Cara Menghitung Masa Subur dan Tanda Ovulasi untuk Program Kehamilan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Menghitung Masa Subur dan Tanda Ovulasi untuk Program Kehamilan

Memahami dan menghitung masa subur merupakan langkah penting jika Ibu ingin segera memiliki anak. Masa subur adalah periode ketika sel telur dilepaskan dari ovarium (ovulasi) dan siap untuk dibuahi oleh sperma, sehingga peluang terjadinya kehamilan meningkat. Mengetahui dengan tepat kapan masa subur ini berlangsung dapat membantu Ibu dalam merencanakan hubungan intim secara optimal demi mendapatkan buah hati.

Manfaat Mengetahui Masa Subur

Mengetahui masa subur memiliki banyak manfaat, di antaranya memudahkan pasangan untuk merencanakan kehamilan secara alami tanpa intervensi medis. Dengan mengetahui secara pasti kapan ovulasi terjadi, pasangan dapat memaksimalkan peluang keberhasilan kehamilan dengan berhubungan intim di waktu yang paling tepat.

Selain itu, mengetahui masa subur juga dapat membantu pasangan yang ingin menentukan jenis kelamin anak. Menurut teori yang populer di kalangan ahli reproduksi, melakukan hubungan intim beberapa hari sebelum ovulasi dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak perempuan, sementara berhubungan pada hari ovulasi cenderung menghasilkan anak laki-laki. Hal ini dikarenakan sifat sperma pembawa kromosom X (perempuan) dan kromosom Y (laki-laki) berbeda dalam hal kecepatan berenang dan ketahanan hidup.

Cara Mengetahui Masa Subur

Untuk mengetahui masa subur secara akurat, Ibu bisa menggunakan beberapa metode yang tersedia. Salah satu cara paling umum adalah dengan menggunakan test pack ovulasi yang dijual bebas di apotek. Alat ini bekerja dengan mendeteksi lonjakan hormon luteinizing hormone (LH) dalam urine, yang biasanya meningkat 24 hingga 36 jam sebelum ovulasi. Alat ini memiliki tingkat akurasi sekitar 90-95%.

Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan menghitung siklus menstruasi secara manual. Normalnya, masa subur terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Misalnya, jika siklus menstruasi Ibu adalah 28 hari, maka ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 sejak hari pertama menstruasi terakhir. Siklus ini bisa berbeda antara 28 hingga 31 hari tergantung pada kondisi tubuh masing-masing wanita. Agar hasilnya lebih akurat, sebaiknya catatlah siklus menstruasi secara rutin selama beberapa bulan terakhir.

Agar tidak keliru, ikuti panduan menghitung masa subur di sini: Kalkulator untuk Menghitung Masa Subur Wanita.

Memanfaatkan Masa Ovulasi

Masa ovulasi adalah periode paling penting dalam siklus menstruasi karena pada saat ini sel telur dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi. Umumnya, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai. Sperma dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita selama 2-5 hari, sehingga pasangan dianjurkan untuk berhubungan intim pada masa ovulasi atau bahkan beberapa hari sebelumnya untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Terkadang, tanda-tanda ovulasi bisa dikenali dari perubahan fisik pada tubuh Ibu. Beberapa tanda tersebut adalah meningkatnya suhu basal tubuh sebesar 0,2-0,5°C dan munculnya lendir serviks yang bening, licin, dan elastis seperti putih telur. Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, Ibu dapat menentukan kapan saat terbaik untuk melakukan hubungan intim demi memperbesar peluang hamil.

Jika Ibu ingin lebih mendalami bagaimana tanda ovulasi yang berhasil dibuahi serta langkah-langkah persiapan kehamilan yang efektif, jangan lewatkan artikel berikut ini: Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi dan Persiapan Kehamilan.

