Berbagai hal akan dilakukan ibu menyusui agar produksi ASI melimpah. Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah dengan minum jamu.
Setiap ibu menyusui memiliki kondisi yang berbeda-beda terkait produksi Air Susu Ibu (ASI). Ada beberapa ibu yang menghasilkan ASI melimpah, sementara itu ada juga ibu yang mengalami hal yang sebaliknya. Berbagai cara pun dicoba demi menambah produksinya, salah satunya dengan cara minum jamu.
Minum jamu sendiri adalah tradisi yang turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah Jawa. Berbagai jamu yang ada di Indonesia pun sangat banyak macamnya, dan dikatakan bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
Tapi, apakah minum jamu benar-benar mendatangkan manfaat bagi ibu menyusui dan produksi ASI?
Dalam dunia kedokteran, sebelum sebuah obat digunakan secara luas maka harus menjalani berbagai uji klinis yang terstandarisasi. Pengujian tidak sekedar dilakukan di laboratorium, namun juga dilakukan pada manusia agar obat dapat diterima di kalangan medis.
Uji terhadap subjek manusia tersebut juga harus memenuhi standar. Misalnya, jumlah sampelnya harus cukup (tidak boleh meliputi jumlah sampel yang sedikit), diuji secara acak (randomisasi), dan bila perlu diperbandingkan efeknya dengan plasebo (tablet tanpa kandungan zat aktif).
Bila masih terbatas pada manfaat yang diketahui secara testimoni, teori, maupun uji laboratorium sederhana, sebenarnya obat belum bisa diterima dan layak untuk dikonsumsi. Sebab, efeknya pada manusia belum jelas. Hal ini juga yang kerap terjadi pada produsen jamu di Indonesia.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada jamu yang diteliti hingga taraf uji klinis. Maka dari itu, kalangan medis tidak dapat memberikan anjuran mengonsumsi jamu sebagai salah satu terapi yang bisa dilakukan.
Bagi ibu menyusui, tentu keputusan mengonsumsi jamu dikembalikan pada sang ibu. Sah-sah saja bila tetap ingin mengonsumsi jamu karena keyakinan ibu akan efektivitasnya. Atau, resep jamu menyusui tersebut sudah turun-temurun digunakan di keluarga dan terbukti khasiatnya, misalnya untuk meningkatkan produksi ASI.
Tapi ingat, pastikan tidak ada obat-obatan atau zat aktif tertentu yang dicampurkan ke dalam jamu. Akan lebih baik bila jamu yang ingin Ibu konsumsi diracik sendiri di rumah. Sehingga, keamanan, kandungan, dan kebersihannya lebih terjaga. Bila ingin mengonsumsi jamu yang dipasarkan, pastikan memiliki izin edar dari BPOM.
Rata-rata ibu menyusui biasanya minum jamu untuk meningkatkan produksi ASI. Selain sudah dikenal cukup efektif, jamu dianggap aman karena terbuat dari bahan alami. Nah, bahan-bahan ini dikenal dengan istilah lactagogue, atau bahan yang dipercaya dapat membantu merangsang dan meningkatkan produksi ASI ibu menyusui.
Jenis bahan alami yang telah diteliti dan terbukti efektif meningkatkan produksi ASI sebenarnya sangat sedikit. Beberapa di antaranya adalah daun katuk, fenugreek, goats rue, milk thistle, anise basil, blessed thistle dan biji fennel. Daun katuk dan fenugreek adalah dua herbal yang paling populer dan lebih banyak diteliti.
Daun katuk (Sauropus androgynus) sudah dikenal dapat memperlancar proses menyusui. Salah satu studi yang meneliti hal ini mendapatkan hasil kenaikan produksi ASI sebanyak 50,7 persen lebih banyak pada ibu yang mengonsumsi ekstrak daun katuk dibandingkan kelompok plasebo.
Jenis daun ini juga diketahui tidak mengubah kualitas komponen ASI, karena tidak terdapat perbedaan kadar protein dan lemak. Mengutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ekstraknya bisa dikonsumsi dengan dosis 3 x 300 mg per hari, selama 15 hari terus-menerus.
Herbal lain yang cukup populer adalah ekstrak fenugreek (Trigonella foenum-graecum) yang masih tergolong kacang-kacangan. Bahan alami ini berfungsi sebagai lactagogue sejak tahun 1945. Sayangnya, mekanisme kerjanya secara spesifik belum jelas.
Pada penelitian yang dilakukan terhadap 1200 ibu yang menggunakan obat ini, dilaporkan peningkatan produksi ASI terjadi dalam 24-72 jam setelah terapi dimulai. Masih berdasarkan laman resmi IDAI, dosis fenugreek sebagai lactagogue yang direkomendasikan adalah 2-3 kapsul tiga kali per hari.
Beberapa tips lain yang dapat ibu lakukan untuk memperoleh ASI berlimpah adalah sebagai berikut:
Produksi ASI akan disesuaikan dengan isapan yang dilakukan bayi. Untuk itu, agar menghasilkan ASI yang sesuai dengan porsi yang diinginkan bayi, menyusuilah sesuai kehendak bayi.
Semakin sering diisap, hormon prolaktin akan bekerja, sehingga muncul sinyal di otak yang memerintahkan agar ASI diproduksi lebih banyak. Oleh sebab itu saat ASI terasa kurang, Ibu harus meningkatkan frekuensi menyusui untuk merangsang produksinya.
Oksitosin adalah salah satu hormon yang penting dalam proses menyusui, yang bertugas untuk mengatur kontraksi otot di sekeliling saluran ASI. Kelelahan maupun masalah-masalah psikologis pada ibu dapat menghambat kerja oksitosin.
Sebaliknya, perasaan bahagia menjadi seorang ibu, rasa senang berdekatan dengan bayi, serta rasa percaya diri ibu dapat meningkatkan pengeluaran hormon oksitosin ini. Jadi, sebisa mungkin ibu menyusui harus menemukan hal yang dapat membuatnya bahagia dan terhindar dari stres.
Mendengarkan suara bayi, memandangi tingkah lucunya, bahkan hanya sekadar memikirkannya juga bisa menjadi pemicu keluarnya hormon oksitosin. Untuk itu, berdekatan dengan bayi dapat meningkatkan produksi ASI.
Untuk merangsang produksi ASI agar lebih berlimpah, kosongkan salah satu payudara terlebih dahulu sebelum berpindah pada payudara satunya. Hal ini juga berkaitan dengan gizi yang akan masuk ke dalam tubuh bayi, mengingat tetes terakhir ASI lebih kaya lemak (hind milk) dan penting untuk meningkatkan berat badan bayi.
Bila cara pengisapan (latch-on) bayi tidak sempurna, ASI yang diperolehnya menjadi lebih sedikit. Pada akhirnya, hal ini berisiko menurunkan produksi ASI. Selain itu, cara menyusui yang salah juga dapat mengakibatkan ketidaknyamanan ibu karena munculnya lecet atau iritasi pada payudara
Hal yang tidak kalah penting untuk membuat ASI berlimpah adalah kecukupan asupan makanan ibu. Sebab, kelengkapan gizi yang masuk pada tubuh ibu menjadi bahan dan energi untuk proses produksi ASI. Oleh karena itu, penting sekali untuk tahu makanan apa saja yang bisa Ibu konsumsi untuk melancarkan produksi ASI. Daftar makanannya bisa Ibu cek di sini ya: Asupan Makanan Pelancar ASI
Saat menyusui Ibu bisa minum susu Prenagen Lactamom sebanyak dua kali sehari untuk memenuhi kebutuhan energi tambahan sebanyak 500-550 Kcal. Selain mengandung protein, vitamin B2 dan B12, dalam Prenagen Lactamom juga terdapat DHA, kolin, vitamin D dan zat besi (BIOFE) yang efektif meningkatkan kualitas ASI.
Dari segi pemenuhan cairan, minum Prenagen Lactamom ini juga dapat memberikan tambahan cairan sebanyak 400 cc pada ibu menyusui, yang juga dapat meningkatkan produksi ASI.
Jadi, konsumsilah beraneka ragam makanan agar zat gizi yang masuk juga bermacam-macam. Akan semakin baik lagi bila kelengkapan gizi dipersiapkan sejak masih dalam kehamilan. Dengan demikian, ibu sehat, tumbuh kembang bayi pun optimal.
Jadi, perlukah ibu menyusui minum jamu agar ASI melimpah? Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan akan mengonsumsinya atau tidak.
Teruslah bersemangat untuk menyusui bayi, karena ASI adalah makanan terbaik bagi 6 bulan pertama kehidupan bayi. Jangan lupa juga bahwa banyak cara alami lainnya selain jamu, untuk membuat ASI melimpah. Mau tahu cara apa saja itu? Yuk, simak di halaman berikut ini: Bagaimana Cara Memperbanyak ASI secara Alami?