe apapun bisa meningkatkan peluang kelahiran harus dilakukan secara caesar. Bayi pun akan lahir dengan risiko memiliki diabetes di masa depan.
Mengurangi Risiko Buruk Diabetes saat Hamil
Apabila sebelum dan selama kehamilan Ibu mampu memantau gula darah, maka peluang melahirkan bayi sehat akan meningkat. Di samping itu, kemungkinan timbulnya masalah lain akibat diabetes atau memburuknya kondisi diabetes selama kehamilan pun bisa semakin berkurang. Menjaga gula darah agar diabetes dan kehamilan tidak tertimpa risiko buruk bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
- Konsultasi terlebih dahulu sebelum hamil dengan dokter untuk memeriksa efek diabetes pada tubuh. Dapatkan saran mengenai cara menjaga gula darah, mengganti obat jika diperlukan, ataupun anjuran lainnya.
- Selama kehamilan, sering-seringlah mengecek kondisi ke dokter, mulai dari dokter kandungan, dokter spesialis diet, serta spesialis Ibu hamil dengan diabetes. Ibu harus lebih sering berkonsultasi dengan dokter demi mencegah atau mendeteksi masalah lebih awal. Pemeriksaan rutin, tes darah, ultrasound, atau tes pencitraan prenatal mungkin perlu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.
- Sering mengecek kadar gula darah tubuh. Hamil membuat tubuh Ibu membutuhkan lebih banyak energi, tingkat gula darah bisa berubah pula dengan sangat cepat. Cek kadar gula darah setidaknya tiga kali sehari bertujuan mencegah kadar gula terlalu rendah atau tinggi.
- Konsumsi insulin atau obat sesuai anjuran dokter. Siap sedia sumber gula cepat seperti permen atau tablet glukosa dimanapun Ibu berada.
- Terapkan pola makan sehat. Dokter atau spesialis diet mungkin akan menganjurkan atau memodifikasi makanan dan minuman yang Ibu konsumsi. Sebagai contohnya, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh,dan makanan yang mengandung asam folat. Langkah ini sangat penting untuk menjaga stabilitas kadar gula darah Ibu.
- Olahraga setidaknya 150 menit per minggu atau 30 menit selama lima hari dalam seminggu. Tetap konsultasikan dahulu pada dokter sebelum berolahraga. Jangan lupa selalu periksa kadar gula darah sebelum dan sesudah berolahraga, terutama bila Ibu menggunakan insulin.
Baca Juga: Cara Tepat Jaga Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi dalam Kandungan
Pentingnya Kontrol Gula Darah Selama Kehamilan
Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada Ibu hamil penderita diabetes dapat memicu berbagai komplikasi bagi bayi dan Ibu, seperti:
- Macrosomia, yakni ukuran tubuh bayi lebih besar daripada bayi pada umumnya.
- Ukuran bayi yang lebih besar meningkatkan risiko sulit melahirkan secara normal sehingga Ibu harus diinduksi atau melahirkan dengan bedah caesar.
- Tepat seusai melahirkan, kadar gula darah pada bayi kemungkinan akan sangat rendah.
- Level kalsium dan magnesium dalam tubuh bayi kemungkinan tidak seimbang.
- Pembentukan organ-organ bayi akan terpengaruh hingga menyebabkan cacat otak, tulang belakang, jantung, dan sistem saraf.
- Bayi lahir prematur atau meninggal di dalam rahim.
- Bayi mengalami masalah kesehatan segera setelah lahir misalnya masalah jantung dan pernapasan.
- Bayi berisiko terkena obesitas atau diabetes di masa mendatang.
- Ibu hamil berisiko menderita gangguan preeklamsia atau tekanan darah tinggi yang mampu menimbulkan kejang atau stroke selama persalinan.
- Keguguran.
Diabetes dan kehamilan merupakan hal yang tidak bisa dianggap sepele. Kontrol kadar gula dalam darah Ibu dengan baik agar masa kehamilan dan proses persalinan berjalan dengan lancar.