Perbedaan antara perut buncit dan hamil bisa Ibu ketahui dari mual muntah dan kram perut. Ibu hamil akan merasakan perut membesar disertai mual muntah pada pagi dan sore hari. Sedangkan Ibu dengan perut buncit tidak mengalami kondisi tersebut. Ditambah dengan munculnya rasa kram perut berpusat pada satu titik dan intensitasnya ringan, kemungkinan Ibu positif hamil menjadi lebih besar. Baca penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut yuk.
Perlu Ibu ketahui, perut membesar saat hamil berbeda antara satu Ibu dengan lainnya. Ada yang cepat membesar, ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama. Perut yang membesar terlihat dari luar karena perkembangan janin dan juga rahim.
Meski membingungkan, perut buncit bisa diakibatkan dari kembung yang dialami menjelang haid. Hal ini diakibatkan dari kelebihan retensi cairan. Selain karena premenstrual syndrome (PMS), kembung bisa disebabkan oleh makanan berlemak dan berminyak. Pada dasarnya, kembung membuat perut seseorang terlihat lebih besar dari biasanya. Sedangkan, kehamilan merupakan pelepasan sel telur yang bergabung dengan sperma membentuk janin. Masa kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu.
Ketika merasakan perut buncit akibat kembung, Ibu bisa saja mengidam makanan asin dan manis seperti coklat. Sedangkan hamil, cenderung suka dengan makanan yang sebelumnya tidak disukainya. Berbagai rasa makanan yang tidak biasa juga menjadi favorit oleh ibu hamil.
Berbeda dengan hamil, perut buncit karena kembung tidak akan merasakan kondisi ini. Sebaliknya selama masa kehamilan, Ibu bisa saja mengalami mual dan muntah yang khas pada pagi dan sore hari.
Rasa kram yang Ibu alami akibat rasa kembung berlangsung selama keadaan belum terobati atau setelah beberapa hari. Namun apabila Ibu hamil, kram perut yang dirasakan berpusat pada satu titik dan intensitasnya ringan. Jadi, lebih mudah untuk dibedakan ya Bu.
Nah, apabila Ibu ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kram perut saat hamil, baca artikel berikut ya: Penyebab Perut Kram Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya
Bukan rahasia lagi jika ibu hamil mengalami perubahan mood yang signifikan. Hal ini dikarenakan perubahan hormon selama masa kehamilan. Ibu pun dapat melalui fase depresi selama beberapa minggu. Sedangkan Ibu yang mengalami perut buncit karena kembung tidak mengalami fase ini.
Umumnya, perut membesar ketika hamil pertama terjadi pada usia kehamilan 12 minggu atau trimester kedua. Jadi, apabila Ibu ingin mengetahui bentuk perut hamil muda saat tidur atau duduk, atau perut berlipat saat duduk apakah hamil tidak bisa dipastikan secara spesifik.
Namun, untuk beberapa ibu hamil perut akan tampak membesar pada usia kehamilan ke 16 minggu. Bagi Ibu yang mengandung anak kedua dan seterusnya serta hamil kembar, perut akan tampak membesar lebih cepat.
Bentuk tubuh dan berat badan juga memberikan pengaruh pada pembesaran perut. Misalnya, Ibu yang kurus akan lebih awal terlihat hamil dan Ibu yang berisi akan lebih lambat. Kemudian, posisi rahim terbalik atau kondisi rahim terletak ke belakang atau punggung bawah juga dapat membuat pembesaran perut lebih lama.
Sebelum tahu perbedaan perut buncit dan hamil baik saat berdiri atau duduk, Ibu perlu memahami apa saja tanda awal kehamilan yang sering kali dialami. Meski kondisi ini umum dialami, setiap tanda berbeda antara satu ibu dengan ibu lainnya ya.
Menurut American Pregnancy Association (APA), sepertiga wanita mengalami terlambat haid menjadi tanda awal kehamilan. Siklus menstruasi secara umum terjadi 24-35 hari setiap bulannya. Bila Ibu terlambat haid lebih dari 5 hari atau lebih dan siklus teratur, segera lakukan test pack untuk memastikan hasilnya.
Ibu juga perlu ketahui perbedaan telat haid dan tanda hamil berikut ini: Jangan Keliru! Ini Bedanya Telat Haid dengan Tanda Kehamilan.
Selanjutnya APA mencatat 25% responden mengalami mual dan muntah pada awal kehamilan. Kondisi ini juga disebut sebagai morning sickness, dimana Ibu mengalami mual muntah pada pagi atau sore hari. Tanda awal kehamilan ini cenderung membuat Ibu sulit beraktivitas sehari-hari.
