Setiap anak memiliki gaya belajar atau kemampuan untuk memahami informasi serta cara penyerapan pengetahuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua memahami teknik belajar yang paling pas untuk anaknya. Dengan begitu anak bisa menyerap informasi dan pengetahuan dengan lebih baik, cepat, maksimal dan efektif.
Gaya belajar adalah ciri khas yang dimiliki oleh setiap anak dalam memberikan respon terhadap pembelajaran atau pengetahuan baru yang diterimanya. Setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing yang tidak selalu sama. Jadi jangan heran, jika anak yang satu memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi atau merespon sesuatu dibandingkan anak yang lainnya. Nah, berikut ini beberapa macam-macam gaya belajar anak yang perlu Ibu tahu.
Baca juga:Mendidik Anak, Tegas Bukan Berarti Keras
Anak dengan tipe belajar visual biasanya cenderung rapi dan selalu melakukan segala hal dengan teratur. Teknik belajar secara visual ini lebih banyak menggunakan indera penglihatan, sehingga anak-anak lebih tertarik jika diberikan contoh secara langsung tentang materi yang tengah dibahas. Anak-anak yang memiliki gaya belajar ini biasanya menunjukkan beberapa ciri-ciri sebagai berikut.
Walaupun memiliki beberapa kelebihan, ibu juga perlu tahu bahwa anak dengan gaya belajar visual juga memiliki kelemahan tertentu. Umumnya anak-anak dengan tipe belajar seperti ini tidak suka mendengarkan karena lebih tertarik melihat secara langsung. Selain itu, anak-anak juga akan kesulitan menyalin tulisan dari papan tulis jika tulisan tersebut tampak berantakan dan sulit dibaca.
Jika anak cenderung suka menelaah sesuatu terlebih dahulu dengan teliti sebelum mengerjakannya, bisa jadi ia termasuk anak dengan tipe belajar analitik. Anak dengan gaya pembelajaran ini biasanya akan tumbuh menjadi sosok yang spesifik dan teratur, serta bisa menilai sesuatu masalah berdasarkan fakta dan data. Anak yang menerapkan gaya belajar analitik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Agar pembelajaran lebih maksimal, ibu yang memiliki anak dengan tipe belajar analitik dapat membantu anak untuk membuat jadwal belajar yang lebih terstruktur. Hal ini akan membuat anak lebih konsisten dalam mengerjakan tugas sehingga hasilnya juga akan lebih maksimal.
Anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori umumnya memiliki indera pendengaran yang lebih baik dibandingkan anak-anak lainnya. Anak-anak dengan tipe belajar seperti ini mampu memahami suatu informasi lebih baik dengan cara mendengarkan. Gaya auditori sangat berkaitan dengan proses membaca hingga menghafal. Berikut ini merupakan ciri anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori.
Ibu harus tahu bahwa anak dengan gaya belajar seperti ini sangatlah unik. Akan tetapi, gaya pembelajaran auditori ini juga memiliki kelemahan seperti anak akan cenderung kurang mahir dalam menulis karena lebih suka berbicara. Anak dengan tipe belajar auditori biasanya juga akan sulit berkonsentrasi di tempat yang terlalu berisik.
Pernahkan ibu melihat anak menghafal materi pelajaran sambil terus berjalan dan tidak bisa diam? Jika iya, berarti ia tengah menerapkan metode belajar kinestetik. Gaya belajar kinestetik adalah teknik belajar dengan melibatkan gaya gerak. Metode belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan gambaran imajinasi berdasarkan gerakan. Ciri-ciri anak dengan tipe belajar kinestetik ini antara lain:
Anak-anak dengan ciri-ciri gaya belajar kinestetik cenderung tidak bisa diam. Untuk mengoptimalkan proses penyerapan materi, ibu bisa menyiapkan alat peraga sebagai salah satu pendukung yang bisa membantu dalam belajar.
Gaya belajar global membantu anak memahami sekitar dengan lebih baik. Anak yang menerapkan metode belajar ini akan terbiasa memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh dengan baik. Anak juga mampu mengartikan hal-hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas. Ciri-ciri anak dengan teknik belajar global adalah sebagai berikut.
Teknik belajar seperti ini mampu membuat anak tumbuh menjadi sosok yang peka terhadap sekitar. Akan tetapi, ibu juga harus tahu bahwa metode belajar global juga memiliki kelemahan seperti kurang rapi dan mudah bosan. Anak dengan tipe belajar seperti ini juga harus banyak diberikan motivasi sebelum memulai sesuatu.
Gaya belajar logical adalah gaya belajar yang cenderung menggunakan cara mengklasifikasikan dan mengkategorikan sesuatu untuk memahami sebuah pelajaran. Umumnya anak dengan tipe belajar ini lebih suka dengan pelajaran matematika. Anak-anak dengan tipe belajar logical dapat menyelesaikan sebuah permasalahan dengan pendekatan logika. Ciri-ciri anak dengan tipe belajar logical antara lain:
Perlu ibu tahu bahwa anak dengan tipe belajar logical tidak begitu suka dengan pelajaran menghafal. Anak-anak lebih suka pelajaran yang bersifat problem solving skill seperti permainan teka-teki. Ibu dapat menyiapkan berbagai permainan seru yang mengasah logikanya agar anak bisa menyerap pelajaran dengan baik.
Baca juga:Kenali Ciri – Ciri Tangisan Manipulatif Pada Anak
Anak dengan tipe belajar solitary pada umumnya lebih suka belajar dalam keadaan sepi dan menyendiri. Ia lebih suka mencari informasi yang dibutuhkannya sendiri seperti melalui media internet atau buku. Ciri-ciri dari anak yang memiliki tipe belajar solitary antara lain:
Metode belajar solitary memang bisa membuat anak lebih mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkannya. Akan tetapi, teknik ini sepertinya kurang cocok jika diterapkan menjadi gaya belajar siswa SD. Jadi akan lebih baik, jika ibu mengawasi langsung setiap informasi yang diakses oleh anak untuk memastikan bahwa ia tetap belajar dengan aman.
Setiap anak terlahir dengan keunikan masing-masing, gaya belajar anak pun berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika ibu melakukan tes gaya belajar bagi anak untuk mengetahui tipe belajar yang pas. Dengan gaya belajar dan stimulasi yang tepat, anak akan lebih optimal dalam merespon informasi yang diterimanya. Percaya deh, ia akan lebih semangat belajar, Bu!