Menjaga kadar hemoglobin (Hb) normal selama kehamilan sangat penting karena Hb berperan dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke janin yang sedang berkembang. Kadar Hb yang rendah dapat menyebabkan anemia yang berdampak buruk pada tumbuh kembang janin.
Kadar Hb normal pada ibu hamil yaitu lebih dari 11 gr/dL. Namun, perlu diingat bahwa kadar Hb normal dapat berbeda tergantung pada usia kehamilan. Yuk, simak informasi selengkapnya.
Hb atau hemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel darah merah (eritrosit) dan memiliki peran utama dalam membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh serta membantu mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Ketika seorang wanita hamil, tubuhnya perlu memproduksi lebih banyak darah untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup kepada janin yang berkembang. Kehamilan juga dapat menyebabkan peningkatan volume darah yang signifikan. Oleh karena itu, kebutuhan akan hemoglobin juga meningkat. Jika kadar Hb ibu hamil rendah, kondisi ini dikenal sebagai anemia kehamilan.
Kadar Hb yang normal selama kehamilan penting karena:
Ibu hamil harus melakukan tes darah di laboratorium untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh. Kadar Hb normal pada ibu hamil adalah 11 gr/dL.
Perlu diingat bahwa kadar Hb normal ibu hamil dapat berbeda di setiap trimester kehamilan. Wanita hamil cenderung mengalami penurunan sekitar 0,5 gram/dL dalam kadar Hb, dan hal ini masih dianggap sebagai hal yang normal.
Berikut ini rincian kadar Hb normal ibu hamil di setiap trimester kehamilan:
Sedangkan, kadar Hb tidak normal pada ibu hamil dan dikatakan anemia bila:
Untuk menilai apakah ibu hamil memiliki Hb normal atau tidak, perlu dilihat dari usia kehamilan. Selain itu, konsultasikan dengan dokter mengenai status Hb Ibu untuk mengetahui apakah kadar Hb Ibu normal atau tidak.
Ada beberapa penyebab umum kadar Hb rendah pada ibu hamil, antara lain:
Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum dari kadar Hb rendah pada ibu hamil. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin dan produksi sel darah merah tambahan.
Jika asupan zat besi tidak mencukupi melalui makanan atau suplemen, maka dapat terjadi anemia kekurangan zat besi.
Pola makan yang tidak seimbang atau kurangnya asupan nutrisi yang cukup, termasuk zat besi, asam folat, dan vitamin B12, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil. Penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan memperhatikan kecukupan asupan nutrisi melalui makanan sehari-hari.
Ibu hamil dengan kehamilan berganda atau berurutan berisiko lebih tinggi mengalami kadar Hb rendah. Hal ini disebabkan karena kebutuhan nutrisi dan jumlah darah yang diperlukan oleh tubuh meningkat dengan adanya multipleksi.
Kadar Hb yang rendah atau anemia dapat membahayakan kondisi janin. Berikut ini beberapa risiko Hb rendah pada ibu hamil:
Sesak nafas karena kadar hemoglobin yang rendah terjadi akibat tidak cukupnya oksigen yang diperoleh Ibu untuk bernafas. Padahal seharusnya, Ibu memiliki hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen tersebut.
Kondisi ini dapat menyebabkan Ibu kesulitan untuk menjalankan aktivitas Ibu sehari-hari dengan nyaman. Bahkan, tidur pun akan terganggu karena Ibu juga tetap tidak bisa bernafas dengan lega ketika hendak beristirahat.
Sesak nafas yang dibiarkan juga merupakan gejala bahwa jantung Ibu kekurangan oksigen. Apabila dibiarkan terus-terusan, jantung Ibu juga akan kesulitan menyediakan oksigen untuk organ-organ Ibu lainnya. Risikonya, organ-organ Ibu yang terpenting seperti otak, ginjal, dan paru, dapat mengalami kerusakan.
Ibu hamil yang memiliki Hb rendah berisiko mengganggu tumbuh kembang janin. Hb berfungsi untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke janin melalui plasenta pada saat hamil. Jika kadar Hb rendah, maka tumbuh kembang janin pun akan terganggu.
Efek Hb rendah pada ibu hamil selanjutnya adalah risiko kelahiran prematur. Meskipun tidak selalu, namun anemia yang tergolong sangat berat mampu memicu bayi lahir prematur.
Tidak hanya prematur, ibu yang mengalami anemia saat hamil juga rentan melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan janin yang terhambat akibat suplai oksigen dan nutrisi dari ibu yang terhambat.
Risiko lain dari kadar Hb ibu hamil rendah adalah cacat lahir pada janin. Tumbuh kembang janin yang tidak sempurna mampu memicu cacat pada janin.
Setelah mengetahui berapa kadar Hb normal untuk ibu hamil, penting untuk menjaga kadar tersebut agar tetap normal. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
Untuk mencegah kadar Hb turun, konsumsi makanan tinggi zat besi seperti ayam, daging sapi, ikan, serta telur. Imbangi juga dengan sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, serta kacang-kacangan.
Buah-buahan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, stroberi, dan kiwi dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, membantu memperkuat kadar hemoglobin (Hb). Lihat yuk daftar buah-buahan penambah Hb berikut ini: 13 Buah Penambah Hb untuk Ibu Hamil untuk Cegah Anemia.
Selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ibu hamil juga disarankan untuk minum suplemen penambah darah. Umumnya, dokter akan meresepkan suplemen ini sejak awal kehamilan. Pastikan untuk meminumnya sesuai dosis.
Vitamin C berfungsi untuk membantu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mencukupi kebutuhan vitamin C selama hamil agar zat besi terserap dengan baik dan kadar Hb tetap normal.
Susu khusus untuk ibu hamil mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti zat besi, asam folat, dan vitamin lain. Untuk itulah, guna menjaga kadar Hb normal untuk ibu hamil, ibu perlu mengkonsumsi susu kehamilan.
Cara mengatasi anemia pada ibu hamil sangat bergantung pada penyebab anemianya. Misalnya, jika anemia pada Ibu disebabkan kekurangan asupan zat besi, maka anemia ini diatasi dengan memberikan suplemen zat besi.
Namun, jika anemia ini disebabkan kelainan pada saluran pencernaan yang menyulitkan Ibu untuk mengonsumsi suplemen, maka anemia ini akan diatasi dengan memberikan zat besi melalui tindakan infus di rumah sakit.
Kadang-kadang, pemberian infus ini juga langsung diberikan pada situasi anemia berat, misalnya ketika kadar hemoglobinnya kurang dari 9 gram/dL. Infus juga kadang-kadang disarankan pada ibu-ibu hamil yang ternyata mengalami plasenta previa dan memiliki Hb yang kurang.
Demikianlah ulasan lengkap tentang kadar Hb normal untuk ibu hamil dan cara menjaganya. Mengingat pentingnya Hb normal untuk tumbuh kembang janin, pastikan untuk selalu menjaga kadar Hb agar selalu berada di angka normal.