Kekurangan Kalsium Saat Hamil Bisa Berbahaya, Ini Cara Mencegahnya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Kekurangan Kalsium Saat Hamil Bisa Berbahaya, Ini Cara Mencegahnya

Kehamilan adalah fase di mana tubuh membutuhkan lebih banyak nutrisi, termasuk kalsium. Mineral ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang ibu serta mendukung perkembangan tulang dan gigi janin. Kekurangan kalsium selama kehamilan dapat berdampak serius bagi kesehatan ibu dan bayi, sehingga memastikan asupannya tetap terpenuhi menjadi hal yang sangat penting.

Seiring bertambahnya usia kehamilan, tubuh ibu harus menyediakan lebih banyak kalsium untuk membantu pembentukan sistem saraf, otot, serta jantung janin. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, tubuh akan mengambil cadangan kalsium dari tulang ibu, yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan di masa depan.

Gejala Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil

Kurangnya asupan kalsium sering kali tidak disadari, hingga akhirnya muncul gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu tanda paling umum adalah kram otot, terutama di kaki, yang terjadi akibat gangguan fungsi saraf dan otot yang membutuhkan kalsium untuk bekerja dengan baik.

Selain itu, ibu hamil yang kekurangan kalsium mungkin mengalami nyeri pada sendi dan tulang. Kalsium berperan dalam menjaga kepadatan tulang, dan jika jumlahnya tidak mencukupi, tulang bisa menjadi lebih rapuh, meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.

Kulit kering dan kuku yang mudah rapuh juga bisa menjadi indikasi rendahnya kadar kalsium dalam tubuh. Kondisi ini terjadi karena kalsium berperan dalam menjaga elastisitas kulit serta kekuatan kuku.

Gangguan tidur juga sering dialami oleh ibu hamil yang mengalami defisiensi kalsium. Kekurangan mineral ini dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan kesulitan tidur atau meningkatkan risiko insomnia selama kehamilan.

Jika tidak segera ditangani, gejala yang lebih serius seperti tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, serta gangguan perkembangan janin bisa terjadi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu waspada terhadap tanda-tanda ini dan segera mengambil langkah untuk meningkatkan asupan kalsium.

Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil

Defisiensi kalsium yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan. Salah satunya adalah risiko osteoporosis, di mana tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah akibat berkurangnya kepadatan tulang.

Selain berdampak pada ibu, kekurangan kalsium juga dapat mempengaruhi perkembangan janin. Janin yang tidak mendapatkan cukup kalsium dari ibu berisiko mengalami gangguan pertumbuhan tulang, yang dapat berdampak pada kekuatan dan kepadatan tulangnya setelah lahir.

Kekurangan kalsium juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil, yang bisa meningkatkan risiko preeklamsia. Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan bayi, menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Salah satu risiko lain yang sering diabaikan adalah meningkatnya kemungkinan bayi mengalami hipokalsemia setelah lahir. Bayi yang tidak mendapatkan cukup kalsium selama dalam kandungan berisiko mengalami kadar kalsium rendah setelah lahir, yang dapat menyebabkan kejang dan gangguan kesehatan lainnya.

Cara Mengatasi Kekurangan Kalsium untuk Ibu Hamil

Untuk mencegah defisiensi kalsium selama kehamilan, ibu perlu memperhatikan asupan makanan yang kaya kalsium. Produk susu seperti susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber kalsium terbaik yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, serta kacang-kacangan seperti almond dan kedelai, juga dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian.

Mengonsumsi makanan kaya vitamin D juga sangat dianjurkan karena vitamin ini membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Sumber alami vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari pagi, ikan berlemak seperti salmon, serta kuning telur.

Jika asupan dari makanan tidak mencukupi, dokter mungkin akan menyarankan suplemen kalsium untuk memastikan kebutuhan harian tetap terpenuhi. Namun, konsumsi suplemen harus dilakukan sesuai anjuran dokter untuk menghindari efek samping seperti gangguan pencernaan atau penumpukan kalsium dalam tubuh.

Selain memperhatikan asupan nutrisi, gaya hidup sehat juga berperan dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh. Menghindari konsumsi kafein berlebihan, tidak merokok, dan rutin berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah defisiensi kalsium.

Pentingnya Menjaga Keseimbangan Kalsium Selama Kehamilan

Menjaga keseimbangan kalsium tidak hanya penting bagi ibu, tetapi juga bagi perkembangan janin. Dengan memastikan asupan kalsium yang cukup, ibu hamil dapat mencegah berbagai komplikasi kesehatan yang dapat berdampak jangka panjang.

Jika ibu mengalami gejala kekurangan kalsium atau memiliki kondisi tertentu yang mempengaruhi penyerapan kalsium, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai. Dengan pola makan yang sehat dan seimbang, serta pemantauan rutin selama kehamilan, kebutuhan kalsium dapat tetap terjaga dengan baik.

Salah satu jenis anemia yang perlu diperhatikan selama kehamilan adalah anemia yang terkait dengan thalasemia. Thalasemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bayi yang lahir dari ibu dengan thalasemia dapat memiliki risiko mengalami anemia atau mewarisi kondisi thalasemia. Yuk, pelajari lebih lanjut di sini: Ciri-ciri Thalasemia dan Cara Pencegahannya.

Menghindari dampak dan gejala anemia pada ibu hamil perlu dilakukan dengan penanganan yang baik. Konsumsi buah dan sayuran sehat yang mengandung banyak zat besi dan asam folat, dilengkapi susu kehamilan sebagai nutrisi harian. Kunjungan dokter sebelum dan selama masa kehamilan turut berperan penting untuk dapat memenuhi kesehatan ibu dan janin.