Kehamilan pada usia 4 bulan setara dengan kehamilan berusia antara 16-19 minggu. Pada masa ini, Ibu dapat mulai merasakan gerakan kecil janin dalam perut, yang disebut juga quickening. Janin pun telah berkembang lebih banyak daripada sebelumnya, dan bahkan perubahan pada tubuh Ibu juga nampak lebih nyata.
Penasaran seperti apa perubahan pada janin maupun tubuh Ibu pada masa ini? Yuk, baca selengkapnya di sini.
Berbagai perubahan yang signifikan terjadi dalam bentuk dan ukuran janin, sehingga Ibu akan lebih bersemangat menantikan bayi Ibu ketika melihat penampakannya pada layar USG dokter. Berikut ini perubahannya yang akan menarik perhatian Ibu.
Bentuk janin pada usia ini sudah sama dengan bentuk bayi umumnya, dengan lingkar kepala yang lebih besar daripada lingkar perutnya. Pada area matanya sudah terdapat kelopak, bulu, dan alis. Kepalanya telah memiliki rambut dan gigi.
Tulang-tulang janin sudah cenderung lebih padat, sehingga tangan dan kakinya nampak semakin jelas. Tangan dan kaki tersebut bahkan sudah memiliki kuku. Jika ia sedang berbaring, dokter dapat melihat organ seksualnya, sehingga dapat memperkirakan jenis kelaminnya.
Apabila Ibu memilih pemeriksaan menggunakan USG 4 dimensi, Ibu dapat melihat tingkah bayi seperti menguap, mengisap jempol, ataupun meregangkan badan. Ia bahkan dapat membuat raut wajah tertentu.
Janin pada masa ini memiliki panjang badan sekitar 13 cm dengan berat badan sekitar 140 gram atau sebesar sebuah alpukat.
Ibu dapat mendengar detak jantungnya dengan baik. Umumnya, detak jantung janin pada usia ini adalah antara 110-160 detak per menit.
Untuk memberi gambaran mengenai perkembangan janin dari trimester 1 sampai 3, Ibu dapat membaca artikel berikut ini: Tahap Perkembangan Janin dari Trimester 1 sampai 3 Lengkap.
Usia 16 minggu merupakan masa di mana Ibu juga mulai banyak mengalami perubahan, mulai dari bentuk perut hingga interaksi Ibu dengan janin.
Perut Ibu mulai nampak mengalami perubahan ukuran, namun arah perubahannya tergantung tubuh Ibu sebelum hamil. Jika Ibu bertubuh kurus dan pendek, umumnya perutnya akan melebar ke samping. Sedangkan pada Ibu yang bertubuh tinggi, umumnya perut cenderung menonjol ke depan.
Di awal kehamilan, bentuk perut memang belum banyak berubah sehingga tanda hamil secara fisik belum terlihat dengan jelas. Mungkin banyak ibu yang penasaran apakah saat tidur atau duduk, bentuk perut juga belum terlihat perbedaannya? Untuk menemukan faktanya, yuk baca: Seperti Apa Bentuk Perut Ibu Hamil Muda Saat Tidur?
Ibu mulai dapat berinteraksi dengan janin, karena pada masa ini, janin mulai mengalami quickening atau melakukan tendangan-tendangan kecil yang merupakan pertanda bahwa perkembangan motoriknya mulai terjadi. Tendangan ini terasa oleh Ibu ketika duduk, berbaring, atau hendak tidur di malam hari.
Namun, ada pula sebagian Ibu yang tidak merasakan quickening pada usia ini. Hal ini mungkin saja terjadi karena cairan ketuban yang terlalu banyak, Ibu yang mengalami obesitas, atau plasentanya masih menutupi perut Ibu.
Jika hal ini terjadi pada Ibu, Ibu perlu bersabar karena ini bisa jadi merupakan perjalanan alamiah Ibu selama hamil. Quickening paling cepat terjadi pada usia kehamilan 28 minggu, bukan pada usia 16 minggu ini.
Tetapi, Ibu masih dapat menstimulasi janin untuk menendang dengan berinteraksi. Interaksi ini dapat berupa mengajaknya mengobrol, bernyanyi, ataupun mengetuk-ngetuk perut. Ibu perlu menyiapkan camilan, karena quickening bayi ini dapat membuat Ibu lapar.
