Daun katuk telah dipercaya sebagai cara alami untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI bagi ibu menyusui. Manfaat daun katuk untuk melancarkan ASI berasal dari kandungan alkaloid galegin, steroid, dan polifenol yang meningkatkan kadar prolaktin (hormon pelancar ASI).
Daun katuk juga mengandung nutrisi penting seperti protein serta mineral untuk memberi nutrisi tambahan bagi ibu menyusui dan bayi mereka. Sementara kandungan vitamin C dan A pada daun katuk dapat meningkatkan sistem imun Ibu.
Mau tahu selengkapnya tentang nutrisi dan khasiat daun katuk? Baca sampai habis, yuk.
Daun katuk untuk ASI sebenarnya sudah dipercaya secara turun temurun. Meski sudah sejak zaman dulu banyak Ibu menyusui mengonsumsi daun katuk, ternyata banyak juga Ibu yang belum tahu kandungan daun katuk.
Dilansir dari website RSUD Ashari , Ameetha Drupadi, dokter dan aktivis Pejuang ASI mengatakan bahwa daun katuk kaya akan gizi, vitamin, dan mineral yang bisa meningkatkan hormon prolaktin yang memproduksi ASI. Beberapa kandungan dari daun katuk, antara lain:
Karena terdapat kandungan zat baik di dalam daun katuk, maka konsumsi daun katuk secara rutin selama menyusui sangat disarankan. Berikut beberapa manfaat utama konsumsi daun katuk.
Daun katuk bagus sebagai ASI booster. Hal ini karena daun katuk kaya akan kandungan laktagogum dan prolaktin yang sudah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan produksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak.
Salah satu penelitian ilmiah tentang daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI, yaitu penelitian yang dilakukan Sa'roni, Sadjamin, dkk, dengan judul penelitiannya Efektivitas Ekstrak Daun Sauropus Androgynus Dalam Meningkatkan Status Produksi ASI Ibu. Dalam penelitian ini terbukti ekstrak daun katuk bisa meningkatkan kuantitas produksi ASI hingga 50,7 persen. Bila Ibu tidak suka daun katuk, berikut pilihan sayuran pelancar ASI lainnya: Sayuran Pelancar ASI Selain Daun Katuk.
Beberapa kandungan gizi daun katuk, seperti berbagai vitamin, A, B, B6, C, dan D, juga kaya serat, lemak, PROTEIN, dan karbohidrat. Semua kandungan ini membantu meningkatkan daya tahan tubuh Ibu menyusui sehingga tidak terlalu kelelahan selama masa menyusui dan Ibu juga tidak mudah sakit.
Daun katuk enak dimasak kuah bening atau bobor. Apalagi, Ibu yang sedang menyusui juga butuh cairan dalam jumlah banyak. Nah, mengolah daun katuk bisa menjadi solusi pemenuhan nutrisi sekaligus asupan cairan bergizi.
Untuk menambah cita rasa masakan, campurkan daun katuk dengan jagung dan wortel. Sementara bumbunya bisa menggunakan temu kunci (seperti memasak bayam), lalu daun salam, bawang merah, sedikit gula dan garam. Rebus sampai matang, dan siap dihidangkan.
Sama seperti menumis jenis sayuran lainnya, daun katuk juga bisa dimasak tumis. Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat. Lalu masukkan daun katuk dan sedikit air. Beri garam dan gula, kemudian tumis sayur pun sudah siap dinikmati. Oh ya, kalau senang ikan teri, udang, atau irisan daging ayam, boleh juga lho, Bu, ditambahkan dalam tumisan sayur katuk ini.
Sedap rasanya menikmati bubur hangat saat cuaca mendung atau untuk disantap sebagai sarapan di pagi hari. Nah, saat Ibu memasak bubur, campurkan daun katuk ke dalam bubur. Dengan cara ini, Ibu tetap bisa mendapatkan booster penambah produksi ASI.
Sesekali ingin makan yang gurih, tetapi tetap bergizi? Nah, bakwan daun katuk bisa jadi pilihan, baik untuk dinikmati sebagai lauk maupun sebagai camilan.
Jika ingin menikmati daun katuk segar tanpa harus repot memasaknya dulu, Ibu bisa mengolah daun katuk menjadi jus. Agar rasanya lebih enak, campurkan saja daun katuk dengan buah naga, apel, sirsak, madu, susu, atau bahan lainnya sesuai selera.
Pada umumnya, daun katuk dianggap aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui dan sering digunakan sebagai makanan penambah ASI. Namun, seperti halnya dengan bahan makanan atau herbal lainnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan daun katuk oleh ibu menyusui:
Beberapa wanita mungkin memiliki alergi terhadap daun katuk. Jika setelah mengonsumsi daun katuk Ibu mengalami reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan tenaga medis.
Pastikan daun katuk yang digunakan bersih dan aman untuk dikonsumsi. Cuci daun katuk dengan air bersih sebelum digunakan dan pastikan berasal dari sumber yang terpercaya untuk menghindari potensi kontaminasi.
Jika Ibu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menggunakan daun katuk. Beberapa herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, dan penting untuk memastikan tidak ada risiko interaksi yang merugikan bagi kesehatan Ibu dan bayi.
Selain dari itu, daun katuk memiliki reputasi yang baik sebagai galactagogue (bahan yang dapat merangsang produksi ASI). Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya, ternyata daun katuk memang bisa membantu memperbanyak ASI. Mulai sekarang, jangan ragu untuk mengkonsumsi daun katuk ya, Bu. Tentu saja, konsumsi secukupnya ya Bu. Aapaun yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Selain daun katuk, daun kelor juga punya banyak manfaat untuk Ibu menyusui lho. Cari tahu manfaat daun kelor untuk Ibu menyusui yuk.