Untuk memiliki keturunan, tentu organ reproduksi wanita harus berfungsi secara normal dan optimal. Sebab, terkadang walaupun pasangan suami dan istri sudah rajin berhubungan seks secara sehat sebanyak 2-3 kali dalam seminggu, menjaga pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gizi dan nutrisi, organ reproduksi wanita memiliki peranan penting dalam menentukan kesuksesan untuk memiliki momongan.
Namun, tak jarang walaupun wanita sudah memiliki organ reproduksi yang bekerja optimal, tidak mengetahui masa suburnya. Oleh sebab itu, penting bagi Ibu untuk tahu cara menghitung kesuburan wanita setelah haid, agar paham waktu yang paling tepat untuk melakukan hubungan seksual bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan.
Mengetahui masa subur wanita dan cara menghitung kesuburan wanita setelah haid merupakan hal yang penting bagi Ibu dan Ayah yang sedang merencanakan kehamilan. Sebab, di masa subur seorang wanita, Ibu dan Ayah memiliki peluang paling tinggi untuk mempercepat memiliki momongan. Simak penjelasan lengkapnya yuk!
Tanda masa subur dapat dikenali dari beberapa ciri dan gejala yang sering muncul dan dirasakan atau melalui alat tes khusus pendeteksi masa subur. Waktu masa subur juga berbeda-beda pada setiap wanita. Sebagian wanita ada yang mengalami masa subur tepat di tanggal tertentu, namun tak jarang yang mengalami perubahan tanggal masa subur setiap bulannya. Wanita usia produktif umumnya memiliki siklus haid sekitar 28–32 hari dengan masa subur sekitar 12–16 hari sebelum masa haid berikutnya.
Bagi Ibu dan Ayah yang sedang merencanakan kehamilan atau justru menunda kehamilan, tanda masa subur setelah haid penting diketahui guna menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan seks. Berikut tanda masa subur setelah haid yang Ibu harus ketahui:
Cara menghitung kesuburan wanita setelah haid cukup mudah, yaitu dengan mencatat masa haid. Sebenarnya, kapan dimulai masa haid? Haid sendiri dimulai di hari pertama ketika dinding rahim meluruh serta keluar bersama dengan darah dari organ vagina. Di masa ini, sel telur nantinya akan berkembang dalam ovarium. Ketika sel telur telah matang, ovarium akan melepaskan sel ini. Peristiwa inilah yang disebut dengan ovulasi.
Biasanya, ovulasi ini terjadi kurang lebih 12 hingga 14 hari sebelum masa haid berikutnya datang. Pada dasarnya, hari terjadinya ovulasi juga tergantung dari siklus haid yang Ibu miliki, bila Ibu hanya memiliki siklus 22 hari, ovulasi bisa terjadi beberapa hari sesudah haid berakhir. Sehingga setiap wanita bisa memiliki waktu ovulasi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui seperti apa siklus haid yang Ibu miliki. Jadi, waktu ovulasi tiap wanita bisa berbeda-beda. Untuk itu Ibu wajib tahu siklus menstruasinya agar bisa memperkirakan kapan waktu ovulasi kamu dimulai.
Lantas, kapan masa subur ini datang? Masa subur berada di sekitar ovulasi, kurang lebih 5 hari sebelum ovulasi ini terjadi. Biasanya, masa subur wanita ialah 12 hingga 16 hari sebelum masa datang bulan berikutnya. Sehingga, rata-rata wanita mengalami masa subur di hari ke 10 sampai 17 sesudah pertama haid terakhir. Hal ini berlaku untuk wanita yang mempunyai siklus haid 28 hari. Tetapi jika siklusnya berbeda, Ibu harus mempelajari serta menghitung masa subur dengan bantuan dokter.
Di sini, yang menjadi tantangan paling besar adalah lama masa haid. Masa haid wanita bisa berubah dari waktu ke waktu, namun biasanya masa haid ini 2 hingga 7 hari. Kondisi tersebut membuat ovulasi bisa berbeda kurang lebih 1 pekan lebih cepat atau pun lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain ovulasi, kehamilan juga begitu ditentukan oleh proses sperma dapat menjangkau sel telur. Berikut bagaimana cara menghitung kesuburan wanita setelah haid:
Jika siklus menstruasi Ibu tidak teratur, maka Ibu perlu mencatat terlebih dahulu tanggal menstruasi, paling tidak selama 8-12 bulan. Caranya dengan melingkari hari pertama Ibu menstruasi di kalender. Lalu, catat pula hari terakhir menstruasi atau lamanya masa haid Ibu. Melalui catatan ini, Ibu dapat dengan mudah menghitung masa subur untuk perkiraan di bulan berikutnya.
Untuk tahu masa subur hari pertama, Ibu bisa menggunakan rumus menghitung siklus terpendek dikurangi dengan angka 18. Misalnya, siklus terpendek adalah 25 hari, maka hari pertama masa subur Ibu adalah hari ke-7 setelah hari pertama menstruasi atau haid.
Sementara rumus untuk menghitung masa subur hari terakhir, yaitu siklus terpanjang dikurangi 11. Misalnya, siklus terpanjang adalah 30 hari, maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19 sejak dimulainya menstruasi. Pada contoh kasus tersebut, rata-rata perhitungan masa subur wanita, yaitu hari ke 7-19 dari periode menstruasi. Adapun rentang waktu masa subur ini bisa Ibu gunakan pada periode menstruasi berikutnya.
Ibu hanya perlu melingkari di kalender kapan prediksi masa subur Ibu berdasarkan perhitungan tersebut. Agar lekas hamil, sel telur yang sudah matang harus dibuahi 12 sampai 24 jam. Namun untuk mempermudah, Ibu bisa menggunakan kalender kesuburan setelah haid dengan menggunakan berbagai aplikasi menghitung masa subur yang tersedia di telepon genggam Ibu. Bagaimana dengan perempuan yang memiliki masa haid tidak teratur? Jika Ibu memiliki masa haid yang tidak teratur, perhitungan masa subur akan sedikit sulit dan sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter untuk perhitungannya. Masih bingung dengan perhitungan ini? Yuk pelajari versi ringkas dan detail cara menghitung masa subur dan rumus yang digunakan.
Wanita juga dapat memeriksa tingkat kesuburannya melalui tes berikut. Tes ini diawali dengan pemeriksaan fisik, catatan riwayat kesehatan, dan pemeriksaan ginekologi.
Menjalani tes kesuburan tidak hanya membutuhkan kesiapan fisik, tapi juga kesiapan emosi dan biaya. Karena itu, dukungan dari pasangan sangat penting bagi wanita. Jika Ibu masih kesulitan mengenai cara menghitung kesuburan wanita setelah haid atau tentang masalah kesuburan lainnya, Ibu bisa menghubungi dokter spesialis kandungan di fasilitas kesehatan terdekat.