Banyak orang yang menanyakan tentang apakah berhubungan intim saat haid bisa menyebabkan hamil, apakah Ibu salah satunya? Menurut mitos yang beredar, wanita tidak bisa hamil jika melakukan hubungan seksual saat sedang haid. Apakah mitos tersebut benar adanya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya melalui ulasan di bawah ini, Bu.
Benarkah berhubungan saat haid bisa menyebabkan kehamilan? Ya, meski sedang menstruasi, peluang Ibu untuk hamil tetap ada, lho. Jadi, mitos yang menyebutkan bahwa berhubungan saat haid tidak dapat menyebabkan kehamilan tidak sepenuhnya benar.
Meskipun peluangnya cukup kecil atau rendah, bukan berarti wanita tidak bisa hamil jika melakukan hubungan intim saat menstruasi. Sebab, peluang kehamilan ini tergantung pada siklus menstruasi dan kapan waktu dilakukannya hubungan intim.
Jika siklus menstruasi Ibu berlangsung selama 28–35 hari atau lebih lama, dan Ibu tetap berhubungan intim ketika sedang haid, kemungkinan untuk hamil bisa jadi cukup kecil, bahkan hampir mustahil karena waktu ovulasi masih beberapa hari lagi.
Namun, jika siklus menstruasi Ibu lebih pendek (21–24 hari) dan Ibu berhubungan intim pada waktu menstruasi, kemungkinan untuk hamil akan lebih tinggi. Sebab, durasi siklus yang pendek ini membuat Ibu mengalami ovulasi lebih cepat. Ibu dapat saja mengalami pembuahan jika Ibu melakukan hubungan seks menjelang akhir menstruasi, karena sperma Ayah memang bisa hidup dalam tubuh Ibu hingga 5 hari.
Namun, akhir menstruasi ini tetaplah bukan waktu terbaik yang bisa dipilih untuk berhubungan intim jika Ibu sedang merencanakan kehamilan. Waktu yang terbaik untuk berhubungan ini ialah saat masa subur ya, Bu. Karena itu, apabila Ibu sedang merencanakan kehamilan, penting untuk mengetahui kapan siklus menstruasi alami Ibu.
Jika ingin melakukan hubungan seksual saat haid, sebaiknya Ibu memahami beberapa risikonya terlebih dahulu, ya. Inilah beberapa bahaya yang dapat terjadi:
Salah satu efek samping seks saat haid ialah meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS). Pasalnya, virus yang kemungkinan berada di dalam darah haid Ibu dapat dengan mudah ditularkan kepada Ayah, misalnya virus hepatitis.
Terjadinya endometriosis (tumbuhnya endometrium di luar dinding rahim) bisa disebabkan oleh kembalinya darah haid ke rongga perut (menstruasi retrograde) ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual selama menstruasi berlangsung.
Seks saat haid juga dapat membuat Ibu lebih rentan terkena infeksi saluran kemih loh. Sebab, lubang kencing berada berdekatan dengan lubang vagina, sehingga bakteri dari darah haid cenderung mudah menyebar ke lubang kencing. Penyebaran bakterinya juga lebih mudah saat Ibu berhubungan intim.
Situasi vagina Ibu pada waktu periode menstruasi menciptakan pH vagina yang memudahkan jamur untuk tumbuh, sehingga jamur lebih mudah hidup dan menginfeksi saluran reproduksi Ibu. Dengan berhubungan seksual, maka kemungkinan infeksinya juga semakin tinggi loh, Bu.
Secara umum, waktu terbaik berhubungan untuk meningkatkan peluang kehamilan ialah sekitar pertengahan siklus menstruasi atau saat ovulasi, kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.
Pada masa ovulasi, seorang wanita sedang di masa paling subur, sehingga peluang terjadinya pembuahan dan kehamilan sangat tinggi. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui kapan masa subur Ibu setelah haid sehingga bisa menentukan waktu berhubungan yang tepat.
Di samping itu, sebaiknya Ibu dan Ayah juga rutin melakukan hubungan intim, setidaknya 2–3 kali seminggu selama periode non-menstruasi. Dengan begini, sperma akan selalu cukup dalam tubuh Ibu untuk pembuahan sel telur ketika sel telur tersebut sudah matang.
Masa subur setiap wanita berbeda-beda, tergantung dari siklus menstruasinya. Jika siklus menstruasi Ibu terjadi selama 28 hari, biasanya masa subur akan berlangsung sekitar hari ke-14.
Selain itu, Ibu juga dapat mengetahui masa subur dengan metode kalender. Cara ini dilakukan dengan mengurangi 18 hari dari jumlah hari siklus terpendek yang Ibu miliki. Ibu juga bisa menggunakan tes ovulasi yang tersedia di apotek.
Perhatikan pula beberapa tanda masa subur berikut ini:
Jika ibu sedang berusaha hamil, maka Ibu perlu memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang. Ibu perlu memenuhi kebutuhan nutrisi, seperti PROTEIN, asam folat, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Beberapa sumber makanan untuk melengkapi nutrisi harian ini di antaranya :
Ada cara efektif yang bisa Ibu pilih untuk memenuhi nutrisi harian, salah satunya minum susu yang kaya akan PROTEIN dan asam folat untuk menjalani program hamil, seperti PRENAGEN esensis. Susu PRENAGEN esensis ini diformulasikan agar memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang Ibu selama persiapan kehamilan.
PRENAGEN esensis diperkaya dengan PROTEIN, asam folat, zink, serta rendah lemak sehingga bisa membantu Ibu meningkatkan kesuburan dan mengoptimalkan persiapan kehamilan. Yuk, simak informasi lebih lanjut mengenai PRENAGEN esensis di sini: PRENAGEN esensis: Susu Penyubur Kandungan Agar Cepat Hamil.
Referensi: