Cara Aman Melegakan Batuk untuk Ibu Menyusui

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Aman Melegakan Batuk untuk Ibu Menyusui

Batuk sering kali mengganggu kenyamanan Ibu, terutama saat sedang menyusui. Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan obat yang dikonsumsi, mengingat zat dari obat tersebut dapat memengaruhi kualitas ASI dan kesehatan Buah Hati. Karena itu, Ibu perlu memahami pilihan obat batuk yang aman dan langkah-langkah efektif untuk meredakan batuk tanpa risiko bagi bayi.

Mengelola batuk secara aman bukan hanya bermanfaat bagi pemulihan Ibu, tetapi juga memastikan ASI tetap menjadi sumber nutrisi terbaik bagi Buah Hati. Mengetahui jenis obat batuk yang aman, seperti Dextrometorphane dan Guaifenesin, dapat membantu Ibu merasa lebih tenang saat mengonsumsi obat dan tetap menjaga kesehatan selama masa menyusui.

Pilihan Obat Batuk untuk Ibu Menyusui yang Aman

Ibu dapat mengonsumsi obat batuk selama obat tersebut diizinkan oleh dokter. Beberapa jenis obat batuk telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh Ibu menyusui karena risiko efek samping terhadap ASI dan bayi sangat minimal.

Dekstrometorfan

Dekstrometorfan adalah salah satu obat batuk yang umum digunakan untuk meredakan batuk kering. Obat ini bekerja dengan cara menekan refleks batuk, sehingga tenggorokan terasa lebih lega. 

Dalam kadar yang sangat kecil, zat aktif ini dapat masuk ke dalam ASI. Namun, penelitian menunjukkan bahwa jumlahnya terlalu kecil untuk menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusu.

Banyak dekstrometorfan yang tersedia di pasaran dalam bentuk sirup, sering kali dicampur dengan alkohol untuk meningkatkan efektivitasnya. Maka dari itu, Ibu dianjurkan memilih bentuk tablet yang lebih aman, atau mengonsumsi obat ini sesuai resep dokter untuk menghindari risiko dari zat tambahan yang tidak diperlukan.

Guaifenesin

Guaifenesin adalah obat ekspektoran yang membantu mengencerkan lendir di saluran napas. Obat ini sangat berguna bagi Ibu yang mengalami batuk berdahak, karena membantu tubuh mengeluarkan lendir dengan lebih mudah. Meski efeknya membuat Ibu batuk lebih sering untuk mengeluarkan dahak, guaifenesin tidak diketahui memiliki efek samping pada bayi yang menyusu.

Obat ini sering dikombinasikan dengan mukolitik lain untuk meningkatkan efektivitasnya. Penggunaannya harus tetap disesuaikan dengan anjuran dokter, terutama jika batuk tidak kunjung mereda dalam beberapa hari.

Bromheksin

Bromheksin dikenal sebagai obat mukolitik yang efektif menghancurkan lendir pada saluran napas. Obat ini membantu membersihkan lendir yang menghambat pernapasan sehingga Ibu dapat bernapas lebih lega. 

Berdasarkan penggolongan kategori A oleh Therapeutic Goods Administration di Australia, bromheksin aman untuk digunakan oleh Ibu menyusui.

Penelitian menunjukkan bahwa bromheksin tidak memiliki efek negatif pada bayi yang menerima ASI dari Ibu yang mengonsumsinya. Namun, konsultasi dengan dokter tetap disarankan untuk memastikan dosis yang tepat sesuai kondisi batuk Ibu.

Loratadin

Loratadin merupakan antihistamin (golongan obat alergi) yang sering digunakan untuk meredakan batuk akibat radang tenggorokan atau alergi. Obat ini bekerja dengan cara menekan peradangan, sehingga gejala batuk berkurang secara bertahap. Meskipun loratadin dapat memasuki ASI, jumlahnya sangat kecil sehingga tidak menimbulkan efek berbahaya pada bayi.

Ini adalah salah satu antihistamin yang direkomendasikan bagi Ibu menyusui karena risiko terhadap bayi yang menyusu sangat rendah. Pemilihan obat ini tetap harus dikonsultasikan dengan dokter untuk memastikan efektivitasnya sesuai dengan penyebab batuk yang dialami Ibu.

Jika batuk yang Ibu alami tidak kunjung reda setelah beberapa hari mengonsumsi obat batuk untuk ibu menyusui, atau jika batuk disertai gejala lain seperti demam tinggi, sesak napas, atau kehilangan nafsu makan, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebab batuk dan mendapatkan penanganan yang sesuai tanpa mengganggu proses menyusui. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis demi kesehatan Ibu dan Buah Hati.

Cara Melegakan Batuk Secara Alami untuk Ibu Menyusui

Selain mengonsumsi obat, Ibu juga dapat mencoba cara alami untuk meredakan batuk. Madu. misalnya, yang dicampur dengan perasan lemon dalam air hangat menjadi salah satu solusi yang efektif. Kombinasi ini memberikan rasa lega pada tenggorokan sekaligus membantu melawan infeksi berkat sifat antimikroba alami yang dimiliki madu.

Air garam hangat juga dapat menjadi alternatif untuk mengurangi iritasi tenggorokan. Air garam bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab iritasi. Berkumur secara rutin membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan mempercepat pemulihan.

Sup ayam atau kaldu hangat juga menjadi pilihan lain yang dapat memberikan efek menenangkan pada tenggorokan. Kandungan protein, vitamin, dan mineral dalam menu ini membantu mempercepat pemulihan tubuh dari infeksi yang menyebabkan batuk. Dengan daya tahan tubuh yang meningkat, Ibu dapat pulih lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas ASI.

PROTEIN dan berbagai nutrisi ini juga dapat Ibu peroleh secara lengkap melalui susu yang dirancang untuk melancarkan kegiatan menyusui. Mengonsumsinya selama batuk akan memberikan banyak nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga infeksi maupun stres dalam pernapasan yang menyebabkan batuk akan dapat tersingkirkan.

Kenali susu untuk Ibu menyusui yang sarat dengan nutrisi untuk daya tahan tubuh ini pada halaman berikut: Rekomendasi Susu Ibu Menyusui yang Baik untuk Kesehatan

 

Referensi:

  • Cleveland Clinic. Can You Take Over-the-Counter Medications While Breastfeeding? Diakses pada 16 Desember 2024. https://health.clevelandclinic.org/breastfeeding-safe-medications
  • The Women’s. Medicines in Breastfeeding. Diakses pada 16 Desember 2024. https://www.thewomens.org.au/images/uploads/fact-sheets/Medicines-in-breastfeeding-151018.pdf