Penyakit campak atau rubella merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus campak golongan paramixovirus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, dewasa, tidak terkecuali ibu hamil. Kondisi campak pada Ibu hamil bisa menjadi sangat berbahaya terutama pada perkembangan janin. Oleh karena itu, Ibu diharapkan bisa menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari infeksi virus tersebut.
Baca Juga: 8 Efek Tidur Larut Malam yang Mengganggu Kesehatan Ibu Hamil
Ibu hamil yang menderita campak secara umum mengalami gangguan kehamilan dengan gejala sama seperti orang lainnya, antara lain:
Apabila Ibu hamil terdiagnosis mengidap campak, pihak medis pasti akan melanjutkan pemeriksaan ke tahap selanjutnya dengan USG ataupun amniosintesis (pemeriksaan pada air ketuban) untuk mendeteksi lebih jauh kemungkinan dampak pada janin. Campak pada ibu hamil perlu ditangani serius karena mendatangkan berbagai risiko berbahaya. Risiko tersebut antara lain pertumbuhan janin yang terhambat, katarak yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata, hilangnya fungsi pendengaran akibat infeksi pada saraf pendengaran, kondisi kelainan jantung bawaan, radang otak dan selaput otak, hingga yang paling berbahaya adalah janin yang meninggal dalam kandungan.
Pencegahan campak yang dapat dilakukan selama ini di antaranya:
Baca Juga: Rekomendasi Buah-buahan yang Baik untuk Kesehatan Ibu Hamil
Hingga saat ini, masih belum ada obat spesifik untuk mengobati campak. Umumnya obat yang diberikan biasanya bersifat untuk meringankan gejala yang muncul. Oleh karenanya, jaga kesehatan sebaik mungkin dan cukupi waktu istirahat agar Ibu hamil tidak terjangkit campak. Selalu konsultasikan diri sebelum mengonsumsi obat untuk penurun panas dan mengatasi nyeri. Tanyakan terlebih dahulu pada dokter mengenai dosis yang sesuai agar tidak terjadi penyalahgunaan obat saat hamil.