Bulan ramadhan adalah bulan yang mengharuskan setiap umat muslim berpuasa selama sebulan penuh. Puasa bagi ibu menyusui sebenarnya tidak akan mengubah komposisi ASI ataupun menyebabkan ASI akan berkurang kualitasnya, meskipun Ibu tidak makan selama 14 jam.
Selama berpuasa, tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi secara alami yaitu mengambil cadangan nutrisi seperti energi, lemak, dan protein serta vitamin dan mineral melalui simpanan nutrisi yang ada di dalam tubuh.
Ketika tiba saatnya berbuka puasa, tubuh akan mengganti zat gizi yang semula menjadi cadangan, sehingga Ibu tidak akan kekurangan zat gizi untuk mempertahankan kondisi kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.
Simak penjelasan selengkapnya terkait puasa bagi ibu menyusui di bawah ini, yuk.
Dilansir dari NU Online, bagi seorang ibu yang sedang menyusui bayi diperbolehkan untuk tidak berpuasa ramadan. Namun hal tersebut harus memiliki alasan kuat, misalnya jika melakukan puasa dapat membahayakan kesehatan ibu dan juga bayi atau salah satunya. Jika hal tersebut ditakutkan terjadi, maka puasa perlu dibatalkan menurut Madzhab Syafi’i.
Namun jika ibu menyusui dan anak memiliki kondisi kesehatan yang baik, maka puasa sangat dianjurkan. Untuk memastikan kebolehan ibu menyusui untuk berpuasa, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter karena kondisi pada tiap orang bisa berbeda-beda.
Saat ini, belum ditemukan penelitian yang menjelaskan manfaat puasa bagi Ibu menyusui secara spesifik. Namun, bagi ibu yang muslim, puasa selama menyusui dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional. Selain itu, kemampuan untuk melaksanakan perintah agama juga menjadi salah satu kebahagian tersendiri.
Meskipun tidak ada manfaat secara spesifik, bukan berarti puasa tidak perlu dilakukan saat menyusui. Karena, tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan oleh puasa pada kesehatan ibu dan bayi.
Menurun penjelasan dr. Syifa Mustika, Dokter dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). Berpuasa saat menyusui tidak akan mempengaruhi ASI baik secara kualitas maupun kuantitas, dengan catatan bahwa seluruh asupan gizi lengkap yang dibutuhkan oleh ibu, dapat terpenuhi di waktu sahur dan buka puasa.
Penting untuk memastikan asupan makanan bergizi lengkap dan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui. Selain itu, pastikan Ibu tidak kekurangan cairan, karena dapat mempengaruhi jumlah ASI.
Ibu yang mengalami dehidrasi akan merasakan gejala seperti mulut dan bibir terasa kering, urin berwarna gelap, mudah lelah, dan sakit kepala. Pada bayi, ia dapat terlihat lesu, bibir kering, rewel, dan frekuensi buang air kecil berkurang.
Jika hal tersebut terjadi, maka sebaiknya Ibu segera membatalkan puasa karena khawatir dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi.
Berikut tips penting untuk menjalankan puasa selama menyusui tanpa mengabaikan nutrisi yang diperlukan oleh ibu dan bayi.
Sebelum memulai puasa, konsultasi dengan dokter adalah langkah penting untuk memastikan puasa tidak berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi. Membuat jadwal makan yang teratur juga membantu menjaga keseimbangan nutrisi.
Ibu yang sedang menyusui membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori per hari, 500 kalori diambil dari makanan yang dikonsumsi dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh. Untuk itu Ibu menyusui perlu memperhatikan pola makan dengan menu gizi seimbang. Waktu makan bisa pada saat berbuka puasa, setelah tarawih, dan saat sahur.
Sahur dan buka puasa bukan hanya sekedar makan, tapi harus mencakup asupan nutrisi yang lengkap. Pilihlah makanan yang kaya akan serat, protein, dan vitamin. Jika diperlukan, frekuensi makan juga bisa ditambah di malam hari sebelum ibu tidur.
Ibu menyusui meminum sekurang-kurangnya dua liter dalam sehari, ataupun bisa dilengkapi dengan jus buah dan susu. Saat berbuka puasa, Ibu menyusui dianjurkan untuk meminum minuman hangat karena baik untuk merangsang kelancaran ASI.
Setidaknya ibu perlu mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas per hari. Yaitu dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka puasa, serta empat gelas sebelum tidur dan sebelum sahur.
Pada siang hari, kurangi aktivitas berat dan perbanyak istirahat. Selain itu, hindari terpapas panasnya cuaca luar dapat membantu ibu menyusui untuk menjalankan puasa dengan nyaman.
Menjalankan puasa bagi ibu menyusui membutuhkan perencanaan dan penyesuaian. Dengan tips yang tepat, puasa bisa dilakukan dengan aman dan nyaman. Untuk membantu Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa, berikut rekomendasi sahur yang baik untuk ibu menyusui: 4 Rekomendasi Makanan Sahur untuk Ibu Menyusui
Referensi: