Setelah operasi Caesar, wajar jika Ibu takut luka bekas operasi Ibu akan terbuka sedikit. Lalu, bagaimana mengenali tanda bahwa jahitan bagian dalam perut Ibu itu sudah kering? Yuk, Bu, pahami tentang luka jahitan Caesar di sini. Tapi sebelumnya, kenali dulu tentang sayatan pada operasi Caesar ini ya.
Penting untuk diketahui Bu, bahwa dalam prosedur operasi caesar, dokter tidak hanya membuat satu sayatan saja, tetapi sampai dua sayatan. Sayatan pertama dilakukan di bagian perut, dan sayatan kedua di rahim supaya mengeluarkan bayi.
Jika bayi berhasil dilahirkan, dokter akan segera menutup kedua sayatan tersebut dengan jahitan. Untuk bagian rahim atau uterus, dokter akan menutup luka sayatan dengan jahitan menggunakan benang jahit yang dapat diserap oleh tubuh dan menyatu dengan jaringan otot rahim.
Namun, untuk menutup luka sayatan pada perut, dokter akan menjahitnya dengan benang jahitan yang tidak dapat menyatu dengan daging. Oleh karena itu, seminggu setelah operasi, ibu harus tetap kembali ke rumah sakit untuk melepas jahitan tersebut. Ibu juga bisa ketahui tips perawatan pasca caesar, melalui artikel berikut ini yaa: Tips Penyembuhan dan Perawatan Pasca Caesar.
Ibu yang sedang hamil lagi setelah melakukan operasi caesar memiliki peluang jahitan caesar-nya terbuka lagi. Hal ini mengakibatkan rupture uteri (rahim robek) yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janin. Yuk, simak ciri-ciri dan penyebab jahitan Caesar yang terbuka lagi.
Rasa sakit yang disebabkan oleh pasca caesar ini bisa berlangsung dalam waktu yang lama, karena operasi tersebut membuat sayatan yang besar pada bagian perut untuk mengeluarkan bayi yang ada dalam kandungan tersebut.
Pada saat operasi memang tidak terasa sebab dilakukan pembiusan baik dapat secara bius umum atau bius spinal yaitu hanya dari bagian pinggang kebawah saja yang dibuat mati rasa. Setelah efek bius hilang akan langsung dapat terasa rasa nyeri pasca operasi tersebut. Bahkan hanya gerakan kecil pun seperti miring atau tertawa bisa muncul rasa nyeri
Pada umumnya luka Caesar akan segera pulih dan kering seiring waktu berjalan. Luka Caesar dapat terbuka jika ibu terlalu banyak terkena tekanan pada area tersebut. Dikutip dari healthline, jahitan caesar mungkin bisa terbuka lagi dan istilah ini dinamakan C-section dehiscence.
Perut diatas jahitan caesar sakit adalah satu tanda jahitan caesar ibu terbuka. Untuk lebih mengenalnya, Ibu harus tahu beberapa tanda yang dialami ketika luka jahitan terbuka. Berikut tanda jahitan caesar operasi terbuka:
Jangan sampai infeksi, Bu. Yuk, pelajari seputar perawatan jahitan setelah persalinan di sini: Cara Merawat Jahitan Setelah Melahirkan agar Cepat Sembuh.
Jahitan caesar juga dapat terbuka di bagian dalam, Bu. Jika jahitan caesar di bagian dalam terbuka, kemungkinan ibu akan memiliki tanda ciri-ciri jahitan dalam robek misalnya:
Luka pada bekas jahitan Caesar dapat terjadi. Menurut penelitian Journal of Medical Ultrasound, inilah faktor yang meningkatkan risiko ibu mengalami jahitan Caesar yang terbuka:
Bila yang terbuka adalah jahitan yang luar, dokter akan memberikan obat bius supaya membuat bagian tersebut mati rasa dan dokter akan mengangkat kulit di sekitar tersebut. Selanjutnya, dokter akan membersihkan infeksi yang ada di bagian luar tersebut dan menjahit kembali luka caesar –nya.
Bila perut diatas jahitan caesar sakit pembengkakan di area sekitar luka sayatan atau luka tampak mengeluarkan cairan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter karena ini bisa jadi pertanda adanya infeksi. Apalagi jika bekas jahitan berwarna hitam, ini menandakan dalamnya luka jahitan yang terjadi. Ini dapat terjadi karena gangguan saat proses penyembuhan jahitan, penekanan karena pemakaian celana yang terlalu ketat di perut, gesekan oleh pakaian.
Dan kebiasaan menggaruk bekas jahitan. Jika hanya hiperpigmentasi, kemungkinan akan memudar seiring berjalannya waktu. Penangan dokter akan tergantung pada penyebabnya. Namun, ada berbagai cara mengatasi jahitan caesar yang merembes:
Luka sayatan operasi caesar biasanya memiliki panjang sekitar 10–15 cm. Bila tidak terjadi infeksi, luka tersebut akan menutup dan pulih dalam jangka waktu 6 minggu. Sekitar 48 jam setelah menjalani operasi caesar, ibu mungkin akan merasakan beberapa keluhan, seperti mual, sulit bergerak, serta rasa gatal dan sedikit perih pada luka operasi. Biasanya keluhan sakit mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Ada berbagai cara untuk mencegah terbukanya jahitan caesar yang ibu dapat lakukan untuk mencegah terjadinya terbukanya jahitan caesar, yaitu:
Setelah bekas luka ditutup, biasanya Ibu juga penasaran dengan bagaimana hasil jahitan caesar yang bagus dan baik. Sebenarnya tidak ada patokan yang jelas bagaimana hasil jahitan yang bagus pasca operasi caesar. Namun, Ibu dapat melihat pada umumnya jahitan caesar yang bagus akan seperti ini :
Ibu dengan pengalaman jahitan caesar terbuka yang buruk pasti pernah merasakan sakit yang luar biasa. Sebaiknya Ibu yang menjalani lahiran secara caesar membatasi kegiatan dan minta pertolongan suami saat ingin melakukan aktifitas agar mempercepat penyembuhan bekas jahitan Caesar.
Luka operasi caesar normalnya butuh waktu 2-4 minggu untuk tertutup dengan sempurna. Umumnya luka yang akan sembuh menunjukkan tanda-tanda seperti ini:
Ibu perlu mengenal proses penyembuhan luka ini untuk memahami mengapa luka tersebut butuh waktu agak lama untuk mengering.
Pada dasarnya, dalam penyembuhan luka jahitan, terdapat 3 tahap, yaitu fase peradangan, fase proliferasi, dan fase remodelling.
Pada fase peradangan, luka bekas jahitan akan nampak membengkak dengan warna kemerahan. Bengkak ini merupakan pertanda normal, bahwa sel-sel kekebalan tubuh Ibu sedang berkumpul untuk mencegah infeksi yang dapat terjadi pada luka Ibu. Tahap ini akan berlangsung antara 3-5 hari.
Setelahnya, mulailah fase proliferasi, di mana luka Ibu akan menebal dan berubah warna. Penebalan ini terjadi karena kulit Ibu menghasilkan kolagen yang mengikat sel-sel otot dan kulit Ibu agar saling menyambung kembali seperti sebelum operasi. Tahap ini akan terjadi selama antara 5-15 hari.
Selama fase peradangan dan proliferasi pemulihan, maka luka Ibu pada otot-otot tersebut sedang berusaha untuk menutup kembali. Oleh karena itu, Ibu sebaiknya tidak banyak melakukan gerakan-gerakan yang berat, karena gerakan berat dapat membuka kembali luka yang sedang berusaha menutup.
Kemudian, setelah saling menyambung, masuk ke fase remodelling di mana bekas luka tadi menipis. Warnanya tidak lagi menonjol, tetapi semakin samar dan sama seperti warna asli kulit Ibu. Proses ini akan berlangsung selama berbulan-bulan, kadang-kadang sampai bertahun-tahun.
Karena proses remodelling ini memerlukan waktu, maka wajar jika selama prosesnya, luka bekas jahitan Ibu masih terasa nyeri. Namun, proses ini dapat dipercepat apabila tubuh Ibu menghasilkan pembuluh-pembuluh darah baru untuk mengalirkan nutrisi bagi sel-sel baru yang sedang tumbuh tersebut.
Pertumbuhan pembuluh-pembuluh baru ini dipacu dengan banyaknya pergerakan yang dilakukan oleh Ibu. Inilah sebabnya mengapa Ibu sangat dianjurkan untuk aktif berolahraga setelah operasi. Tujuannya, agar semakin banyak aliran darah menuju kulit baru Ibu, sehingga mempercepat penyembuhan bekas luka.
Pasca operasi, mungkin Ibu bertanya-tanya apakah aman untuk melakukan hubungan lagi dengan suami. Yang jelas, hal ini perlu menunggu beberapa waktu dulu hingga kondisi Ibu pulih sepenuhnya.
Umumnya waktu yang direkomendasikan adalah sekitar 6 pekan pasca operasi, yaitu setelah uterus kembali ke ukuran semula dan serviks sudah menutup sepenuhnya.
Serviks harus dalam kondisi tertutup sepenuhnya agar aman bagi Ibu untuk berhubungan. Namun, untuk lebih pastinya, Ibu sebaiknya melakukan pengecekan postpartum ke dokter terlebih dahulu.
Kemudian, ada juga alasan lainnya yang bisa menunda hal itu terjadi, seperti masih munculnya rasa sakit, adanya pendarahan, ataupun kelelahan yang disebabkan oleh kegiatan pasca melahirkan.
Apabila terjadi demikian, maka Ibu sebaiknya tidak terlalu terburu-buru dalam melakukan hal tersebut.
Ajak suami untuk berkomunikasi apabila belum siap. Komunikasi penting untuk dilakukan agar kondisi kesehatan fisik, mental, dan keharmonisan rumah tangga tetap terjaga.
Sementara itu, Ibu dapat meningkatkan nutrisi dan gizi dengan mengonsumsi PRENAGEN Lactamom.
PRENAGEN lactamom mengandung Nutrisi Lengkap seperti vitamin B2 dan B12 untuk membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, Kalsium dan Vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang ibu, serta DHA dan Omega 3 untuk mengoptimalkan perkembangan otak Buah Hati.
Cari tahu lebih lanjut tentang PRENAGEN lactamom di halaman berikut, yuk: PRENAGEN lactamom.
Referensi: