Mual dan muntah merupakan salah satu kondisi yang paling umum dialami ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Kondisi ini dikenal sebagai morning sickness, yang biasanya mulai muncul sejak minggu keenam kehamilan, lalu mencapai puncaknya pada minggu ke-8 hingga ke-9. Walaupun namanya morning sickness, rasa mual ini tidak hanya datang pada pagi hari, melainkan juga dapat muncul siang, sore, atau bahkan malam hari tanpa bisa diprediksi.
Bagi sebagian ibu hamil, rasa mual ringan mungkin tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi, bagi ibu hamil yang mengalami mual disertai muntah terus-menerus, kondisi ini tentu akan sangat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk mengetahui cara meredakan mual saat hamil secara alami dan tanpa efek samping, sehingga kehamilan dapat dijalani dengan lebih nyaman.
Gejala mual saat hamil muda biasanya disebabkan oleh perubahan hormon secara signifikan, terutama hormon estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG). Ketiga hormon ini mengalami peningkatan tajam pada awal kehamilan, yang kemudian memicu terjadinya rasa mual dan muntah pada ibu hamil.
Selain perubahan hormon, mual saat hamil muda juga bisa disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas terhadap bau-bauan tertentu. Bahkan makanan favorit ibu sebelum hamil pun bisa menjadi pemicu mual. Selain itu, faktor psikologis seperti stres dan kecemasan juga berpengaruh terhadap munculnya mual yang lebih intens.
Pada beberapa kasus, mual yang sangat berat dan disertai muntah terus-menerus bisa menunjukkan kondisi yang lebih serius, dikenal sebagai hiperemesis gravidarum. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera karena berpotensi menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi penting bagi ibu dan janin.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil dengan Tepat
Berikut beberapa cara mengatasi mual saat hamil muda yang dapat dilakukan oleh ibu secara alami tanpa efek samping:
Hindari makanan dalam jumlah besar sekaligus, karena bisa membuat perut ibu menjadi lebih penuh dan meningkatkan rasa mual. Cara terbaik adalah makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, sekitar 5-6 kali sehari. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil serta mencegah perut kosong yang dapat memperparah mual.
Selain itu, hindari makanan berlemak, pedas, atau asam yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah rasa mual. Sebaiknya pilih makanan yang lembut dan ringan, seperti roti gandum, kentang rebus, atau biskuit tawar.
Makanan tinggi karbohidrat kompleks seperti roti gandum, kentang, oatmeal, dan biskuit terbukti efektif untuk meredakan mual saat hamil. Kombinasikan juga dengan asupan protein yang cukup seperti telur rebus, ayam tanpa kulit, ikan, tahu, dan kacang-kacangan. Protein akan membantu menstabilkan kadar gula darah sekaligus memberi energi yang dibutuhkan tubuh.
Rasa mual sering muncul di pagi hari karena perut ibu dalam kondisi kosong setelah tidur semalaman. Untuk mengatasi kondisi ini, letakkan camilan ringan seperti biskuit tawar di dekat tempat tidur. Konsumsilah camilan tersebut sebelum berdiri dari tempat tidur agar perut ibu tidak kosong terlalu lama, sehingga membantu mengurangi risiko munculnya mual.
Vitamin B6 terbukti efektif mengurangi gejala mual pada ibu hamil. Vitamin ini tersedia dalam bentuk suplemen atau secara alami dalam makanan seperti pisang, alpukat, kacang-kacangan, dan bayam. Untuk suplemen tambahan, pastikan ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan agar dosis yang diberikan tepat dan aman bagi kehamilan.Untuk mengetahui lebih lanjut tentang susu untuk mengatasi mual muntah, baca artikel berikut yuk: Susu Ibu Hamil Trimester 1 untuk Atasi Mual Muntah.
Mual dan muntah terus-menerus bisa membuat tubuh ibu dehidrasi, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, minumlah air putih dalam jumlah sedikit tapi sering. Jika air putih sulit diterima, cobalah minuman segar seperti jus buah alami atau air kelapa muda.
Istirahat yang cukup juga sangat penting untuk mengatasi mual saat hamil muda. Kondisi tubuh yang lelah dapat meningkatkan intensitas mual. Pastikan ibu memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup, minimal 7-8 jam sehari.
Permen jahe merupakan pilihan alami yang banyak digunakan ibu hamil untuk meredakan mual. Kandungan jahe dapat membantu menenangkan perut serta mengurangi produksi asam lambung yang sering memicu rasa mual. Permen jahe aman dikonsumsi dalam batas wajar selama kehamilan, sehingga bisa menjadi solusi praktis di tengah aktivitas sehari-hari.
Agar mual tidak semakin parah, hindari makanan dengan aroma tajam atau makanan yang terlalu pedas, asam, maupun berlemak. Selain itu, hindari juga konsumsi kopi dan teh secara berlebihan karena kandungan kafeinnya bisa memperburuk rasa mual. Penting juga untuk tidak langsung berbaring setelah makan, tunggu setidaknya 30 menit hingga satu jam agar makanan tercerna dengan baik.
Sebagian besar ibu hamil akan mengalami penurunan gejala mual setelah memasuki usia kehamilan 14 minggu. Namun, apabila mual disertai muntah terus-menerus, sulit makan atau minum, serta menunjukkan gejala dehidrasi seperti lemas, pusing, urine berwarna pekat, atau berat badan turun drastis, segeralah konsultasikan ke dokter.
Kondisi ini bisa jadi pertanda hiperemesis gravidarum yang membutuhkan penanganan medis segera. Dokter mungkin akan memberikan pengobatan khusus atau infus cairan untuk membantu pemulihan kondisi tubuh ibu.
Jalani masa kehamilan ibu dengan lebih nyaman dan sehat dengan menerapkan cara-cara sederhana ini. Ingatlah bahwa setiap kehamilan itu unik, jadi temukan metode yang paling sesuai dengan kondisi tubuh ibu.