Berapa Banyak ASI yang Dibutuhkan Bayi?

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Berapa Banyak ASI yang Dibutuhkan Bayi?

Sebagian Ibu yang baru menjadi orang tua bingung karena belum memahami jumlah ASI yang perlu diberikan. Padahal, kebutuhan ASI bayi baru lahir tidak sebanyak bayi yang lebih besar. Oleh karena itu, penting mengetahui kebutuhan ASI per hari sesuai usianya agar kebutuhannya terpenuhi dengan cukup.

Nah, agar kebutuhan bayi ini terpenuhi, Ibu perlu memastikan bahwa produksi ASI cukup. Untuk mengetahui kebutuhan serta cara memastikannya, yuk baca informasi selengkapnya di sini.

Jumlah ASI yang Dibutuhkan Bayi

Dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, dalam beberapa hari pertama sejak melahirkan, produksi ASI umumnya hanya sedikit. Ini wajar, dan berapapun ASI yang akhirnya dihisap bayi, tidak akan sampai mengganggu kesehatannya.

Lalu, setelah hari kelima, Ibu dapat memproduksi ASI hingga 500 ml, dan jumlah itulah yang diperlukan bayi. Produksi ASI akan meningkat lagi seiring dengan bertambahnya usia bayi, yaitu sekitar 600-950 ml pada minggu kedua. Jumlah ini meningkat karena kebutuhan ASI bayi juga meningkat.

Pada akhir bulan pertama, kebutuhan ASI bayi akan semakin meningkat lagi, sehingga kemauannya untuk menyusu pun semakin sering. Dampaknya, Ibu pun akan memproduksi ASI lebih banyak lagi.

Pada dasarnya, kebutuhan ASI berbeda-beda bagi setiap bayi, dan masing-masing Ibu akan memproduksi ASI dalam jumlah yang berbeda tergantung kebutuhan bayinya. Akan tetapi, Ibu tak perlu khawatir bahwa Ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi. Sebab, semakin sering bayi diajak menyusu oleh Ibu, maka bayi akan semakin sering melakukan perlekatan dengan payudara Ibu, dan perlekatan inilah yang akan merangsang produksi ASI hingga jumlahnya akan cukup sampai membuat bayi kenyang. 

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan ASI Bayi

Kebutuhan ASI bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, berat badan, tingkat aktivitas dan kesehatannya. 

Usia bayi merupakan faktor utama penentu jumlah ASI yang dibutuhkan. Bayi yang baru lahir memiliki lambung yang lebih kecil, sehingga sebenarnya kebutuhan ASI-nya pun cukup sedikit. Seiring bertambahnya usia, kapasitas lambungnya meningkat dan kebutuhan ASI pun bertambah.

Selain itu, berat badan bayi juga memengaruhi kebutuhan ASI-nya. Bayi dengan berat badan lebih besar biasanya membutuhkan lebih banyak ASI. Ini dikarenakan tubuh yang lebih besar akan memerlukan lebih banyak energi dan nutrisi untuk menjalankan berbagai fungsi vital dan pertumbuhannya.

Faktor lain yang juga turut memengaruhinya adalah tingkat aktivitas. Bayi yang lebih aktif cenderung membutuhkan lebih banyak energi, sehingga tentu membutuhkan lebih banyak ASI. 

Sedangkan kondisi kesehatan bayi juga memiliki peran penting. Bayi yang sedang sakit mungkin memerlukan lebih banyak ASI untuk membantu proses penyembuhan. Sebaliknya, ia akan makan lebih sedikit karena merasa tidak nyaman.

Tips Memastikan Bayi Mendapatkan ASI yang Cukup

Memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup akan membantu tumbuh kembangnya menjadi optimal. Ada beberapa langkah penting bagi Ibu untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan cukup ASI.

Menyusui Sesuai Permintaan Bayi

Menyusui sesuai permintaan bayi adalah cara efektif untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup. Ini dikarenakan produksi ASI selalu berdasarkan permintaan bayi, dan setiap Ibu pun akan menghasilkan produksi yang berbeda-beda, sesuai kebutuhan bayi masing-masing. 

Menurut situs Parenting Science, bayi akan selalu memberi isyarat untuk minta menyusu. Misalnya, bayi akan menangis, mengecap bibir, hingga membuka dan menutup mulutnya.

