Imunisasi anak atau vaksin adalah metode yang efektif untuk mencegah serta meminimalisir Buah Hati terkena infeksi. Imunisasi mampu melindungi Buah Hati dari penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang merupakan organisasi profesi Dokter Spesialis Anak Indonesia di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun sudah merancang dan membuat jadwal imunisasi anak untuk melindunginya di awal kehidupan. Selain itu, ada beberapa jenis imunisasi yang sangat penting untuk Buah Hati, lho.
Berikut ini merupakan jenis imunisasi wajib untuk Buah Hati yang perlu Ibu ketahui. Jangan lupa catat jadwalnya ya Bu.
BCG merupakan salah satu jenis imunisasi dasar yang wajib diberikan untuk Buah Hati yang baru lahir. Pemberian BCG harus dilakukan sebelum bayi berusia 3 bulan. Jika lebih, maka dokter akan melakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG dapat diberikan pada bayi jika uji tuberkulin menunjukkan hasil negatif.
Vaksin BCG bertujuan untuk melindungi Buah Hati dari penyakit TB atau Tuberkulosis yang dapat menyerang paru-paru. Vaksin BCG hanya diberikan 1 kali seumur hidup di bagian lengan atas. Perlu diketahui, bahwa vaksin ini tidak lagi memproteksi tubuh dari infeksi jika disuntikkan pada orang dewasa yang telah berusia diatas 35 tahun.
Jenis imunisasi selanjutnya yang wajib diberikan adalah Difteri, Tetanus, dan Pertusis atau disebut DTP. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah Buah Hati dari bahaya penyakit difteri, tetanus, dan pertussis. Vaksin DTP diberikan sebanyak 3 kali, yaitu saat Buah Hati berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian diberikan lagi booster vaksin DTP pada saat ia berusia 18 bulan, 5 tahun, 10 tahun dan 18 tahun.
Imunisasi campak merupakan salah satu imunisasi dasar lengkap yang harus diberikan pada saat Buah Hati menginjak 9 bulan. Kemudian, vaksin ini diberikan lagi pada saat Buah Hati berusia 2 tahun dan 6 tahun. Tujuan pemberian vaksin campak adalah melindungi anak dari penyakit campak yang berbahaya. Jika sampai usia 12 bulan Buah Hati belum juga mendapatkan imunisasi campak, maka ia dapat diberikan vaksin MMR atau Measles, Mumps, and Rubella sebagai pengganti campak pada saat berusia 15 bulan. MMR mampu melindungi Buah Hati dari penyakit campak, rubella, dan gondongan.
Hepatitis B merupakan imunisasi anak yang bertujuan untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke Buah Hati pada saat proses melahirkan. Vaksin ini juga bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit hati dan kanker dalam jangka panjang. Vaksin hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat bayi baru lahir, usia 1-2 bulan dan usia 6-18 bulan.
Untuk Buah Hati yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, maka ia perlu mendapatkan vaksin hepatitis B dosis pertama sebelum berusia 12 jam, ditambah dengan imunoglobulin hepatitis B pada di bagian paha yang berbeda. Kemudian vaksin selanjutnya diberikan sesuai jadwal. Nantinya saat berusia 9-18 bulan, Buah Hati yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B harus diperiksa anti HBs dan HbsAg-nya.
Buah Hati juga wajib diberikan vaksin Hib atau Haemophilus influenzae tipe B pada saat berusia 2, 4, dan 6 bulan, kemudian diberikan lagi pada usia 12-15 bulan. Dosis vaksin Hib diberikan tergantung pada usia Buah Hati. Vaksin Hib berfungsi untuk mencegah Buah Hati terinfeksi bakteri haemophilus influenzae type b yang mengakibatkan risiko radang paru, radang otak, dan sepsis.
Untuk mencegah penyakit polio, Buah Hati juga perlu diberikan vaksin polio. Vaksin ini diberikan 4 dosis dengan jadwal pemberian pertama pada saat lahir, kemudian dilanjutkan saat ia berusia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin polio juga harus diulang saat anak berusia 18 bulan dan 4-6 tahun.
Ibu jangan sampai terlewat jadwal imunisasi bayi, ya. Catat jadwalnya berikut ini: Jenis dan Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi.