Gangguan kehamilan yang paling ditakutkan oleh Ibu hamil yaitu ketika kondisi janin yang tidak mengalami perkembangan yang baik atau tidak berkembang sama sekali, dan hal ini dapat terlihat melalui beberapa ciri tertentu. Berikut ini ciri-ciri hamil yang tidak berkembang pada masa ini:
Sebaiknya, konsultasi ke dokter kandungan bila Ibu mencurigai masalah pada kehamilan Ibu. Jangan minum obat penguat kandungan sembarangan tanpa resep dokter, karena itu bisa membahayakan janin. Selengkapnya baca di sini: Efek Samping Pemberian Obat Penguat Kehamilan.
Beberapa hal di bawah ini adalah pantangan ibu hamil yang perlu Ibu ketahui.
Ibu perlu mulai menggunakan baju hamil atau pakaian yang longgar dengan bahan yang nyaman untuk beradaptasi dengan perut yang mulai membesar. Sebaiknya jangan menggunakan celana jeans yang berbahan ketat, agar tidak sampai menekan area perut Ibu.
Pada saat kehamilan, Ibu perlu selektif dalam mengonsumsi ikan laut, untuk menghindari paparan merkuri dari ikan yang dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Sebab, merkuri ini memiliki efek mengganggu pertumbuhan otak janin, sehingga dapat memperlambat perkembangan kognitifnya dan meningkatkan risikonya mengalami penyakit attention deficit hyperactivity disorder.
Sangat baik apabila Ibu hanya mengonsumsi ikan yang dihidangkan oleh restoran yang memiliki reputasi baik untuk membersihkan ikannya dari paparan mineral berbahaya ini.
Sebagian ibu mungkin jatuh sakit, misalnya mengalami demam ringan atau pilek, seperti halnya ibu-ibu lain yang tidak hamil. Apabila ini terjadi, Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter agar dokter dapat menolong Ibu dengan terapi yang aman bagi kehamilan Ibu.
Ibu sangat tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter, karena tak semua obat itu aman bagi Ibu maupun janin.
Larangan ini juga termasuk suplemen atau obat-obatan yang ditujukan untuk memperkuat kehamilan, misalnya progesteron, karena peruntukan obat ini adalah ibu-ibu yang rentan mengalami keguguran (bukan Ibu dengan kehamilan berusia 16 minggu). Efek samping obat ini dapat membahayakan janin Ibu. Silakan simak efek obat penguat kehamilan di sini: Fungsi dan Efek Samping Microgest sebagai Penguat Kehamilan
Ibu perlu menghindari alkohol karena janin yang terlahir dari ibu peminum dapat mengalami kondisi fetal alcohol syndrome. Pada kondisi ini, bayi tersebut akan mengalami berat badan yang tidak normal, gangguan otak, atau bahkan cacat.
Kehamilan dapat mengurangi kapasitas paru yang membuat Ibu lebih sulit untuk bernafas dengan normal, dan asap rokok akan meningkatkan risiko kesulitan bernafas ini. Ibu-ibu yang merupakan perokok aktif maupun pasif bahkan lebih berisiko melahirkan prematur daripada Ibu yang bukan perokok, sehingga dapat membuat bayi mudah mengalami penyakit.
Selain itu, bayi yang lahir dari Ibu yang perokok tersebut juga cenderung lebih mudah mengalami masalah pernafasan.
Ibu juga perlu menghindari mengonsumsi makanan mentah atau makanan yang terkontaminasi mikroba, sebab makanan seperti ini dapat menyebabkan infeksi. Infeksi ini dapat membuat Ibu berisiko melahirkan prematur.
Pada saat Ibu ingin memakan sesuatu, Ibu harus mengatur agar makanan tersebut dimasak dengan matang dan hindari setengah matang atau bahkan mentah.
Jadi, kehamilan 4 bulan memang menjadi masa di mana perkembangan bayi dan Ibu semakin pesat dan Ibu perlu menyesuaikan perilaku Ibu untuk menghadapi perkembangan ini. Namun, ada lagi masa yang lebih menarik selama kehamilan di mana janin menunjukkan lebih banyak lagi perkembangan yang menggembirakan, yaitu saat kehamilan menginjak usia 5 bulan. Yuk, lihat apa yang terjadi pada usia tersebut di sini: Hamil 5 Bulan: Masa Paling Nyaman bagi Ibu Hamil.
Referensi: