Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, inilah yang menyebabkan sikap dan perilaku anak di masa depan berbeda-beda. Semua tergantung dari setiap faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ada beberapa macam, karena sejak kecil anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, orang tua, tempat tinggal, dan orang-orang sekitar yang membentuk komunitas di tempat dia lahir.
Orang-orang dan lingkungannya memberikan pengaruh yang dapat diserap oleh si anak secara sadar maupun oleh sistem alam bawah sadarnya. Lantas, faktor apa saja yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak?
Baca juga:Makanan Untuk Anak Usia Satu Tahun
Pola asuh orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Sejak dini, anak-anak yang mengalami salah pola asuh akan mengalami berbagai macam masalah psikologi seperti takut bertemu orang lain, tidak percaya diri, mudah merasa takut, dan khawatir serta berbagai masalah lainnya. Pola asuh orang tua adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dari segi mental, fisik, sampai kecerdasan intelegensi.
Bila para ibu cukup perhatian dengan perkembangan anak, mereka akan mencoba memberikan stimulus positif seperti misalnya memastikan anak mengetahui dan memahami penggunaan waktu antara bermain dengan belajar. Bila anak masih berusia 0-2 tahun, Ibu dapat berusaha untuk memberikan stimulus kreatif untuk merangsang kecerdasan otak anaknya dengan memperdengarkan anak pada musik-musik klasik yang bermanfaat untuk pertumbuhan otak kreatif dan emosional anak. Jadi, para ibu yang peduli pada masa depan kecerdasan anaknya, akan mencari tahu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Oleh karenanya, anak yang tumbuh di lingkungan sehat dapat tumbuh lebih baik daripada mereka yang tidak.
Telah dibahas sebelumnya, bahwa lingkungan sekitar tumbuh kembang anak memiliki peran penting pada masalah faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Anak-anak yang sejak dini tinggal di lingkungan kurang sehat seperti hidup diantara penjudi, peminum, dan lain sebagainya akan menganggap lingkungan seperti itu merupakan dunia yang biasa baginya. Ia akan kesulitan menyadari bahwa hal-hal tersebut dapat memberikan pengaruh negatif dan menghalangi masa depannya. Anak-anak membutuhkan orang dewasa untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Mereka akan meniru apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Jika anak tidak dikeluarkan dari lingkungan yang buruk ini, mereka akan terus mengira gaya hidup yang buruk adalah yang paling tepat untuk mereka.
Untuk itu, ibu perlu segera menyadari bahwa lingkungan sekitar adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Lalu, segeralah putuskan untuk meninggalkan zona berbahaya tersebut saat ibu masih punya kesempatan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini berikutnya adalah masalah nutrisi dan gizi yang diberikan. Ibu bisa menemukan uraian lengkap masalah nutrisi dan gizi ini dalam jurnal faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Di dalamnya diulas bahwa nutrisi dan gizi mempengaruhi pertumbuhan anak, tidak hanya dari segi fisik yang terlihat tapi juga faktor kognitif dan motorik.
Tubuh yang mendapatkan nutrisi dan gizi yang baik senantiasa sehat dan dapat tumbuh dengan optimal. Anak-anak yang mendapatkan cukup perhatian dalam hal nutrisi dan gizi bisa terhindar dari masalah kekurangan gizi hingga masalah kesehatan lainnya. Setidaknya mereka tidak gampang sakit sehingga mereka bisa fokus belajar untuk menjadi cerdas dan berkembang menjadi orang sukses.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan gizi sangat perlu untuk diperhatikan setiap harinya. Bahkan nutrisi dan gizi bukan hanya masalah faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, tetapi juga faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia secara umum dari kacamata medis.
Pemenuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang dapat membantu anak tumbuh dengan dengan baik, yang salah satunya bisa ditunjukkan dengan penambahan berat badan yang sehat. Untuk membantu anak mencapai berat badan idealnya, simak kiatnya di artikel ini yuk Bu: 10 Cara Menggemukkan Badan Anak agar Berat Badannya Ideal
Ada berbagai macam permainan dan tontonan yang punya peran terhadap faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini dikarenakan permainan dan tontonan dapat memberikan pengaruh pada kecerdasan pikir dan visual anak. Bila sejak dini anak mendapatkan rangsangan pertumbuhan otak melalui permainan dan tontonan yang lolos standar seperti lego, catur, ular tangga, sempoa, dan lain-lain, serta tontonan positif seperti film-film bertema edukasi, maka syaraf-syaraf otak anak akan mengembangkan kemampuan sistem memori, visual, kecerdasan berbahasa, dan lain sebagainya. Tentu ini akan lebih baik daripada yang tidak diberi stimulus sama sekali. Hal-hal seperti ini sering disinggung dalam berbagai jurnal mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pakar psikologi anak juga menyebutkan, anak yang mendapatkan stimulasi kecerdasan intelegensi, spiritual, dan emosional melalui permainan dan tontonan positif memiliki peluang hidup sukses yang tinggi serta lebih mampu untuk mengatasi masalah sehingga mereka terhindar dari depresi.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak berikutnya adalah perasaan bahagia. Hal itu bisa diperoleh dari hal-hal sederhana seperti rekreasi. Bentuk rekreasi pun tidak harus didapatkan dengan harga mahal. Rekreasi seperti mengajak anak melihat-lihat pemandangan sekitar rumah, pemandangan alam yang hijau, pegunungan, atau hal sederhana seperti memasak bersama, serta pergi ke pusat bermain sudah dapat merangsang perasaan bahagia anak-anak. Ibu bisa mengajak anak ke kebun binatang atau ke taman bermain yang menyajikan beragam informasi mendidik.
Anak yang memiliki masa kecil yang bahagia memiliki harapan hidup yang lebih tinggi daripada yang tidak. Mereka juga akan lebih berpeluang besar terhindar dari stres. Jarang dari anak-anak yang mengalami masa kecil bahagia bisa mengalami depresi. Sebab mereka memiliki kekuatan, ingatan atau memori bahagia yang bisa membangkitkan semangat hidup mereka lagi ketika sedang mengalami masalah.
Oleh karena itu, rekreasi menjadi bagian dari faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, Ibu perlu memperhatikan proporsi kehadirannya dalam kehidupan anak-anak. Rekreasi juga tidak boleh berlebihan, karena jika terlalu sering memberikan hal yang diinginkan anak-anak, ini akan menjadi bumerang di mana anak jadi manja dan menganggap ibu akan memberikan apapun yang diinginkannya.
Sudah menjadi tanggung jawab ibu dan ayah untuk memfasilitasi anak bisa tumbuh cerdas sehingga mampu memecahkan masalahnya sendiri. Kelak mereka dapat menjadi anak-anak yang mandiri dan memiliki sifat mau menolong orang lain bukannya merusak. Hal itu bisa dilatih sejak dini dengan cara mengembangkan kebiasaan eksplorasi pada anak.
Mengapa hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak? Jawabannya, karena kebiasaan eksplorasi akan membiasakan anak untuk mengetahui dan mengenali lingkungannya. Dengan ini, dia akan memiliki kemampuan menyimak yang tinggi yang akan membantunya bersosialisasi dengan lebih mudah.
Baca juga:Kenali Ciri – Ciri Tangisan Manipulatif Pada Anak
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ini memiliki peran penting dalam perkembangan emosional dan spiritual anak yang berkorelasi dengan kemampuan membedakan antara hal baik dan buruk. Kedepannya, kebiasaan eksplorasi juga akan membantunya mampu menghadapi masalah alih-alih mengeluh atau bergantung pada orang lain.
Keenam faktor penting yang mempengaruhi tumbuh kembang anak di atas nampak sederhana bukan, Bu? Akan tetapi, hal-hal sederhana itulah yang justru memiliki makna dan memberi pengaruh mendalam terhadap banyak hal. Semakin sederhana sebuah konsep, tersimpan ribuan manfaat praktis di dalamnya yang dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari. Semangat, Bu!