Siklus Haid Normal dan Cara Menghitung Telat Datang Bulan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Siklus Haid Normal dan Cara Menghitung Telat Datang Bulan

Telat datang bulan atau terlambat haid merupakan salah satu pertanda kehamilan. Namun, bagi ibu yang baru pertama kali hamil, pasti akan sedikit kebingungan menentukan kapan batas telat haid. Ibu juga mungkin akan bertanya-tanya mengenai bagaimana cara menghitung telat haid, dan telat haid yang merupakan pertanda hamil. 

Biar nggak bingung lagi, baca artikel ini untuk mengetahui cara menghitung telat haid dan dapat dikatakan positif hamil.

Proses Terjadinya Menstruasi

Haid bisa terjadi karena sel telur yang seharusnya dibuahi menempel pada dinding rahim yang menebal. Namun, karena tidak ada pembuahan, maka dinding rahim yang menebal pun meluruh dan terjadilah menstruasi. Terdapat beberapa hormon yang terlibat dalam proses haid seperti hormon di area hipotalamus, indung telur, serta kelenjar yang ada di bawah otak.

Siklus Haid yang Normal

Siklus haid merupakan masa atau periode dimulainya menstruasi bulan ini hingga satu hari sebelum menstruasi hari pertama di bulan selanjutnya. Rata-rata siklus haid wanita adalah 28 hari. Namun, siklus ini tidak stagnan, bisa berubah-ubah tergantung dari kondisi fisik dan kesehatan wanita. Siklus bisa lebih panjang atau pendek, umumnya berkisar 21 hingga 35 hari.

Untuk masa menstruasinya berkisar antara 3 hingga 5 hari. Namun, ada juga wanita yang mengalami masa menstruasi panjang hingga 7 hari. Jika haid berlangsung selama lebih dari 14 hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Ibu akan merasakan gejala PMS sebelum haid. Ketahui tanda-tanda haid akan segera tiba berikut ini: Tanda-tanda Haid Akan Segera Datang. 

Cara Menghitung Batas Telat Haid

Nah untuk mengetahui berapa waktu telat haid yang normal dan apakah ibu mengalami telat haid yang normal atau tidak, ibu perlu mengetahui dan menghitung siklus. Tidak ada siklus haid yang teratur karena setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda. Jadi normal atau tidak tergantung dari penghitungan siklusnya. Hindari beranggapan haid normal atau tidak jika belum menghitung siklus menstruasi itu sendiri.

Batas normal siklus haid adalah 21 hingga 35 hari, dengan rata-rata plus minus sekitar 2 hingga 3 hari dari bulan lalu. Misalnya jika ibu menstruasi di bulan lalu jatuh pada tanggal 6 Mei, maka di bulan Juni menstruasi akan jatuh pada kisaran tanggal 2 hingga 4 Juni jika siklus menstruasi rata-rata 28 hari. Bahkan jika siklus menstruasi kurang dari 28 hari, maka menstruasi periode berikutnya dapat terjadi pada tanggal 30 atau 31 Mei. Artinya, ada kemungkinan seorang wanita mengalami haid dua kali dalam 1 bulan. Hal ini normal jika memang siklus haidnya demikian. 

Kapan Telat Haid Menjadi Pertanda Kehamilan?

Setelah mengetahui cara menghitung terlambat datang bulan, ibu mungkin juga bertanya apakah telat haid tersebut disebabkan oleh kehamilan? Jawabannya adalah belum tentu. Meskipun demikian, bagi pasangan yang sudah menikah, telat haid terindikasi kuat mengarah pada kehamilan. Bagaimana cara mengetahuinya?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, periode haid dapat dikatakan terlambat jika melebihi 5 hari atau lebih dari tanggal yang seharusnya. Nah di waktu-waktu ini, ibu dapat mengecek apakah telat haid disebabkan oleh hamil atau bukan dengan menggunakan test pack. Pengecekan ini perlu dilakukan jika sebelumnya ibu dan pasangan telah berhubungan tanpa menggunakan pengaman atau alat KB.

Hal yang menjadi patokan adalah 5 hari setelah jadwal menstruasi jika ibu rajin mencatat siklus haid. Namun jika ibu memiliki siklus haid yang tidak beraturan setiap bulannya, maka cobalah untuk melakukan pengecekan setelah 5 hari dihitung dari siklus terpanjang. Contohnya jika sudah memasuki hari ke-40 setelah menstruasi bulan sebelumnya, haid tidak kunjung datang, maka segeralah cek menggunakan test pack. Jika hasilnya negatif dan mens tidak terjadi, maka segera periksakan diri ke dokter ya, Bu. Jika Ibu butuh info lebih detail tentang ini, yuk pelajari kapan telat haid sebagai tanda kehamilan.