Mengenali Tanda-tanda Masa Subur

Ada beberapa tanda utama yang menunjukkan bahwa Ibu sedang berada dalam masa subur. Salah satunya adalah suhu basal tubuh yang cenderung meningkat sekitar 0,2 hingga 0,5°C saat ovulasi. Peningkatan suhu ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, lalu kembali menurun setelah ovulasi selesai. Selain itu, lendir serviks juga menjadi indikator yang dapat dipercaya. Pada masa subur, lendir ini akan menjadi lebih jernih, licin, dan elastis.

Test pack ovulasi juga menjadi indikator yang paling praktis dan memiliki akurasi tinggi. Apabila hasil tes menunjukkan positif, maka Ibu disarankan segera berhubungan intim untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.

Untuk informasi lebih detail tentang berbagai tanda masa subur lainnya, baca di sini: Pahami Beragam Ciri-ciri Masa Subur yang Tepat.

Faktor yang Mempengaruhi Ovulasi

Ovulasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting seperti usia, berat badan, stres, pola hidup tidak sehat, dan penyakit tertentu seperti PCOS atau gangguan tiroid. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sel telur akan menurun, sehingga mempengaruhi keteraturan ovulasi. Berat badan yang tidak ideal (terlalu rendah atau tinggi) juga dapat menyebabkan ovulasi terganggu. Selain itu, stres emosional yang tinggi atau pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau pola makan tidak seimbang juga dapat menghambat ovulasi.

Jika Ibu mengalami kesulitan mengetahui masa subur atau mengalami siklus yang tidak teratur, konsultasikan segera dengan dokter spesialis kandungan agar mendapatkan solusi yang tepat.

Tanda-tanda Ovulasi Berakhir

Mengenali tanda-tanda ovulasi berakhir juga penting bagi pasangan yang ingin hamil. Tanda ovulasi telah selesai biasanya ditandai dengan menurunnya kembali suhu basal tubuh secara perlahan-lahan hingga mencapai suhu normal. Selain itu, lendir serviks akan kembali menjadi lebih kental, putih, dan tidak elastis. Tanda lain seperti nyeri payudara atau rasa nyeri ringan di bagian bawah perut (mittelschmerz) yang biasanya muncul saat ovulasi, akan berangsur menghilang. Mengetahui akhir dari masa ovulasi ini bisa membantu pasangan dalam mengatur frekuensi hubungan intim agar lebih efektif.

FAQ tentang Ovulasi

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait masa ovulasi:

Apakah bisa hamil jika berhubungan intim di luar masa subur?
Kemungkinan hamil tetap ada, meski peluangnya jauh lebih kecil dibanding saat masa subur.

Berapa lama masa subur berlangsung?
Secara umum, masa subur berlangsung sekitar 5-6 hari setiap siklus, dengan puncaknya saat ovulasi (sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya).

Kapan masa subur untuk mendapatkan anak laki-laki?
Untuk meningkatkan peluang mendapatkan anak laki-laki, sebaiknya berhubungan intim tepat saat masa ovulasi karena sperma Y (laki-laki) lebih cepat bergerak namun memiliki umur lebih pendek.

Bagaimana jika siklus haid tidak teratur?
Jika siklus haid tidak teratur, disarankan untuk menggunakan metode tambahan seperti test pack ovulasi atau konsultasi langsung dengan dokter spesialis kandungan agar dapat mengetahui masa subur dengan akurat.

Dengan memahami masa subur, Ibu dan pasangan dapat lebih terencana dalam program kehamilan demi segera memperoleh keturunan yang sehat dan bahagia.

Ibu, tanda subur tidak hanya ketiga tanda itu tadi, tetapi masih terdapat beberapa macam tanda lainnya. Meskipun keakuratannya untuk membuktikan masa subur ini masih lebih rendah, tetapi Ibu dapat menggunakannya untuk mengatur frekuensi hubungan intim Ibu. Untuk mengetahui lebih lanjut tentangnya, baca artikel berikut yuk: Pahami Beragam Ciri-Ciri Masa Subur yang Tepat.

Referensi: 

Mayo Clinic. What ovulation signs can I look out for I’m trying to conceive? Diakses 3 Juli 2024. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/expert-answers/ovulation-signs/faq-20058000