Hamil kosong adalah kondisi di mana embrio atau janin tidak terbentuk, namun plasenta dan kantung hamil sudah terbentuk di dalam rahim Ibu. Penyebab umumnya adalah masalah genetik atau kelainan kromosom pada embrio yang mencegahnya berkembang dengan normal.
Kondisi ini umumnya terjadi pada awal kehamilan atau bahkan sebelum Ibu mengetahui bahwa Ibu sedang hamil. Untuk informasi selengkapnya, yuk baca di sini.
Hamil kosong, atau dikenal juga dengan blighted ovum atau anembryonic pregnancy, adalah kondisi di mana kehamilan membentuk suatu kantung, namun tidak terdapat janin di dalamnya.
Ibu perlu memahami dulu bahwa untuk bisa terjadi kehamilan, tubuh membentuk suatu kantung (yang disebut gestational sac) dahulu. Kemudian, sel sperma Ayah dan sel telur Ibu akan bersatu membentuk suatu janin. Nah, pada situasi hamil kosong, sel sperma dan sel telur gagal membentuk janin, namun hormon-hormon Ibu masih sempat membentuk kantung kehamilan.
Sayangnya, karena hormon Ibu sempat membentuk kantung kehamilan, maka Ibu menjadi terlambat haid. Sehingga air kencing pada tes kehamilan Ibu akan menunjukkan positif hamil, meskipun tidak ada janinnya.
Hamil kosong tidak sama dengan janin tidak berkembang. Dalam kondisi hamil kosong, kantung kehamilan itu terbentuk, namun tidak ada janin. Sedangkan pada kondisi janin tidak berkembang, janin itu sempat hadir, bahkan bertumbuh besar hingga kehamilan mencapai usia beberapa bulan, tapi kemudian janin ini tidak tumbuh lagi secara normal.
Penyebab hamil kosong bisa bervariasi, namun beberapa faktor berikut ini seringkali menjadi penyebabnya:
Tanda-tanda janin blighted ovum bisa berbeda-beda pada setiap Ibu. Namun, beberapa gejala berikut ini seringkali muncul:
Perlu diingat bahwa gejala-gejala di atas bisa juga terjadi pada kehamilan normal. Oleh karena itu, perlu sekali Ibu memastikan bahwa nampak janin di dalam rahim Ibu melalui pemeriksaan USG. Oleh karena itu, jika Ibu merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau bidan.
Diagnosis hamil kosong hanya dilakukan melalui pemeriksaan USG. Jika pada USG tidak terlihat perkembangan kantung kehamilan sesuai dengan usia kehamilan, maka bisa jadi Ibu mengalami kondisi ini. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan diagnosis.
Hamil kosong umumnya dapat bertahan antara 8 hingga 13 minggu sejak usia kandungan dimulai. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada trimester pertama dan secara rutin guna memastikan perkembangan janin.
Namun, perlu diingat bahwa keguguran akibat hamil kosong dapat terjadi dalam waktu singkat setelah diagnosis, dan dalam beberapa kasus, tindakan medis mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Jika Ibu pernah mengalami hamil yang kosong, jangan khawatir. Ibu masih memiliki peluang untuk hamil normal di masa mendatang. Menurut birthinjuryhelpcenter.org, 80% wanita yang pernah mengalami keguguran dini berhasil hamil dalam waktu 5 tahun ke depan. Sebab, perawatan untuk kondisi ini tidak memiliki efek negatif terhadap kehamilan berikutnya.
Untuk meningkatkan peluang hamil, Ibu dan Ayah bisa menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, tidur berkualitas, mengurangi stres, dan menghindari rokok dan minuman alkohol. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan kaya PROTEIN, mineral, dan vitamin.
Itulah beberapa hal yang perlu Ibu ketahui seputar hamil kosong. Jika Ibu pernah mengalaminya, jangan menyerah dan tidak putus asa ya! Karena tidak berarti Ibu akan sulit hamil, namun perlu diingat setelah menjalani kuretase sebaiknya tunda kehamilan 1-3 bulan hingga hamil kembali.
Untuk mengecek masa kesuburan Ibu sebagai persiapan program kehamilan, Ibu bisa menggunakan Kalender Kesuburan PRENAGEN. Yuk, lihat kalender tersebut di sini: Kalender Kesuburan PRENAGEN