Jenis imunisasi selanjutnya yaitu MMR atau Measles, Mumps, and Rubella yang diberikan 2 kali pada Buah Hati, yaitu pada saat ia berusia 12-15 bulan dan 4-6 tahun. Dosis pertama dan kedua minimal harus berjarak 28 hari. Pemberian vaksin MMR dapat dilakukan bersamaan dengan vaksin lainnya. Vaksin ini mencegah Buah Hati dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Meskipun bukan termasuk imunisasi wajib dasar, tetapi imunisasi cacar air perlu diberikan pada Buah Hati untuk mencegah penyakit cacar air. Vaksin ini diberikan pada Buah Hati yang belum pernah terkena cacar air, yaitu saat berusia 12 hingga 15 bulan.
Apabila Ibu ingin mengetahui bagaimana cacar air bisa terjadi pada Si Kecil, gejala, dan cara mengatasinya, baca artikel berikut yuk: Gejala dan Cara Mengobati Cacar Air Pada Anak.
Imunisasi Buah Hati selanjutnya yang perlu diberikan adalah pneumokokus. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit pneumonia pada anak. Vaksin diberikan saat bayi berusia 2, 4 dan 6 bulan, kemudian diberikan juga booster tambahan pada saat anak berusia 1 tahun.
Untuk mengurangi risiko efek samping serius setelah anak mendapatkan vaksin, hindari larangan-larangan berikut ini: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin Anak.
Vaksin rotavirus juga bukan merupakan imunisasi wajib dasar, tetapi cukup penting untuk mencegah penyakit diare yang disebabkan oleh virus rotavirus. Diare pada Buah Hati dapat menimbulkan risiko dehidrasi yang berbahaya bagi kesehatannya. Oleh karena itu, vaksin rotavirus sangat diperlukan. Vaksin ini terbagi menjadi 2 jenis yang diberikan sebanyak 2 atau 3 dosis, tergantung jenis vaksinnya. Vaksin ini dapat diberikan dengan cara diminum atau disuntik saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Vaksin influenza bertujuan untuk mencegah Buah Hati terkena virus flu. Vaksin ini dapat diberikan pada Buah Hati mulai usia 6 bulan dengan jeda pemberian 6-12 bulan. Meskipun sudah diberikan vaksin influenza, tetapi Buah Hati masih tetap dapat terkena batuk pilek dengan taraf yang tidak terlalu parah.
Tifoid juga bukan merupakan imunisasi wajib dasar, tetapi penting diberikan pada anak untuk mencegah penyakit thypoid. Vaksin ini diberikan pada saat anak berusia 2 tahun dan dapat diulang setiap 2-3 tahun. Sebagaimana Ibu ketahui, bahwa demam typhoid merupakan penyakit yang berbahaya dan mengancam nyawa, sehingga pemberian vaksin ini penting untuk dilakukan.
HPV merupakan vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit menular seksual yang dibawa oleh orang tua. Gejala penyakit ini antara lain adanya kutil di sekitar vagina dan vulva, di sekitar anus, rektum, leher rahim, serta selangkangan. Vaksin HPV diberikan pada anak yang berusia diatas 10 tahun dengan dosis 3 kali dalam interval 1-6 bulan.
Ibu juga perlu tahu mengenai vaksin hepatitis A yang diberikan untuk Buah Hati, guna mencegah penyakit hepatitis A. Vaksin ini diberikan pada anak yang berusia 2 tahun dan diulang dalam interval 1 tahun.
Itulah 14 jenis imunisasi Buah Hati yang penting dan perlu Ibu ketahui. Selain paham tujuan dan fungsi imunisasi tersebut, Ibu juga perlu tahu kapan pemberian vaksin yang tepat agar tidak terlambat. Jangan lupa selalu meminta petugas untuk mencatat vaksin Buah Hati dalam buku KIA (Kartu Imunisasi Anak) supaya dapat terus dipantau jadwal pemberiannya. Terlambat memberikan vaksin pada Buah Hati dapat mempengaruhi kesehatan Buah Hati lho, Bu. Jadi pastikan Buah Hati dan anak selalu diberikan vaksin tepat waktu, ya.
Jika Buah Hati rewel saat diberi imunisasi, jangan khawatir ya Bu. Cari tahu cara mengatasi Buah Hati rewel setelah imunisasi yuk.