Bu, waktu memang sering kali tidak terasa. Padahal baru saja Ibu mendapati diri sedang hamil, masuk fase mual-muntah hingga sekarang trimester ketiga, bahkan sudah mau persalinan! Nah pada fase ini, Ibu akan bertanya apa sih tanda-tanda persalinan dan seperti apakah ciri gerakan janin sudah masuk panggul.
Perlu Ibu tahu, jika ciri-ciri gerakan janin ini menandakan ia sudah masuk panggul atau siap untuk dilahirkan. Janin akan secara alami berputar sehingga bagian kepala mengarah ke bawah. Menurut KlikDokter, ciri gerakan janin sudah masuk panggul akan muncul pada usia kehamilan 33-36 minggu.
Akan tetapi, kondisi ini tidak sama antara satu Ibu dengan Ibu lainnya seperti baru merasakan bayi sudah masuk panggul dekat dengan waktu persalinan. Untuk itu, Ibu perlu mengetahui ciri gerakan janin sudah masuk panggul di bawah ini. Simak selengkapnya ya Bu!
Sebelum tahu seputar ciri gerakan janin sudah masuk panggul, sebaiknya Ibu perlu memahami apa saja sih tanda persalinan yang akan dialami. Tujuannya, agar Ibu dapat mempersiapkan diri untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat atau berkonsultasi pada dokter dan bidan.
Umumnya, cairan ketuban yang mengelilingi bayi di dalam perut Ibu akan keluar setelah kontraksi jelang persalinan. Namun apabila Ibu mengalami ketuban pecah sebelum waktu persalinan tiba dan berwarna tidak jernih serta berbau, segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sebelum persalinan, Ibu bisa mengalami keluarnya lendir yang diiringi bercak darah. Dilansir KlikDokter, saat masa kehamilan mulut rahim ditutupi oleh lendir yang bertekstur kental. Namun jelang persalinan, mulut rahim membesar dan membuat sumbatan lendir terlepas.
Tanda persalinan ini kaitannya dengan bayi sudah mulai masuk panggul, dimana leher rahim semakin menipis akibat tekanannya. Jika kondisi ini Ibu alami dan disertai gejala persalinan lainnya, segera hubungi dokter atau bidan.
Ini dia yang menjadi tanda persalinan umum yang harus Ibu tahu, selain ciri gerakan janin sudah masuk panggul. Kontraksi rahim terjadi dengan denyutan perut bagian bawah yang teratur dan kuat, serta terjadi dari usia kehamilan 38 minggu. Kontraksi asli menimbulkan rasa nyeri yang semakin intens, meski Ibu sudah memiliki waktu tidur cukup. Namun jika Ibu mengalami dua tanda diatas, tetapi tidak mengalami kontraksi, tenang. Ibu bisa merangsangnya loh. Untuk mengetahui caranya, baca artikel berikut ya Bu: Inilah 7 Cara Merangsang Kontraksi agar Bayi Cepat Lahir
Jika Ibu mengalami tanda-tanda persalinan disertai gerakan janin jika kepala sudah dibawah, pastikan Ibu telah siap untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun begitu, ketahui dulu ciri gerakan janin sudah masuk panggul berikut ini.
Ibu tentu bertanya, “apakah janin yang sudah masuk panggul masih aktif bergerak?” Tentu jawabannya, masih aktif Bu! Hanya saja gerakan yang dirasakan semakin berkurang karena bertambahnya usia kehamilan. Bayi telah memasuki posisi untuk siap dilahirkan dan masuk ke atas panggul.
Sering kali Ibu merasa bayi sudah masuk panggul tapi perut belum turun. Padahal Bu, salah satu ciri gerakan janin sudah masuk panggul ditandai dari bentuk perut Ibu. Perubahan posisi janin pada area panggul membuat perut mudah menurun. Ibu bisa mengetahui perut menurun jika bercermin dengan tubuh ke arah samping.
Apakah pada bulan-bulan jelang kelahiran Ibu semakin sering buang air kecil atau konsistensi buang air besar lebih cair? Ini merupakan ciri gerakan janin sudah masuk panggul. Kepala bayi pada area panggul lebih membuat kandung kemih tertekan, sehingga Ibu lebih sering buang air kecil.
Namun begitu, ada pula Ibu hamil yang merasakan konstipasi atau sembelit. Bila Ibu mengalami hal ini dan mengganggu aktivitas keseharian, usahakan untuk menciptakan kamar mandi yang bebas licin sehingga aman dan nyaman. Kemudian, konsultasikan juga pada dokter atau bidan ya Bu.
