Nebulizer digunakan untuk mengubah obat-obatan cair menjadi kabut halus yang bisa dihirup melalui saluran pernapasan. Obat nebulizer dapat bekerja lebih efektif dalam meredakan gejala masalah pernapasan seperti sesak napas, batuk, asma, bronkitis, dan peradangan pada anak-anak.
Mari ketahui selengkapnya tentang fungsi, manfaat, dan cara pemakaiannya berikut ini!
Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk mengubah obat berbentuk cairan menjadi uap agar lebih mudah dihirup dengan nyaman. Obat ini nantinya akan masuk dan terserap dengan mudah melalui saluran pernapasan dan paru-paru.
Obat-obatan tertentu yang kerap diberikan melalui nebulizer antara lain bronkodilator yang berfungsi untuk melebarkan jalan nafas, kortikosteroid untuk peradangan, serta obat pengencer dahak. Terutama bagi anak, pemberian obat melalui nebulizer sangat bermanfaat karena lebih mudah digunakan.
Nebulizer terdiri dari komponen kompresor udara, tempat atau wadah kecil untuk menampung obat cair, selang penghubung kompresor udara dan wadah obat, serta masker untuk menghirup udara. Masker untuk anak dan bayi akan disesuaikan ukurannya dengan usia anak. Nebulizer cocok digunakan untuk penyakit pernapasan yang gejalanya meliputi pembengkakan saluran napas, sesak napas, mengi, serta batuk.
Beberapa fungsi nebulizer yang perlu Ibu ketahui antara lain:
Nebulizer berfungsi untuk mengubah obat cair menjadi uap sehingga mudah dihirup oleh anak. Obat cair yang dimasukkan ke alat nebulizer biasanya berupa kortikosteroid, bronkodilator, serta dekongestan.
Ketika anak mengalami gangguan pernapasan, ia memerlukan obat hirup. Dengan nebulizer, obat hirup akan lebih mudah masuk dan terserap tubuh anak melalui saluran pernapasan dan paru-paru.
Dengan menggunakan nebulizer, beberapa manfaat yang didapat antara lain dahak menjadi lebih encer, jalan pernapasan terbuka lebar, dan peradangan pada saluran pernapasan berkurang.
Selain dengan nebulizer, Ibu dapat menggunakan cara mengeluarkan dahak lainnya. Yuk, ikuti panduannya di sini: Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi dengan Aman.
Secara umum, nebulizer digunakan untuk mengatasi anak yang batuk pilek berkelanjutan serta asma, namun ada beberapa penyakit lain yang juga dapat ditangani dengan menggunakan nebulizer. Penyakit tersebut meliputi:
Penyakit dimana paru-paru mengalami peradangan kronis sehingga menghalangi saluran pernapasan. Gejala dari PPOK meliputi batuk berdahak, sesak napas, dan juga mengi. Penyebab dari penyakit ini adalah paparan polusi dan asap rokok dalam jangka waktu lama
Croup merupakan penyakit akibat infeksi virus yang menyerang laring dan tenggorokan. Biasanya croup dialami oleh bayi berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Gejalanya meliputi demam, napas bunyi, batuk kasar, serta suara serak.
Yaitu pembengkakan pada tulang rawan di pangkal lidah yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan cedera. Gejala utama dari penyakit ini adalah sakit tenggorokan, demam tinggi, sulit menelan, dan sesak napas.
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau kedua paru-paru yang membuat paru-paru mengalami peradangan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri. Gejala pneumonia meliputi demam, sesak napas, batuk berdahak, nyeri dada, dan lemas. Pneumonia biasanya menyerang anak dibawah 2 tahun yang kerap terpapar asap rokok.
Jika Ibu membeli alat nebulizer sendiri di rumah, Ibu perlu memahami cara pemakaian nebulizer yang tepat agar bisa mendapatkan manfaat yang tepat. Berikut ini step by step pemakaian nebulizer yang perlu Ibu ketahui.
Untuk informasi selengkapnya tentang terapi uap, baca di sini yuk: Cara Melakukan Terapi Uap untuk Bayi di Rumah.
Nebulizer harus selalu dibersihkan setiap selesai digunakan. Jika tidak, alat ini bisa terpapar virus dan bakteri penyebab infeksi yang berbahaya bagi tubuh. Lantas bagaimana cara membersihkan dan merawatnya?
Nebulizer dan inhaler merupakan alat yang dapat digunakan untuk melegakan jalannya pernapasan dengan cepat. Meskipun sama-sama bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan pada penderita asma dan sejenisnya, tapi nebulizer dan inhaler merupakan dua alat yang berbeda.
Ibu perlu tahu perbedaan keduanya agar tidak salah membeli. Apa saja perbedaannya?
Nebulizer menggunakan mesin elektronik untuk mengubah obat menjadi uap, sedangkan inhaler dioperasikan secara manual menggunakan tangan.
Ukuran dari nebulizer lebih besar dibandingkan dengan inhaler. Nebulizer mampu menutup hidung dan mulut anak secara sempurna, sedangkan inhaler tidak.
Karena memiliki mesin yang berbeda, tentu harga dari kedua alat ini juga berbeda. Harga nebulizer jauh lebih mahal dari inhaler karena menggunakan perangkat elektronik.
Dilihat dari efektivitas penggunaan, nebulizer tergolong lebih cepat melakukan transmisi obat dibanding inhaler. Namun dari efisiensinya, inhaler lebih mudah digunakan dan dibawa kemana-mana karena ukurannya yang ringan.
Ketika hendak membeli atau menggunakan nebulizer untuk anak, sebaiknya Ibu memperhatikan teknik pemilihannya. Berikut ini tips memilih nebulizer yang tepat:
Jenis dan merk nebulizer yang beragam tentu akan membuat Ibu bingung, untuk itulah Ibu bisa meminta rekomendasi dokter anak untuk memilih nebulizer yang tepat untuk anak.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa jika penggunaannya tepat, nebulizer aman untuk mengatasi gangguan pernapasan pada anak. Ibu bisa membelinya sendiri untuk keperluan anak jika anak kerap mengalami gangguan pernapasan. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini agar penggunaan nebulizer pada anak tepat dan bermanfaat.
Selain itu, penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit. Salah satu caranya dengan konsumsi makanan sehat kaya nutrisi. Berikut ini rekomendasinya: Nutrisi dan Vitamin untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh.