Sebagian pasangan tentu menginginkan hamil kembar. Bagaimana tidak? Sepasang bayi yang bisa identik maupun tidak identik langsung lahir secara bersamaan. Kehamilan kembar merupakan dua janin atau lebih pada saat bersamaan dari proses bayi tabung maupun hamil secara spontan.
Dilansir KlikDokter, kehamilan kembar dua maupun lebih jarang terjadi yaitu diantara 16.288 persalinan sebanyak 197 persalinan kembar dua dan 6 persalinan kembar tiga, atau sekitar 3 dari 100 kehamilan yang terjadi setiap tahunnya.
Penasaran Bu seputar hamil kembar? Yuk, simak kupas tuntas selengkapnya di artikel ini mulai dari penyebab, gejala, tanda-tanda hingga tips program!
Seperti yang telah Ibu ketahui, kehamilan kembar dibagi menjadi dua yaitu kembar identik dan tidak identik. Inilah penjelasan lebih lanjut:
Jenis kehamilan ini terjadi karena satu sel telur dibuahi oleh satu sel sperma, kemudian sel telur membelah menjadi dua. Kembar identik mempunyai plasenta dan korion atau selaput pembungkus janin sama, namun kantung amnion terpisah dalam rahim.
Umumnya, kembar identik memiliki jenis kelamin yang sama. Lalu, penampilan, sidik jari hingga kondisi fisik lainnya sama persis. Kendati begitu, ada juga kasus hamil kembar identik dengan jenis kelamin berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh kromosom XY dan XX yang berbeda.
Untuk jenis kehamilan kembar tidak identik berasal dari dua sel telur dan dua sel sperma yang berbeda. Jenis kehamilan ini umumnya lebih sering terjadi dibandingkan kembar identik. Di dalam kandungan, kembar tidak identik memiliki plasenta, korion dan kantung amnion yang berbeda.
Pada umumnya, kembar tidak identik terjadi pada jenis kelamin yang berbeda dikarenakan berasal dari sel telur dan sel sperma yang berbeda. Rupanya pun berbeda satu sama lainnya.
Proses terjadinya kehamilan kembar yaitu saat dua sel telur yang berbeda dibuahi dari dua sel sperma, atau satu sel telur yang telah dibuahi sel sperma membelah menjadi dua. Hamil kembar tidak hanya dengan jenis kelamin sama, namun bisa juga berbeda. Berikut ini paparan penyebab kehamilan kembar dilansir dari KlikDokter.
Saat hamil, tentu Ibu mengalami perubahan fisik dan emosional mulai dari terlambat haid, mual muntah, sering buang air kecil hingga berat badan yang naik. Meski begitu, tidak ada tanda secara pasti bahwa Ibu sedang hamil kembar. Apalagi mengingat tanda hamil bisa berbeda antara satu Ibu dengan Ibu lainnya.
Namun begitu, ada beberapa ciri atau tanda khas yang bisa Ibu jadikan acuan jika sedang hamil kembar! Mau tahu ada apa saja? Intip di bawah ini, yuk.
“Baru memasuki trimester pertama, tapi kok naik berat badan banyak banget ya?” Bisa jadi hal ini merupakan salah satu tanda Ibu hamil kembar. Dilansir KlikDokter, peningkatan berat badan normal pada trimester pertama yaitu 1 sampai 2,5 kg dan terus bertambah hingga trimester tiga sebanyak 4-5 kg.
Apabila Ibu hamil kembar, peningkatan berat badan akan lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal atau kehamilan pada umumnya. Namun begitu, untuk memastikannya Ibu bisa berkonsultasi pada dokter melalui ultrasonografi atau USG.
Hormon hCG atau dikenal dengan Human Chorionic Gonadotropin yang khas terdapat pada tubuh ibu hamil. Pada kehamilan kembar, hormon satu ini lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Walaupun begitu, Ibu tidak dapat mendeteksi hasil test pack hamil kembar sehingga diperlukan tes darah dan pemeriksaan USG.
Selain itu akibat peningkatan hormon hCG yang secara signifikan, Ibu lebih sering buang air kecil. Biasanya kehamilan tunggal pada trimester awal, Ibu belum sering merasakan ingin buang air kecil terus menerus. Kondisi ini akan dirasakan pada trimester kedua dimana pembesaran rahim terjadi lebih cepat.
Baca Juga: Cermati Berbagai Gejala Kehamilan Kembar
Pada kehamilan tunggal, Ibu akan mengalami kelelahan walaupun tidak beraktivitas berat. Untuk kehamilan kembar, Ibu merasakan hal yang sama. Namun begitu dengan kondisi yang lebih lelah daripada kehamilan umumnya. Hal ini dipengaruhi oleh tubuh Ibu yang langsung menjaga dua janin sekaligus.
Saat Ibu hamil kembar, gerakan janin akan muncul lebih awal daripada kehamilan tunggal. Umumnya, gerakan janin terjadi ketika usia kehamilan 16 minggu. Akan tetapi pada kehamilan kembar, Ibu dapat merasakan gerakan Buah Hati lebih cepat. Kemudian, gerakannya juga lebih sering dirasakan.
Meski begitu, belum ada penelitian lebih lanjut perihal tanda hamil kembar yang satu ini. Hal ini dikarenakan gerakan janin dirasakan berbeda pada setiap Ibu. Ada yang kehamilan tunggal, namun merasakan lebih awal. Ada juga kehamilan kembar, tetapi tidak merasakan lebih awal.
Kehamilan kembar tentu memiliki resiko seperti kehamilan tunggal. Kendati begitu, komplikasi yang ditimbulkan dapat membahayakan Ibu dan janin dalam kandungan. Dilansir KlikDokter, beberapa komplikasi seperti stillbirth atau bayi meninggal, memiliki penyakit berbahaya, pendarahan hebat, komplikasi kesehatan ibu dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Selain itu, hamil kembar juga menaikkan resiko tumbuh kembang bayi tidak optimal dan kelahiran dini atau prematur. Ibu perlu mewaspadai tanda-tanda kelahiran prematur seperti kram perut, kontraksi rahim dan munculnya flek pada trimester kedua atau di bawah 37 minggu.
Meski kehamilan adalah anugerah dari yang Maha Kuasa, ada beberapa studi yang menunjukkan tips-tips agar Ibu bisa memiliki peluang lebih besar untuk hamil kembar.
Baca Juga: Tips Menjalani Program Kehamilan Bayi Kembar
Itulah paparan lengkap mengenai hamil kembar yang perlu Ibu ketahui. Kehamilan kembar tidak dapat dideteksi melalui test pack, melainkan serangkaian pemeriksaan oleh ahlinya untuk memastikannya. Untuk itu, selalu berkonsultasi pada dokter atau bidan ya Bu.