Selanjutnya ciri gerakan janin sudah masuk panggul, Ibu akan merasakan kontraksi lebih sering. Kontraksi menjelang persalinan akan membuat mulut rahim terbuka sehingga bayi siap dilahirkan. Kenali tanda-tanda kontraksi asli berikut ini seperti yang dikutip dari KlikDokter:
Ibu juga perlu membedakan kontraksi ini dari kontraksi palsu ya, Bu.
Kontraksi palsu merupakan perasaan mulas yang terasa kencang pada perut. Lama kontraksinya tidak teratur. Kadang-kadang terasa kencang sekali, kadang-kadang terasa kencang sedikit saja. Kemunculannya juga tidak menentu.
Ibu hamil sering kali salah membedakan, apakah ini kontraksi palsu, atau memang kontraksi asli. Akibatnya kontraksi palsu sering membuat Ibu panik dan segera periksa ke dokter.
Kontraksi palsu bukan tanda dari persalinan, meskipun rasanya mirip kontraksi asli. Jika Ibu telah datang ke dokter karena merasa kontraksi, dan ternyata kontraksinya palsu, maka kemungkinan besar dokter akan meminta Ibu menunggu di rumah.
Saat perut semakin besar, Ibu cenderung mengalami sesak nafas atau tidak nyaman saat bernafas. Padahal, Ibu ingin menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal dan tanpa gangguan. Kondisi ini umumnya dialami pada trimester kedua dan ketiga.
Namun apabila Ibu merasakan sesak nafas tak lagi dialami, ini merupakan ciri gerakan janin sudah masuk panggul. Pergerakan janin yang sudah masuk ke area panggul membuat tekanan pada diafragma berkurang, sehingga nafas Ibu lebih teratur dan nyaman.
Memasuki trimester akhir, memang dua kondisi ini sering kali dialami ya Bu. Namun, nyeri panggul dan punggung yang Ibu rasakan merupakan ciri gerakan janin sudah masuk panggul. Hal ini terjadi karena posisi janin semakin turun ke bawah sehingga mendorong ligamen perut dan punggung ke area panggul.
Sama halnya dengan tanda persalinan sebelumnya, jika sumbat lendir pada rahim berangsur menghilang karena janin masuk panggul. Gerakan janin ini membuat tekanan pada bagian leher rahim. Untuk itu, Ibu mengalami keputihan pada akhir trimester ketiga.
Lalu, adakah cara menghilangkan keputihan yang efektif? Yuk, cari tahu di sini: Cara Menghilangkan Keputihan saat Hamil secara Mandiri.
Apabila Ibu bertanya, jika janin sudah masuk panggul kapan melahirkan? Jawabannya, berbeda antara kondisi setiap Ibu ya. Ada yang menandakan cepat melahirkan, ada juga yang belum disertai tanda lainnya. Usia janin masuk panggul umumnya pada usia kehamilan 36 minggu.
Kondisi tersebut juga disertai dengan adanya pembukaan mulut rahim dan serviks hingga 3 cm hingga pembukaan lengkap. Untuk itu, segera siapkan seluruh keperluan persalinan dengan matang agar tidak ada yang tertinggal ya, Bu.
Apakah Ibu dan Ayah ingin melakukan hubungan intim tetapi takut membahayakan Buah Hati? Jangan khawatir ya Bu. Melakukan hubungan intim saat janin sudah masuk panggul, boleh dilakukan kok. Selama kehamilan sehat dan tidak ada gangguan, melakukan hubungan seks tidak akan memicu keguguran, kelahiran prematur, dan tidak mengganggu perkembangan janin karena ia dilindungi oleh kantung ketuban.
Sebaliknya, hal ini dapat membuat Ibu lebih rileks untuk menghadapi persalinan, meningkatkan mood, menguatkan panggul, mempercepat kontraksi, dan lainnya. Namun, Ibu dan Ayah juga perlu memperhatikan posisi saat berhubungan seks ya. Pilihlah posisi yang nyaman seperti woman on top, spoon, dan edge of the bed. Pastikan alat genital bersih sebelum berhubungan agar bakteri tidak masuk ke dalam rahim, begitu juga setelah selesai.
Meskipun berhubungan intim saat janin masuk panggul bermanfaat, tetapi sebaiknya hal ini tidak dilakukan jika Ibu mengalami ketuban pecah dini, plasenta previa, memiliki riwayat persalinan prematur, dan hamil bayi kembar.
Dilansir KlikDokter, kondisi dimana janin sulit masuk panggul atau Cephalo-Pelvic-Disproportion dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepala bayi yang besar, ukuran bayi di atas normal, panggul Ibu cenderung sempit dan plasenta yang menutupi jalan lahir atau disebut juga plasenta previa.
Apabila Ibu mengalami kondisi ini, Ibu perlu berkonsultasi lebih lanjut pada dokter atau bidan mengenai metode persalinan. Pasalnya, persalinan normal dapat membahayakan janin dan juga Ibu.
Ibu juga bisa mempersiapkan diri Ibu dengan latihan yang diperlukan sebelum persalinan Untuk mengetahui apa saja latihannya, baca artikel berikut ini ya Bun: Beberapa Latihan yang Diperlukan Sebagai Persiapan Persalinan
Tulang panggul memiliki peran penting dalam proses persalinan. Struktur tulang panggul tidak hanya mendukung berat badan tubuh bagian atas tapi juga berfungsi sebagai jalur keluarnya bayi saat persalinan.
Tulang panggul terdiri dari beberapa bagian, termasuk tulang ilium, ischium, dan pubis, yang terhubung oleh sendi dan ligamen. Struktur ini membentuk jalur persalinan yang harus dilewati bayi untuk lahir.
Selama kehamilan, tubuh Ibu lebih banyak memproduksi suatu hormon bernama relaxin yang membantu melonggarkan sendi dan ligamen di area panggul, sehingga tulang panggul beradaptasi dan memudahkan proses kelahiran bayi.
Ketika Ibu memeriksakan kehamilan, dokter atau bidan mungkin akan menilai panggul Ibu untuk memprediksi apakah Ibu bisa melahirkan secara normal atau memerlukan persalinan caesar. Penilaian ini penting untuk memastikan keamanan Ibu dan bayi selama proses kelahiran.
Melakukan latihan kegel dan yoga prenatal dapat membantu menguatkan otot-otot panggul dan mempersiapkan Ibu untuk persalinan. Latihan ini juga bermanfaat untuk pemulihan lebih cepat setelah melahirkan.
Memahami peran tulang panggul dalam proses persalinan membantu Ibu mempersiapkan diri lebih baik untuk hari kelahiran. Sebaiknya Ibu berdiskusi dengan dokter atau bidan mengenai kondisi khusus yang mungkin mempengaruhi proses persalinan Ibu, dan pastikan untuk mengikuti semua rekomendasi mereka agar proses kelahiran berjalan lancar dan aman.
Posisi janin baru bisa dirasakan secara jelas ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga. Di masa ini, ukuran bayi sudah cukup besar dan gerakannya juga sudah bisa dirasakan oleh Ibu hamil.
Menjelang usia akhir kehamilan, posisi bayi idealnya sudah masuk ke panggul, ditandai dengan kepala yang menghadap ke bawah.
Untuk memastikan apakah posisi bayi sudah sesuai atau tidak, bisa dilakukan dengan meraba perut. Seperti apa caranya? Yuk, terapkan 2 tips ini.
Pertama, raba perut dan beri tekanan lembut di beberapa bagian perut. Lakukan berulang-ulang sampai Ibu mendapat respons dari bayi.
Dari respon ini, Ibu dapat mengetahui di mana posisinya dan apakah sudah masuk panggul atau belum.
Belly mapping adalah teknik menggambar perut ibu hamil yang tujuannya untuk menandai posisi janin dalam perut. Perlu dicatat, lakukan cara ini ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga.
Untuk menjalankan metode ini, pertama yang perlu Ibu siapkan adalah tempat dengan permukaan datar, seperti kasur dan sofa. Setelah itu siapkan kertas dan pulpen.
Kemudian berbaringlah di kasur dan letakkan bantal di bawah pinggul. Tekan area perut yang sejajar dengan pinggul secara perlahan. Apabila Ibu merasakan ada sesuatu agak bulat dan keras, itu merupakan kepala bayi.
Selanjutnya temukan letak punggung bayi yang ditandai dengan permukaan halus dan terasa keras.
Terakhir, ambil kertas dan letakkan pada permukaan perut. Mulai gambar lingkaran pada titik di mana kepala bayi dan punggung berada.
Inilah cara alternatif untuk mengetahui posisi janin. Untuk hasil yang lebih akurat dianjurkan untuk melakukan pengecekan USG.
Itulah ciri gerakan janin sudah masuk panggul yang perlu Ibu ketahui. Jika pada usia kehamilan 40 minggu belum juga ada tanda-tanda persalinan, Ibu perlu segera berkunjung pada fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui kondisi terkini Buah Hati. Semoga Ibu dan janin senantiasa sehat ya!