Cara Induksi Alami Agar Melahirkan Tepat Waktu

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Induksi Alami Agar Melahirkan Tepat Waktu

Bila Ibu ingin melahirkan secara normal, Ibu bisa mencoba induksi alami dengan memakai teknik relaksasi seperti yoga. Teknik ini tidak hanya membantu mempersiapkan tubuh untuk persalinan, tetapi juga memberikan manfaat positif bagi fisik dan mental Ibu.

Selain yoga, ada berbagai metode lain yang juga memberikan efek induksi agar Ibu dapat melahirkan secara tepat waktu. Mari Bu, ketahui rincian tentang manfaat induksi secara alami di sini.

Mengapa Memilih Induksi Alami?

Ketika kehamilan sudah memasuki usia 37 minggu, Ibu dapat mulai menyiapkan diri untuk bersalin dengan melakukan induksi alami, yaitu proses merangsang kontraksi persalinan secara alami, tanpa menggunakan obat-obatan atau prosedur medis tertentu.

Dengan induksi secara alami, Ibu dapat menghindari kehamilan berlangsung melebihi usia 42 minggu, atau yang dalam bahasa medisnya sering disebut post term pregnancy. Dilansir dari Medscape, kehamilan yang berlangsung terlampau lama dapat menyebabkan janin meninggal dalam rahim. Penyebab meninggalnya ini dapat disebabkan karena aliran oksigen antara rahim dan plasenta sudah tidak lagi cukup baik untuk mendukung janin, atau karena infeksi di dalam rahim.

Umumnya, dokter akan menyarankan untuk memulai tindakan induksi pada saat usia kehamilan sudah mencapai 40 minggu agar mencegah hal yang tidak diinginkan. Tetapi tindakan induksi pada waktu 40 minggu akan melibatkan obat-obatan yang tentunya dapat menimbulkan efek samping. 

Untuk mengurangi kejadian induksi dengan obat-obatan pada 40 minggu ini, Ibu dapat melakukan induksi secara alami sejak usia kehamilan masih 37 minggu. Dengan demikian, kontraksi persalinan akan timbul sendiri, tanpa harus dirangsang dengan obat-obatan.

Cara Melakukan Induksi Alami

Sebelum melakukan berbagai kegiatan induksi alami, Ibu sangat perlu berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu. Tujuannya ialah untuk memastikan bahwa proses induksi ini aman dan dilakukan dengan cara yang sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan bayi. Adapun beberapa metode yang bisa dicoba, meliputi:

Olahraga Ringan

Olahraga secara teratur minimal 30 menit selama lima atau enam hari seminggu dapat menguatkan fisik, meningkatkan pelebaran, memperlancar aliran darah ke panggul, dan membantu mengurangi nyeri persalinan.

Salah satu jenis olahraga yang ringan dan mudah adalah berjalan kaki, yang efektif untuk meningkatkan kemampuan leher rahim (serviks) Ibu untuk dapat membuka lebih lebar. Dengan demikian, janin Ibu akan mudah lahir nantinya. Jika baru berolahraga ketika hamil, mulailah berjalan santai, dan tingkatkan kecepatan serta jarak secara bertahap.

Demi keamanan, pastikan Ibu memakai sepatu yang nyaman. Lebih baik berjalan kaki ketika pagi atau sore. Kenakan juga kaus kaki dan legging berbahan elastis seperti katun atau nilon yang berfungsi mengurangi pembengkakan. 

Pijat dan Akupresur

Pijat mampu memancing pelepasan oksitosin, yaitu hormon pemicu kontraksi rahim selama persalinan, sehingga mempercepat proses kelahiran bayi. Manfaat lain dari pijat ialah membantu menurunkan kadar kortisol, yakni hormon yang dilepaskan sebagai respons terhadap stres.

Mengutip dari Healthline, salah satu pijat ini dapat dilakukan dengan teknik akupresur, yaitu pengobatan tradisional asal Tiongkok yang identik dengan metode pemberian tekanan fisik pada bagian tertentu, antara lain:

  • Titik Sanyinjiao, letaknya di atas pergelangan kaki dan bagian belakang tulang kering.
  • Titik Kunlun, yaitu di luar pergelangan kaki, antara tulang pergelangan kaki dan tendon Achilles.
  • Titik Zhiyin pada ujung kelingking kaki di tepi luar dasar kuku.

Penekanan pada titik-titik ini dapat meningkatkan aliran darah, mengatur keseimbangan hormon, dan merangsang sistem saraf, yang semuanya berkontribusi pada persiapan tubuh untuk melahirkan. 

