Menyusui bayi sebenarnya adalah kewajiban yang juga membawa manfaat bagi Ibu. Ibu yang menyusui bayinya akan lebih sedikit kehilangan darah. Selain itu, ukuran rahim akan menyusut lebih cepat. Dengan menyusui, depresi setelah melahirkan bisa berkurang.
Baca Juga: 5 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui
Yang menarik adalah dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, Ibu bisa mengurangi pertambahan berat badan. Meskipun diabetes pada saat kehamilan dan setelah melahirkan adalah sesuatu yang normal, namun pada ibu yang menyusui, resiko diabetes ini bisa berkurang. Tak jarang, diabetes ini akan hilang setelah enam bulan menyusui.
Bagi Ibu yang menyusui minimal 12 bulan, resiko radang sendi bisa ditekan menjadi 20%. Risiko akan turun menjadi 50% bagi Ibu yang menyusui minimal 24 bulan selama hidupnya. Risiko kanker payudara dan kanker ovarium juga bisa turun sebesar 28% pada Ibu yang memberikan ASI eksklusif.
Dari aneka manfaat menyusui yang sudah disebut tadi, maka tidak ada alasan untuk malas menyusui si buah hati. Meskipun demikian, pemberian ASI ini harus dilakukan dengan tepat. Salah satunya adalah terkait dengan makanan ibu menyusui. Namun, ada makanan-makanan yang sebaiknya dihindari saat menyusui.
Yang pertama adalah makanan berpengawet dan yang mengandung zat pewarna. Secara objektif, biasanya akan sangat susah untuk menilai apakah makanan yang dibeli bebas dari zat pengawet berbahaya seperti borak dan formalin. Begitu juga untuk makanan dengan pewarna berbahaya seperti rhodamin B. Karena itu, tidak ada salahnya untuk mengurangi membeli makanan di luar. Kalaupun terpaksa membeli di luar, pastikan warnanya tidak terlalu mencolok.
Kedua, makanan dengan pemanis buatan. Makanan yang mengandung pemanis buatan akan meningkatkan resiko kanker kandung kemih dan secara laten punya andil dalam obesitas dini pada anak.
Ketiga, kurangi penyedap atau MSG. Penggunaan yang dianjurkan adalah 0,3 hingga 1 gram per hari. Pemakaian MSG dianggap berlebihan jika sudah lebih dari 30 mg/kg berat badan per hari. Keempat, pelajari kemungkinan makanan yang bisa memicu alergi pada bayi. Untuk alasan inilah, kadang ada yang melarang ibu menyusui untuk makan makanan laut.
Sebaliknya, Ibu sebaiknya aktif mengonsumsi makanan yang kaya vitamin berikut ini agar produksi ASI tetap lancar dan bayi cerdas: Jenis Vitamin Ibu Menyusui agar Bayi Cerdas.
Terlepas dari kategori umum makanan yang sebaiknya dihindari diatas, penting untuk dicatat bahwa terkadang pantangan untuk ibu menyusui adalah mitos atau budaya turun temurun yang secara ilmiah belum tentu benar. Misalnya bagi ibu menyusui di Italia, mereka biasanya menghindari bawang putih dan lada merah. Namun di India, bawang putih justru dianggap membantu melancarkan pemberian ASI.
Baca Juga: Susu untuk Ibu Menyusui, Pentingkah?
Begitu juga soal makanan yang pedas. Ibu yang makan cabai tidak secara langsung akan membuat ASI menjadi pedas. Ini terjadi karena ASI tidak diambil langsung dari sistem pencernaan Ibu, tetapi ASI berasal dari darah ibu. Sekalipun ASI mengandung capsaicin (senyawa dalam cabai), biasanya tidak cukup kuat untuk membuat bayi merasakan pedas. Untuk bayi yang mencret, penyebabnya adalah kemungkinan alergi atau sensitif pada makanan.
Sebaiknya, Ibu mengonsumsi makanan sehat yang juga bermanfaat untuk Buah Hati berikut ini: Makanan Ibu Menyusui Agar Bayi Cepat Gemuk dan Sehat