Sebanyak 17% wanita menjelaskan pada APA jika mengalami nyeri payudara, ukuran payudara bertambah, dan area puting lebih hitam. Hal ini menjadi dialami ibu hamil akibat perubahan hormonal yaitu estrogen, progesteron dan prolaktin. Ibu hamil akan mengalami gejala ini pada usia kehamilan 4-6 minggu.
Tanda awal kehamilan ini sering kali membuat Ibu jadi bingung apakah menstruasi atau hamil. Kram perut dan bercak darah tanda hamil terjadi akibat adanya pendarahan implantasi, dimana pembuahan berhasil dan sel telur menempel pada dinding rahim.
Kram perut yang dialami tipis-tipis, berbeda dengan kram perut karena haid yang intens. Serta, bercak darah berupa titik atau garis yang tidak memenuhi celana dalam.
Ibu yang sedang hamil muda juga akan mengalami gejala lainnya pada perut, seperti perut terasa lebih besar saat disentuh dan sering terasa sembelit. Yuk, ketahui lebih lengkap tentang ciri-ciri perut wanita saat hamil muda di sini: Ciri-ciri Perut Wanita Saat Hamil Muda
Jika ciri-ciri orang hamil dari bentuk perut tidaklah khas, berbeda dengan peningkatan frekuensi buang air kecil. Kandung kemih saat hamil menjadi penuh karena perubahan hormon. Ibu pun akan cenderung bolak balik kamar mandi untuk berkemih.
Saat memasuki awal kehamilan, bagian punggung bawah menjadi lebih sering nyeri akibat dari pelonggaran ligamen. Hal ini didorong karena ukuran janin yang semakin besar. Kemudian, Ibu akan mengalami perut kembung karena peningkatan hormon progesteron yang membuat saluran pencernaan lebih lama.
Selain ciri-ciri di atas, tanda wanita hamil juga bisa dilihat dari raut wajahnya. Yuk, baca selengkapnya di sini: Kenali Ciri-ciri Orang Hamil dari Raut Wajahnya.
Banyak orang yang bertanya-tanya mengapa perut buncit terkadang menyerupai perut hamil. Berikut beberapa faktor yang dapat menjelaskan kenapa hal ini terjadi:
Salah satu penyebab utama perut buncit adalah penumpukan lemak di daerah perut. Ketika lemak terakumulasi di sekitar perut, terutama di area perut bagian tengah, dapat memberikan kesan perut yang membesar, serupa dengan perut hamil.
Penumpukan lemak ini bisa terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, makan terlalu banyak dalam satu waktu, kurangnya aktivitas fisik, atau pola makan yang tidak seimbang.
Gangguan pencernaan seperti sembelit atau gangguan iritasi usus dapat menyebabkan perut terasa buncit dan membesar. Pada kondisi-kondisi ini, perut terlihat mirip dengan perut hamil karena adanya penumpukan feses dan udara di dalam saluran pencernaan.
Beberapa kondisi seperti retensi cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan perut buncit yang menyerupai perut hamil. Retensi cairan dapat terjadi akibat perubahan hormon, masalah kesehatan tertentu, atau faktor lingkungan.
Ketika tubuh menyimpan lebih banyak cairan dari biasanya, hal ini dapat membuat perut terlihat lebih besar dan terasa lebih kembung.
Kelemahan otot perut juga dapat berperan dalam perut buncit yang menyerupai perut hamil. Ketika otot-otot perut lemah atau tidak terlatih, mereka tidak dapat menahan dan menopang organ-organ di dalam perut secara efisien.
Hal ini bisa membuat perut terlihat lebih menonjol, mirip dengan perut hamil yang membesar akibat pertumbuhan janin.
Apabila Ibu bertanya, “Bagaimana sih bentuk perut hamil 2 bulan saat duduk?” Jawabannya, kembali pada kondisi Ibu ya. Umumnya, perut membesar pada saat kehamilan 12 minggu, namun bisa jadi lebih lama dan cepat tergantung keadaan fisik dan kandungan Ibu.
Namun berbeda dengan perut buncit akibat kembung, pembesaran perut terjadi karena berbagai penyebab dan bukan kehamilan. Berikut ini penyebab perut kembung dilansir Livestrong.
Setelah tahu perbedaan perut buncit dan hamil di atas, tentu Ibu sudah bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Perut buncit tidak selalu dikaitkan dengan kehamilan, terkecuali Ibu sudah mengalami tanda awal kehamilan selama 12 minggu. Sebaiknya, pastikan hasil kehamilan dengan test pack atau konsultasikan pada ahlinya.