Flek saat hamil adalah kondisi munculnya bercak-bercak darah pada saat kehamilan, terutama saat awal kehamilan. Lamanya sekitar satu hingga dua hari. Meskipun tidak berbahaya, namun kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan gangguan kehamilan tentunya. Jika pendarahan ini didahului dengan kram, maka dapat mengakibatkan keguguran. Pendarahan ini disertai dengan keluarnya pembekuan janin.
Kondisi yang mirip dengan menstruasi ini terjadi karena adanya proses implantasi embrio. Ini adalah pelekatan sel telur pada dinding rahim. Pelekatan ini mengakibatkan dinding rahim melepaskan darah. Flek juga terjadi karena melunaknya leher rahim. Pelunakan leher rahim mengandung banyak pembuluh darah. Pengaruh hormonal saat menstruasi juga mengakibatkan flek.
Keringat dingin adalah salah satu tanda pendarahan. Keringat akan disertai dengan rasa mual. Jika dibiarkan Ibu akan mengalami pingsan. Segeralah beristirahat hingga pendarahan berhenti. Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat dan jangan berhubungan seks terlebih dahulu. Konsumsi obat dari dokter secara teratur juga akan membantu. Ingat! Flek sangat berbahaya bila terjadi komplikasi. Segera ke dokter jika terjadi pendarahan hebat. Hal ini sering terjadi karena peningkatan aliran darah.
Waspada jika lendir kental dan kekuningan. Biasanya Ibu merasakan panas dan gatal pada vagina. Intinya, Ibu tidak boleh terlalu capek. Banyak istirahat adalah kunci utama. Hindari penggunaan obat yang tidak jelas. Konsumsi makanan bergizi, jangan merokok dan minum alkohol. Rutinlah periksa kandungan ke dokter.
Ibu juga perlu memperhatikan seperti apa flek yang keluar selama kehamilan dari frekuensi serta baunya. Agar lengkap pengetahuannya, yuk, sempatkan untuk membaca artikel berikut ini, ya: Perbedaan Flek (Bercak Darah) Hamil dan Haid.
Sebetulnya, flek merupakan kondisi yang normal dialami Ibu hamil, jika hanya berupa bercak darah (pendarahan ringan) saja. Namun, flek bisa menjadi berbahaya jika penyebabnya menyebabkan Ibu tidak mampu mempertahankan kehamilan dengan sehat.
Contohnya, jika Ibu masih hamil muda, mengalami flek yang disusul dengan keluarnya daging dari vagina Ibu, maka flek ini disebabkan keguguran yang tentu saja mengakhiri janin Ibu. Jika dibiarkan, meskipun janin ini keluar sendiri, namun apabila masih ada sisa jaringan janin yang menempel pada rahim Ibu, dapat menyulitkan Ibu untuk bisa subur lagi.
Jika keluhan flek ini diperiksa ke dokter dan ternyata pada pemeriksaan USG menunjukkan bahwa Ibu mengalami hamil anggur, maka perlahan-lahan janin Ibu akhirnya akan meninggal juga dalam kandungan. Kalau pun bisa lahir pada waktunya, maka kondisi kesehatrannya dapat terganggu.
Flek juga bisa terjadi karena Ibu hamil di luar rahim. Situasi ini berbahaya karena janin Ibu akan pecah di dalam tubuh Ibu, lalu menciptakan pendarahan yang menyebabkan Ibu meninggal.
Setelah mengetahui gejala hingga cara mengatasi flek darah. Kenali juga tanda-tanda flek hamil yang perlu diwaspadai di artikel berikut ini: Penyebab Flek Saat Hamil Muda dan Tanda yang Perlu Diwaspadai