Anak pertama biasanya memiliki karakteristik kepemimpinan alami dan rasa tanggung jawab yang kuat dalam keluarga. Mereka dikenal memiliki sifat rajin, teliti, dan kuat. Anak sulung biasanya juga menjadi ‘role model’ dan pelindung bagi adik-adiknya. Ibu ingin tahu fakta anak pertama berdasarkan kriteria dan keistimewaannya? Yuk baca sampai selesai.
Baik fakta anak perempuan maupun laki-laki, tentu memiliki sesuatu yang spesial masing-masing pada dirinya. Karena seperti yang sudah disebutkan Bu, jika satu anak dan lainnya tidak dapat disamakan. Seperti apa keistimewaan dan fakta anak sulung? Berikut ini paparannya spesial untuk Ibu:
Menurut CNBC USA, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Resources menemukan jika anak sulung mengungguli adik-adik mereka dalam tes kognitif sejak bayi! Bahkan disebutkan jika anak pertama lebih siap dalam kesuksesan secara akademis dan intelektual, lho.
Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis pengasuhan yang Ibu dan Ayah lakukan. Saat memiliki anak pertama, orang tua punya kesadaran lebih besar untuk punya visi dan misi kedepannya secara luas. Sedangkan anak berikutnya, orang tua akan cenderung santai. Ditambah lagi, anak pertama mendapatkan stimulasi mental paling besar.
Di balik penemuan dalam penelitian lain, telah ditemukan jika anak pertama cenderung memiliki keunggulan IQ satu atau dua poin di atas saudara kandungnya, 30% lebih mungkin menjadi CEO, dan 7% mempunyai cita-cita untuk tetap bersekolah. Kecerdasan anak sulung memiliki dampak positif jangka panjang pada perkembangan mereka.
Coba Ibu perhatikan anak sulung lebih aktif bertanya untuk segalanya. Hal ini dikarenakan fakta anak pertama, yaitu dilahirkan untuk belajar. Menurut studi dalam Journal of Research in Personality pada 2013, urutan kelahiran mempengaruhi tujuan seumur hidup anak, terlebih anak sulung yang ingin belajar terus menerus.
Mereka juga cenderung memilih pekerjaan yang lebih akademis dibanding saudara kandungnya. Dalam hal ini juga, anak pertama lebih memiliki peluang sebesar 16% untuk melanjutkan ke perkuliahan.
Survei ini dilakukan sebanyak 3.553 responden, termasuk 1.503 kelompok saudara kandung di University of Essex’s Institute for Social and Economic Research. Selain itu, anak sulung lebih suka dalam memimpin sebuah proyek, baik itu saat bermain atau hingga dewasa kelak dalam pekerjaannya.
Siapa sangka ternyata fakta anak sulung berikutnya adalah lebih kreatif dan cerdas! Dilansir Cafemom, para ilmuwan Universitas Washington di St. Louis menemukan anak sulung lebih kreatif daripada anak-anak lainnya.
Anak pertama mampu berpikir dalam berbagai cara selayaknya pengganti orang tua. Mereka juga punya waktu bermain lebih banyak dibandingkan saat adik-adiknya lahir. Meski punya berbagai masalah pada mainannya, pakaian atau bahkan pelajaran, mereka mudah menemukan beberapa cara untuk mengatasinya. Namun begitu, anak pertama juga cenderung dominan.
Bukan rahasia lagi jika anak pertama dituntut lebih mandiri. Oleh sebab itu, anak sulung tidak masalah apabila berjalan sendiri sehingga mudah beradaptasi. Mereka juga lebih peka dalam beberapa situasi, misalnya saat adiknya menangis anak pertama akan memeluk dan memberikan empatinya.
Anak pertama juga peduli pada sekitarnya. Dari kecil, dia sudah dilatih mengasuh dan merawat adik-adiknya. Rasa peduli tersebut sudah ada sejak memiliki saudara kandung. Mereka mampu menghadirkan keamanan dan kenyamanan bagi orang-orang di sekitarnya.
Banyak Ibu dan Ayah tentu ingin memberikan yang terbaik untuk Buah Hati, seperti mendukung mereka dalam belajar bahasa kedua. Bahasa ini bisa meliputi bahasa daerah maupun bahasa asing demi menunjang pengetahuan mereka.
Ternyata, fakta anak sulung yang cukup mengejutkan, jika mereka lebih menunjukkan proses belajar yang baik dibandingkan saudara kandungannya. Studi ini dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Psychology menemukannya dalam keluarga yang terbiasa dengan dua bahasa. Dua bahasa ini bisa berasal juga dari Ibu dan Ayah yang menggunakan perbedaan komunikasi di rumah.
Fakta anak sulung satu ini, mungkin sebagian Ibu sudah merasakan ya? Dari kecil hingga dewasa kelak, mereka akan bekerja keras dalam mencapai mimpi dan menjadi contoh bagi adik-adiknya.
Tidak sedikit anak pertama yang membantu biaya orang tua dan juga saudara kandungnya. Saat kecil pun, dia sudah berusaha keras untuk mendapat perhatian orang tua daripada adik-adiknya. Maka dari itu, label pekerja keras didapat anak pertama.
Anak pertama sering kali mendapat kepercayaan dari Ibu dan Ayah, baik saat mengasuh adik, mengambilkan barang penting hingga menjadi contoh untuk saudaranya. Untuk itu, mereka memiliki kepercayaan diri yang besar.
Bahkan anak pertama memberikan motivasi bagi adik-adiknya. Akan tetapi bagi anak pertama yang ambisius, mereka cenderung menjadi perfeksionis dan semuanya tepat dalam rencananya. Dia juga dikenal tidak ingin membuat kesalahan.
“Kalau cerita sama anak pertama, terkadang lebih nyaman.” Kalimat ini sering kali dilontarkan dari teman ke teman, atau bahkan suami ke istri dan sebaliknya. Hal ini juga menjadi fakta anak pertama tentang percintaan terhadap pasangannya.
Mereka cenderung menjadi pendengar yang baik jika suatu masalah terjadi, serta memahami kondisi pasangannya. Maka dari itu, tak sedikit fakta anak pertama menikah dengan anak pertama yaitu mereka bisa menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin dan berusaha mendengarkan terlebih dahulu.
Mengutip dari jurnal obsesi, pola asuh memiliki pengaruh besar terhadap karakter anak pertama, karena seringkali diberi tanggung jawab lebih besar dan diharapkan menjadi teladan bagi adik-adiknya. Harapan tinggi dari orang tua membuat anak pertama cenderung matang dan bertanggung jawab, namun juga mudah cemas dan stres. Selain itu, pola asuh yang disiplin namun mendukung, juga membantu anak sulung mengembangkan sifat kepemimpinan dan kemampuan sosial yang baik.
Selain itu, anak sulung biasanya dekat dengan ayahnya, yang dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dan belajar. Hal ini menyebabkan anak sulung memiliki perkembangan sosial yang baik, dari awalnya pendiam hingga mampu bergaul dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dengan percaya diri. Tak hanya itu, mereka juga cenderung mampu menerima penjelasan dengan baik ketika keinginannya tidak terpenuhi.
Meskipun begitu, karakter dominan anak sulung sering kali terlihat dalam interaksi mereka dengan adik-adik, di mana mereka cenderung ingin mengatur dan mengarahkan apa yang dilakukan adik-adiknya.
Di antara fakta di atas, tak bisa dipungkiri mereka juga memiliki sifat buruk layaknya anak kedua dan seterusnya. Mereka takut akan kegagalan sehingga sulit untuk menciptakan standar yang sebenarnya sampai mereka merasa sudah cukup baik. Hal ini membuat anak pertama cenderung rentan stres, apalagi dia didorong sebagai contoh untuk adik-adiknya.
Selain itu karena mereka takut salah langkah, anak pertama tidak fleksibel, ragu akan perubahan dan keluar dari zona nyaman mereka. Misalnya saat mereka suka pada satu mainan dan nyaman, mereka tidak ingin mencoba hal-hal baru lainnya. Mereka juga terkesan bossy atau suka memerintah karena dipercaya orang tua dalam membantu pekerjaan rumah dan mengawasi adik-adiknya.
Sementara itu, anak pertama yang perfeksionis membuat mereka cenderung tidak mengakui kesalahan atau bahkan kesulitan memberikan pernyataan maaf. Ini juga sering kali terjadi pada fakta anak sulung laki-laki tentang cinta.
Mereka lebih egois dan tidak mau mengucapkan permohonan maaf duluan dibandingkan pasangannya. Namun begitu, tidak semua patokan anak pertama pada fakta-fakta di atas. Perlu diingat, Bu jika setiap anak memiliki karakter masing-masing, termasuk si sulung.
Karena setiap anak memiliki karakter uniknya sendiri, begitu juga dengan kebutuhan nutrisinya. Penting bagi Ibu untuk memilih susu yang tepat, sesuai dengan tahapan perkembangan anak, untuk memberikan dukungan nutrisi yang optimal. Yuk, simak manfaat minum susu untuk Buah Hati berikut ini: Bu, Pahami Manfaat Minum Susu Untuk Buah Hati.
Sumber:
Jurnal Obsesi. Pola Pengasuhan Bagi Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran. file:///C:/Users/WIN%2010%20PRO/Downloads/pola%20asuh%20anak%20pertama.pdf. Diakses pada 1 Juli 2024.