Ciri-Ciri ASI Basi dan Efek Samping bagi Bayi

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Ciri-Ciri ASI Basi dan Efek Samping bagi Bayi

 

ASI yang disimpan untuk diberikan nantinya kepada bayi kadang-kadang dapat menjadi basi, sehingga tidak dapat diminumkan kepadanya. Ciri-ciri ASI basi ini dapat terlihat dari teksturnya yang cenderung menggumpal, dan juga mengalami perubahan pada aroma, warna, dan rasa. Mari Ibu, cari tahu lebih dalam lagi mengenai ciri-ciri ASI yang sudah kedaluwarsa dalam artikel berikut ini.

Apakah ASI Bisa Basi?

Pertanyaan yang sering muncul di pikiran Ibu yang pertama kali menyusui adalah “Apakah ASI bisa basi di payudara?” dan jawabannya adalah tidak. ASI yang terkandung dalam tubuh Ibu tidak akan pernah basi, karena di dalam ASI ada bakteri baik yang akan membunuh bakteri jahat di dalam payudara serta menjaganya agar tetap segar. 

Namun, ketika Ibu mengeluarkan ASI tanpa memperhatikan cara penyimpanannya, maka berpotensi menjadi basi karena adanya bakteri-bakteri yang bisa memicu pembusukan. ASI yang kedaluwarsa sudah tidak baik untuk dikonsumsi oleh bayi. Oleh karenanya, Ibu wajib tahu mengenai cara penyimpanannya yang tepat.

Langkah sederhana untuk mencegah ASI basi adalah dengan memasukkannya ke dalam wadah khusus yang steril dan tertutup rapat. Lalu, perhatikan suhu penyimpanannya. Apabila Ibu menyimpan di suhu ruangan 25 derajat Celcius, ASI bisa bertahan selama 4 jam. Sementara dalam keadaan beku, ASI dapat bertahan selama 2 minggu.

Ciri-Ciri ASI Basi

Untuk dapat memastikan bahwa ASI Ibu masih dalam kualitas yang baik, maka Ibu perlu tahu ciri-ciri ASI yang sudah basi ya. Berikut ini ciri-cirinya:

  1. Tekstur ASI yang cenderung menggumpal, dan gumpalannya tidak bisa larut, meskipun telah diaduk.
  2. Tercium aroma amis.
  3. Warna yang awalnya putih atau kekuningan, cenderung menjadi lebih gelap dan terlihat tidak segar.
  4. Rasanya menjadi masam, disebabkan karena ASI sudah terkontaminasi oleh bakteri sehingga rasanya menjadi terpengaruh.

Dengan memperhatikan tanda-tanda tersebut, Ibu bisa mencegah bayi meminum ASI basi yang tidak baik untuk tubuhnya sehingga terhindar dari penyakit yang bisa menghambat pertumbuhannya.

Efek ASI Basi pada Bayi

Ibu, ASI yang sudah kedaluwarsa sangat berbahaya bagi bayi karena ada beragam efek negatif yang dapat terjadi pada tubuh dan kesehatannya. Berikut adalah penjabarannya.

Berisiko Terkena Infeksi Saluran Pencernaan

Berdasarkan penelitian yang dimuat di situs Unair, ASI yang disimpan lama dapat terkontaminasi oleh berbagai bakteri. Salah satunya adalah E. coli. Bakteri ini dapat menimbulkan infeksi saluran pencernaan seperti diare. 

Jika bayi terkena diare, ia akan semakin rewel dan mengalami dehidrasi. Sebab, banyak cairan yang keluar dari tubuhnya. Apabila terjadi hal seperti ini, segera bawa ke dokter agar bayi bisa mendapat pertolongan.

Oleh sebab itu, Ibu harus berhati-hati saat memberikan ASI pada bayi. Perhatikan cara menyimpan ASI, sehingga bakteri berbahaya tidak mudah masuk dan merusak kualitasnya.

Mengganggu Kesehatan Bayi

Selain bakteri E. coli, bakteri lain yang harus diwaspadai adalah Cronobacter sakazakii yang dapat menyebabkan bayi terkena penyakit meningitis. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa  mengakibatkan kerusakan otak, kejang dan kebutaan. 

Kemudian, gangguan kesehatan lainnya adalah demam. Naiknya suhu tubuh pada bayi adalah respon alami tubuh karena ada serangan bakteri dari ASI basi. Apabila demamnya terus meningkat untuk waktu yang lama, segera periksakan ke dokter karena bisa jadi ini adalah gejala awal penyakit serius.

Tidak hanya itu saja, pada kulit bayi pun bisa timbul ruam. Sebab, pada ASI kedaluwarsa terdapat bakteri Staphylococcus yang dapat menimbulkan infeksi pada kulit. Penyakit ini mudah sekali menyerang bayi karena imunitasnya belum sempurna.

Mengganggu Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

ASI dengan kualitas baik mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Contohnya adalah laktosa yang menjadi sumber energi otak, nukleotida yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan kematangan usus, serta kalsium untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka.

Namun, nutrisi ini pun bisa menghilang karena beberapa faktor. Pertama, terlalu lama menyimpan ASI perah. Kedua, suhu penyimpanan ASI yang salah dan mengakibatkan ASI menjadi basi. Terakhir, cara penyajian yang salah sehingga protein di dalam susu menjadi rusak.

Akibatnya, berat badan bayi rendah, perkembangan otak menjadi tidak optimal dan pertumbuhan badannya menjadi lebih lambat daripada bayi yang mendapat asupan ASI berkualitas. Karena itulah, Ibu wajib memperhatikan kualitas ASI yang diberikan kepada bayi, sehingga ia bisa tumbuh dengan sehat.

Cara untuk menjaga kualitas ASI Ibu adalah memastikan bahwa penyimpanan ASI sudah tepat dan higienis. Selain itu, asupan yang Ibu konsumsi memiliki nutrisi yang cukup dan menyehatkan. Yuk, cari tahu kandungan nutrisi apa saja yang harus Ibu konsumsi untuk meningkatkan kualitas ASI di sini: Kandungan Susu untuk Ibu Menyusui agar ASI Berkualitas

Referensi:

  • IDAI. Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. Diakses pada tanggal 30 Mei 2024. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu
  • National Library of Medicine. Cronobacter sakazakii Infection from Expressed Breast Milk, Australia. Diakses pada tanggal 30 Mei 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5782911/
  • UNAIR News. Kandungan Mikrobiologi di Dalam ASI yang Dipapar Suhu Kamar. Diakses pada tanggal 30 Mei 2024. https://news.unair.ac.id/2020/12/21/kandungan-mikrobiologi-di-dalam-asi-yang-dipapar-suhu-kamar/?lang=id