Sebelum pijat, diskusikan keamanannya dengan dokter atau bidan terlebih dahulu. Di sisi lain, Ibu perlu melakukan pijat ini dengan terapis yang sudah ahli dan berlisensi. Langkah ini penting guna memastikan pijatannya lembut, dan menghindari area tubuh yang berpotensi menimbulkan cedera, contohnya di area pergelangan kaki dan punggung bawah. 

Berhubungan Intim

Selain melalui pijat, oksitosin bisa dilepaskan ketika Ayah dan Ibu berada dalam kondisi orgasme dan Ibu mendapat rangsangan puting. Aktivitas seksual menghasilkan sperma (air mani) yang mengandung prostaglandin tingkat tinggi. Ini merupakan hormon untuk menipiskan dan melebarkan serviks, serta membuatnya lebih matang untuk melahirkan. 

Lakukan hubungan intim saat minggu-minggu akhir masa kehamilan, serta perhatikan gaya yang membuat Ibu dan Ayah nyaman. Hindari posisi di mana Ibu berbaring telentang, karena berat bayi akan menambah tekanan ekstra pada organ dalam atau arteri Ibu. 

Usahakan untuk mencoba posisi di mana Ibu dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi. Misalnya, Ibu berada di atas Ayah (woman on top), berbaring miring saling berhadapan (side by side), berpelukan berdampingan dengan posisi Ayah di belakang (spooning), atau duduk di tepi tempat tidur.

Metode Relaksasi

Metode relaksasi yang direkomendasikan ialah meditasi dan yoga, yang dapat membantu ibu hamil mengurangi stres dan meningkatkan kebugaran tubuh.

Meditasi dapat menjadi metode yang efektif untuk induksi alami, membantu menenangkan pikiran dan tubuh, serta merangsang produksi hormon-hormon yang mendukung proses persalinan. Ibu dapat meditasi sekitar 10 menit sehari untuk memberi kesadaran bahwa tubuh Ibu mampu untuk melahirkan.

Yoga juga mampu membuat Ibu menjadi relaks. Yoga yang khusus dilakukan oleh ibu-ibu yang sedang hamil, yaitu yoga prenatal, dapat memperkuat otot dasar panggul untuk fase mengejan, serta menjaga fleksibilitas di pinggul, panggul, dan punggung bawah agar bayi memiliki ruang gerak yang cukup saat melahirkan. 

Melansir dari Verywell Fit, salah satu pose yoga prenatal yang direkomendasikan adalah pose peregangan kucing-sapi (Chakravakasana) untuk mengantarkan bayi mencapai posisi termudah untuk dilahirkan. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Letakkan pinggul sejajar di atas lutut dan tangan sedikit lebih maju dari bahu.
  2. Pastikan jarak antara lutut Ibu sekitar empat inci, dan buka tangan lebih lebar dari bahu.
  3. Saat mengambil napas dalam, rapatkan tulang belikat dan panjangkan tulang belakang.
  4. Pastikan perut tetap tertarik sedikit dan dagu agak menunduk.
  5. Hindari melengkungkan punggung bawah atau mendorong pinggul melewati lutut.
  6. Ketika mengembuskan napas, kontraksikan perut sambil mengarahkan pinggul ke tumit, dan dorong dahi serta siku ke arah lantai.
  7. Rasakan regangan lembut di bagian punggung bawah Ibu.
  8. Pada tarikan napas berikutnya, kembali ke posisi awal dengan tangan dan lutut seperti di langkah pertama. 

Bu, kondisi kehamilan setiap Ibu berbeda-beda. Bahkan, kehamilan pertama dan kedua Ibu belum tentu mempunyai kondisi yang serupa. Maka dari itu, pastikan Ibu selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba induksi secara alami menjelang persalinan.

Selain mempelajari induksi alami, penting untuk memahami apa saja yang perlu Ibu pahami untuk perawatan bayi pasca-melahirkan, termasuk tentang laktasi yang nantinya akan mendukung pertumbuhan bayi. Yuk, simak apa manfaat laktasi dan bagaimana cara memulainya di sini: Bu Kenali Laktasi untuk Memperlancar Proses Menyusui Yuk.

Referensi:

  • Kids Health. Natural Childbirth. Diakses tanggal 27 Juni 2024. https://kidshealth.org/en/parents/natural-childbirth.html
  • Medscape. Postterm Pregnancy. Diakses tanggal 8 Juli 2024. https://emedicine.medscape.com/article/261369-overview?form=fpf
  • Healthline. The Acupressure Points for Inducing Labor. Diakses tanggal 27 Juni 2024. https://www.healthline.com/health/pregnancy/acupressure-points-inducing-labor
  • Very Well Fit. A Complete Guide to Prenatal Yoga. Diakses tanggal 28 Juni 2024. https://www.verywellfit.com/pregnancy-yoga-4013139