Jika ibu hamil mengalami stres yang berkepanjangan, dapat berakibat buruk pada janin. Saat hamil, tidak hanya fisik yang akan mengalami perubahan, tetapi emosi ibu hamil juga akan mengalami berbagai perubahan. Stres saat hamil terjadi, karena perubahan hormon selama hamil yang mempengaruhi mental serta emosi ibu hamil. Berikut efek yang ditimbulkan:
- Berdampak Pada Tumbuh Kembang Bayi
Beberapa data telah menunjukan, jika pemicu stres kronis pada ibu hamil yang tidak diiringi kemampuan mengendalikan emosi akan berkaitan pada kelahiran bayi prematur atau berat badan yang rendah. Hal ini disebabkan oleh menurunnya aliran darah menuju rahim yang bisa secara signifikan dapat memengaruhi perkembangan janin.
- Kelahiran Prematur
Stres bisa mempengaruhi plasenta pada ibu hamil. Ketika stres dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama, plasenta akan meningkatkan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH). Dimana hormon ini bertugas untuk mengatur durasi kehamilan sehingga bisa mempercepat durasi kehamilan, sehingga bayi berisiko lahir prematur.
- Berkurangnya Pemasukan Oksigen Untuk Janin
Stres saat hamil sering terjadi dikarenakan tingkat kecemasan tinggi yang menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres yang dapat berdampak pada janin, yaitu norepinephrine dan epinephrine yang efeknya dapat mengurangi suplai oksigen ke rahim dan mengencangkan pembuluh darah.
Jika Ibu mengalami stres saat hamil, berikut langkah mengatasinya:
- Ungkapkan pada Orang Terdekat
Dengan bertukar perasaan dengan orang terdekat, bisa membuat ibu merasa lebih baik. Ceritakanlah apa yang dicemaskan Ibu pada pasangan. Berbagi pengalaman kepada sesama ibu hamil dengan tahap kehamilan yang sama juga bisa mengurangi stres.
- Istirahat yang Cukup
Ibu memerlukan waktu beristirahat yang cukup karena bermanfaat bagi janin dan ibu. Usahakan untuk rutin tidur pada siang hari. Disamping itu, dengan menyanyikan lagu untuk si kecil yang berada dalam kandungan juga berguna sebagai penguat ikatan antara janin dan ibu.
- Berolahraga
Lakukanlah olahraga yang terbilang ringan, seperti berjalan-jalan dan berenang. Kegiatan seperti ini dapat membantu memperbaiki suasana hati. Namun, jangan lupa untuk melakukan pemanasan ringan terlebih dahulu sebelum berolahraga.
- Mengatasi Masalah Pada Pekerjaan
Jika ibu hamil merupakan seorang pekerja, tanyakanlah pada pihak manajemen mengenai kebijakan beban pekerjaan atau waktu bekerja bagi ibu hamil. Hal ini berguna agar tingkat stres pada ibu hamil tetap minim.
Persiapkanlah diri untuk menjadi orang tua. Kehidupan berkeluarga selalu dikaitkan dengan mengasuh serta mendidik anak yang tentu membutuhkan keterampilan. Ibu dapat mempelajari hal tersebut dengan bertanya pada sahabat atau kerabat yang memiliki pengalaman lebih mengenai kehamilan.