Begitu ia merasa kenyang, maka ia tidak meminta menyusu lagi. Dengan selalu memenuhi permintaannya untuk menyusu, maka Ibu juga telah memberikan stimulasi untuk mematangkan perkembangan emosionalnya.

Memantau Berat Badan Bayi

Dengan memantau berat badan bayi, Ibu akan selalu mengetahui apakah pertumbuhannya telah sesuai dengan kurva pertumbuhan normal. Berat badan bayi yang bertambah secara stabil merupakan indikator bahwa ia mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI.

Berikut ini tips memantau berat badan bayi secara berkala:

  • Timbang berat badan bayi setiap minggu, atau sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter kandungan ataupun bidan. Ibu dapat memiliki timbangan sendiri atau memeriksanya di tempat pelayanan kesehatan.
  • Lakukan kunjungan rutin ke dokter atau posyandu untuk imunisasi sesuai jadwal. Dengan selalu mengimunisasi bayi sesuai jadwal, Ibu dapat memantau berat badannya secara berkala.
  • Catat hasil penimbangan dan bandingkan dengan kurva pertumbuhan yang normal.

Jika Ibu merasa khawatir dengan berat badan bayi yang tidak bertambah atau justru menurun, sebaiknya segera konsultasikan hal ini dengan dokter. Dokter akan memeriksa bayi, lalu mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah pertumbuhan bayi.

Kemudian, dokter akan memberikan solusinya. Sebagian Ibu memerlukan edukasi untuk meningkatkan nutrisi bayi, tetapi ada pula Ibu yang hanya perlu dibantu untuk memperbaiki teknik menyusuinya.

Menyusui dengan Teknik yang Benar

Memahami teknik menyusui yang benar sangat penting untuk membuat bayi dapat menghisap secara efektif, sehingga Ibu dapat memberikan ASI dengan cukup bagi bayi, dan ia dapat menghisap secara efektif. Namun, jika hal ini diabaikan, tentu akan berdampak pada pertumbuhan yang terhambat.

Melansir laman Kemenkes, teknik menyusui yang benar adalah memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi Ibu serta bayi yang benar. Teknik perlekatan ini disebut dengan AMUBIDA, yaitu:

  • A: Areola yang merupakan bagian berwarna gelap di sekitar puting. Saat menyusui, ibu perlu memastikan bahwa sebagian besar areola bagian bawah masuk ke mulut bayi.
  • Mu: Mulut terbuka lebar. Saat ibu memasukkan puting dan areola ke mulut bayi, pastikan mulut bayi terbuka lebar dan tidak menutup rapat ke dalam. 
  • Bi: Bibir harus membuka lebar. Saat bayi menghisap puting, bibirnya harus terbuka lebar ke bawah agar sebagian besar areola bagian bawah masuk ke dalam mulut bayi. 
  • Da: Dagu menempel ke payudara. Menempelnya dagu ini akan menjaga agar hidung bayi tidak tertutup.

Memperhatikan Asupan Nutrisi Ibu

Untuk menunjang kualitas dan kuantitas ASI, Ibu wajib memerhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari. Nutrisi ini meliputi asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin C, hingga DHA.

Contoh asupan ini bisa Ibu dapatkan dari makanan seperti buah-buahan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, ikan, ayam, serta telur. Selain itu, Ibu yang menyusui juga disarankan untuk menjaga hidrasi yakni dengan minum cukup air sepanjang hari untuk mendukung produksi ASI.

Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik, Ibu dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan ASI yang kaya nutrisi dan berkualitas tinggi, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi, tentu Ibu harus memastikan bahwa produksi ASI-nya cukup. Agar produksi ini cukup, Ibu dapat mencoba berbagai booster ASI melalui makanan. Yuk, cari tahu tentang makanan yang menjadi booster ASI tersebut di sini: 10 Makanan ASI Booster Alami yang Bagus untuk Busui.

Referensi: 

  • Ikatan Dokter Anak Indonesia. ASI sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. Diakses 16 Juli 2024. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
  • Parenting Science. Breastfeeding on demand: Benefits, questions, and evidence-based tips. Diakses 28 Juni 2024. https://parentingscience.com/breastfeeding-on-demand/
  • Kemenkes. Teknik Menyusu yang Benar. Diakses 28 Juni 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1321/teknik-menyusu-yang-benar