Penyebab Terlambat Datang Bulan

Selain kehamilan, ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita terlambat haid. Yuk, simak apa saja yang menjadi penyebabnya.

1. Stres

Rupanya faktor psikis atau stres menjadi salah satu penyebab ibu mengalami telat haid. Stres berpengaruh terhadap hormon dan otak yang mengatur haid. Jika dibiarkan, maka dapat menyebabkan penyakit serta mengganggu sistem reproduksi. Cara mengatasi telat datang bulan akibat stres adalah dengan melakukan relaksasi serta mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Rutin berolahraga serta melakukan hobi merupakan cara terbaik untuk mengelola stres.

Namun, jika Ibu mengalami menstruasi yang tidak teratur dan khawatir tentang kesuburan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kesehatan reproduksi Ibu dan temukan solusi yang sesuai. Untuk informasi lebih mendalam dan tips bermanfaat lainnya, kunjungi artikel ini: Cara Mengatasi Menstruasi Tidak Teratur.

2. Obesitas

Wanita obesitas rentan mengalami terlambat haid atau menstruasi. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh akibat tumpukan lemak. Segera periksa ke dokter jika ibu mengalami hal ini, nantinya dokter akan memberikan saran mengenai diet dan olahraga yang tepat untuk mengatasinya.

3. Kurang Berat Badan

Tak hanya obesitas saja yang menjadi faktor penyebab telat haid, berat badan yang rendah pun demikian. Wanita dengan gangguan anoreksia atau bulimia sangat mungkin mengalami terlambat haid. Perlu ibu ketahui bahwa berat badan di bawah normal dapat menghentikan ovulasi. Untuk itulah, berat badan perlu dinaikkan ke angka normal agar siklus haid kembali lancar.

4. Penyakit Kronis

Selain itu, telat haid juga dapat disebabkan oleh penyakit kronis. Wanita yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, celiac, hingga kanker dapat mengalami terlambat menstruasi. Hal ini berkaitan dengan faktor hormonal. Segera minta petunjuk dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, bu.

Cara Mengatasi Telat Haid 

Jika Ibu mengalami telat haid dan bukan karena kehamilan, ada beberapa langkah yang dapat dicoba untuk membantu mengatasi masalah ini:

Istirahat yang Cukup

Ketika tubuh stres atau kurang istirahat, hormon stres seperti kortisol dapat meningkat, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Usahakan tidur yang memadai setiap malam, atur pola tidur yang teratur, dan berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh. 

Cobalah untuk mengurangi stres dengan beristirahat yang cukup, melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga yang menenangkan.

Polanya Makan Sehat

Menerapkan pola makan seimbang dan sehat dapat membantu menjaga keseimbangan hormon. Pastikan asupan makanan terdiri dari berbagai nutrisi penting seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. 

Perbanyak makan buah, sayuran, biji-bijian utuh, sumber protein sehat seperti ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak.

Olahraga Teratur

Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan memperbaiki gangguan hormon. Namun, jangan berlebihan karena olahraga yang berlebihan juga bisa memengaruhi siklus haid.

Kontrol Berat Badan

Berat badan yang berlebih atau kurang dapat mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengganggu siklus menstruasi. Cobalah menjaga berat badan yang sehat dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur.

Konsultasi dengan Dokter

Jika telat haid berlanjut atau terjadi secara teratur, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.

Kenapa Telat Haid Tapi Hasil Test Pack Negatif?

Banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran siklus normal masa haid. Mungkin Ibu mengira telat haid sebagai tanda kehamilan, tapi setelah dilakukan test pack hasilnya negatif.

Kondisi ini umumnya terjadi karena beberapa hal, antara lain:

  • Hormon hCG rendah
  • Tidak melakukan test pack di pagi hari (waktu terbaik untuk test pack)
  • Mengalami kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim
  • Malnutrisi atau adanya ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuhnya
  • Terlalu banyak mengkonsumsi kafein
  • Mengalami Polycystic ovarian syndrome (PCOS), yaitu adanya gangguan hormon pada wanita di usia subur
  • Sedang menyusui

Jika kondisi keterlambatan menstruasi masih berlanjut dan setelah dilakukan test pack tetap menunjukkan hasil negatif, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pengecekan apakah ada gangguan kesehatan atau tidak.

Setelah mengetahui cara menghitung terlambat datang bulan serta penyebabnya, kini ibu tak perlu khawatir lagi jika mengalaminya. Jika Ibu merasa kerepotan menghitung secara manual, Ibu bisa loh menggunakan kalender kesuburan. Jika Ibu terlambat haid karena kehamilan, segera periksa ke dokter kandungan untuk melihat perkembangan janin ya, bu. Begitu juga jika disebabkan oleh hal lain, ibu dapat konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.