Cara Menghangatkan ASI Agar Nutrisinya Terjaga

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Menghangatkan ASI Agar Nutrisinya Terjaga

Apabila Ibu sering menyimpan ASI di kulkas, Ibu perlu mengetahui cara menghangatkan ASI yang benar, yaitu dengan air hangat ataupun bottle warmer. Dengan begini, maka bayi akan memperoleh manfaat nutrisi yang optimal dari ASI tersebut. Pahami lebih dalam tentang caranya pada artikel berikut ini, yuk.

Berapa Lama ASI Dihangatkan?

Dilansir dari situs Parents, idealnya ASI yang telah disimpan di dalam lemari es atau freezer perlu dipanaskan selama sekitar 20 menit dengan menggunakan air hangat. Suhu terbaik untuk menghangatkannya adalah suhu ruangan yakni sekitar 37°C. Ibu juga dapat menggunakan termometer makanan untuk mengukur suhu ini.

Ibu harus memastikan untuk tidak menghangatkan ASI terlalu lama atau pada suhu yang terlalu tinggi, karena dapat merusak beberapa komponen nutrisi penting di dalamnya. Sebaliknya, hindari menghangatkan ASI pada suhu yang rendah dan dalam waktu singkat, karena bisa membuat ASI tetap dingin dan tidak nyaman untuk bayi.

Selain itu, jangan menghangatkan ulang ASI yang sudah dihangatkan sebelumnya. Ini dikarenakan bakteri dapat berkembang biak dalam ASI yang sudah dipanaskan dan didinginkan kembali, sehingga bakteri tersebut berpotensi membahayakan kesehatannya.

Cara Menghangatkan ASI yang Benar

Ada beberapa metode yang penting untuk Ibu perhatikan saat menghangatkan ASI agar bayi tetap mendapatkan manfaatnya secara optimal. Berikut beberapa cara yang bisa diikuti. 

Menghangatkan ASI dengan Air Hangat

Menurut saran dari KlikDokter, jika Ibu ingin mencairkan ASI beku dengan cepat, menggunakan air hangat adalah metode yang paling umum dan aman dilakukan. Ibu bisa meletakkan botol atau kantong ASI di dalam air hangat. Ingat, jangan gunakan air mendidih untuk mencairkannya ya.

Biasanya metode ini memerlukan waktu 20 menit. Caranya, isi mangkuk atau wajan dengan air hangat kemudian tempatkan kantong ASI ke dalam wadah tersebut, jangan gunakan terlalu banyak air untuk mencegah kontaminasi ASI.

Saat airnya mulai dingin, kosongkan dan ganti dengan air hangat yang baru. Lakukan cara tersebut hingga ASI tidak beku. Kemudian, pastikan setelah dicairkan, suhu ASI mencapai suhu ruangan yakni tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin.

Menggunakan Bottle Warmer

Situs Healthline menyarankan bahwa cara praktis untuk menghangatkan ASI,Ibu bisa lakukan dengan menggunakan bottle warmer atau penghangat botol. 

Namun, ada satu kekurangan yang mungkin muncul dari metode ini, yakni risiko meningkatnya pemanasan berlebih hingga berpotensi merusak kandungan di dalam ASI. Suhu ASI yang dipanaskan dengan alat ini bisa mencapai 26,7 °C yang bisa mengurangi nilai nutrisi ASI. 

Untuk mencegah hal tersebut, Ibu perlu melakukannya dengan cara yang tepat. Pertama, tempatkan seluruh botol ASI di area pemanas yang sudah disediakan dan pastikan untuk mengikuti panduan yang tertera. Umumnya, warmer ini akan memerlukan beberapa menit untuk mencapai suhu yang diinginkan. 

Saat berlangsungnya proses penghangatan, penting bagi Ibu memantau warmer untuk mencegahnya menjadi terlalu panas. Jika ASI sudah mencapai suhu yang diinginkan, pastikan mencabut bottle warmer dari sumber listriknya.

Menghindari Microwave

Menghangatkan ASI dengan microwave tidak disarankan karena bisa merusak struktur nutrisi penting dalam ASI. Microwave cenderung memanaskansecara tidak merata, sehingga menghasilkan titik panas yang dapat merusak sel-sel nutrisi dalam ASI.

Selain itu, penggunaan microwave juga bisa meningkatkan risiko terbentuknya hot spots yang berisiko membakar mulut bayi. Panas dari alat ini juga berpotensi menghilangkan beberapa enzim penting serta protein dalam ASI yang dibutuhkan oleh bayi.

Bolehkah ASI yang Sudah Dihangatkan Disimpan Lagi?

ASI yang sudah dihangatkan sebaiknya tidak disimpan atau didinginkan kembali. Setelah dihangatkan, sebaiknya ASI harus segera diberikan kepada bayi. Jika bayi ternyata tidak meminumnya dalam satu kali pemberian, maka ASI tersebut harus dibuang.

Sebab, menyimpan ASI yang sudah dihangatkan bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri dan mengubah komposisinya. Dampaknya, bayi malah berisiko mengalami infeksi pencernaan yang menyebabkan gejala seperti diare atau muntah. 

Waktu maksimal penyimpanan ASI yang sudah dihangatkan adalah sekitar 1-2 jam pada suhu ruang. Setelah waktu tersebut, ASI sebaiknya dibuang untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Karena itu, Ibu perlu selalu memantau botol atau kantong ASI yang telah Ibu hangatkan ini ya.

Menjaga kualitas ASI sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi. Nah, untuk mendukung produksi ASI yang berkualitas, Ibu bisa mengonsumsi susu khusus untuk Ibu menyusui, seperti PRENAGEN lactamom. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang PRENAGEN lactamom di sini: Apakah Prenagen Lactamom Termasuk ASI Booster?

Referensi:

  • Parents. Your Guide to Warming Up Breast Milk. Diakses 28 Juni 2024. https://www.parents.com/baby/care/american-baby-how-tos/how-to-heat-a-bottle/#toc-can-you-microwave-breast-milk
  • Klik Dokter. Cara Mencairkan ASI Agar Kualitasnya Tetap Terjaga. Diakses 28 Juni 2024. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/cara-mencairkan-asi-agar-kualitasnya-tetap-terjaga
  • Healthline. How to Safely Warm Breast Milk from the Refrigerator and Freezer. Diakses 28 Juni 2024. https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-warm-breast-milk