Saat menanti kehamilan atau sedang menjalankan program hamil, biasanya Ibu lebih memperhatikan siklus menstruasi. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari dengan rata-rata 28 hari, yaitu dihitung dari hari pertama pendarahan hingga hari pertama pendarahan di bulan berikutnya. Namun, bagaimana jika keluar darah seperti haid tapi sedikit?
Ibu tidak perlu khawatir dulu, sebab kondisi tersebut wajar dialami. Namun bagi yang sedang menantikan kehamilan, hal ini tentu membuat bingung. Apakah sedang mengandung atau benar-benar haid?
Menurut KlikDokter, kondisi menstruasi normal terjadi selama 2-8 hari dan volume darah yang keluar sekitar 20-60 mililiter per hari. Jika kurang atau lebih dari angka tersebut, kondisi tersebut tidak normal.
Penyebabnya, tentu bermacam-macam baik pada Ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan atau menyusui sekalipun. Bahkan penggunaan alat kontrasepsi hormonal bisa mempengaruhinya, lho. Nah jika Ibu ingin tahu apakah keluar darah seperti haid tapi sedikit merupakan tanda hamil? Yuk simak selengkapnya di bawah ini Bu!
Ibu pernah mendengar tentang pendarahan implantasi? Pendarahan implantasi merupakan pendarahan saat embrio menempel pada rahim. Kondisi ini dialami ketika masa ovulasi dimana sel telur dikeluarkan dari indung telur atau ovarium.
Jika pembuahan terjadi, maka embrio akan berkembang dan merupakan tanda kehamilan. Jadi, bukan setelah berhubungan langsung keluar darah seperti haid tapi sedikit ya, Bu. Setelah ovulasi, pembuahan mengikuti masa hidup sel telur atau biasanya dalam 24-36 jam pada tuba falopi.
Embrio yang berhasil dibuahi akan bergerak mencapai rahim mulai 6-12 hari. Saat inilah, dinding rahim akan menebal untuk melindungi dan memberikan dukungan nutrisi untuk embrio. Embrio yang telah berada di rahim akan menempel pada dinding dan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil, atau dikenal juga dengan pendarahan implantasi.
Dilansir KlikDokter, sepertiga wanita hamil mengalami kondisi ini sebagai salah satu tanda kehamilan. Namun begitu, kehamilan dapat disertai gejala lainnya dan disarankan berkonsultasi ke dokter.
Pendarahan implantasi sering kali terjadi menjelang masa haid, disertai dengan kram perut ringan daripada haid, mual, nyeri payudara, nyeri punggung dan mood berubah. Meski sulit dibedakan darah implantasi seperti apa, Ibu bisa mengetahui ciri-cirinya sebagai berikut.
Untuk mengetahui perbedaan selengkapnya antara perbedaan darah haid dengan hamil, simak artikel berikut ini: Perbedaan Darah Haid dan Hamil yang Perlu Diketahui
Pada umumnya, darah implantasi jumlahnya hanya sedikit, tidak menggumpal, hanya berupa bercak merah, dan tidak sama seperti darah haid. Oleh karena itu, darah implantasi umumnya jarang mengandung lendir, ya Bu.
Namun, kondisi antar ibu hamil bisa saja berbeda. Terkadang ada juga ibu hamil yang mengalami pendarahan implantasi yang disertai lendir. Lendir yang muncul tersebut merupakan lendir serviks, yang juga berperan dalam proses awal kehamilan. Maka, kondisi ini merupakan hal yang normal.
Apabila bercak darah yang Ibu alami disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti nyeri hebat atau pendarahan berat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Bagi Ibu yang mengalami pendarahan implantasi dan disertai beberapa tanda hamil di bawah ini, pastikan kehamilan dengan melakukan test pack. Akan lebih baik, jika test pack dilakukan setelah terlambat haid selama satu minggu agar hasilnya lebih akurat. Berikut ini tanda-tanda hamil yang perlu Ibu ketahui.
Jika keluar darah seperti haid tapi sedikit dan terlambat haid, bisa merupakan pertanda kehamilan. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari dengan rata-rata 28 hari. Nah setelah lima hari dari tanggal seharusnya, Ibu dianggap terlambat datang bulan. Misalnya saja, Ibu haid tanggal 1 maka tanggal 6 dikatakan sudah telat menstruasi. Untuk memastikan apakah telat haid yang Ibu alami adalah pertanda hamil, coba hitung berapa lama Ibu telat haid. Baca artikel berikut untuk mendapatkan panduannya ya Bu: Cara menghitung telat haid dan dikatakan hamil
Saat payudara disentuh atau tidak sengaja tersenggol, rasanya nyeri atau geli merupakan salah satu tanda kehamilan. Umumnya nyeri payudara dirasakan pada usia kehamilan 4-6 minggu dan berlangsung selama kehamilan awal. Hal ini juga dirasakan pada punggung. Tak hanya nyeri, Ibu juga akan merasakan ukuran payudara yang bertambah akibat pengaruh hormonal.
Mual muntah atau dikenal juga dengan morning sickness merupakan tanda kehamilan umum yang dirasakan Ibu. Tidak terjadi pada pagi hari saja, kondisi ini juga dapat dirasakan pada sore dan malam hari.
Salah satu tanda kehamilan ini, bisa dialami disertai keluar darah seperti haid tapi sedikit. Selain itu, mual muntah bisa membuat selera makan Ibu berubah. Dari makanan favorit jadi makanan yang paling dijauhi karena menciumnya saja sudah mual.
Selain mual dan muntah, cari tahu tanda awal kehamilan di sini: 11 Ciri-ciri Hamil yang Wajib Diketahui dan Mudah Dikenali.
Ini dia tanda kehamilan yang sulit dibedakan ketika menjelang haid! Saat terjadi pertemuan sel telur dan sel sperma bisa membuat perut Ibu menjadi kram, atau sekitar dua minggu setelah menstruasi berakhir. Ketika pendarahan implantasi terjadi, Ibu juga bisa mengalami kram perut.
Ibu alami keluar darah seperti haid tapi tidak berbau, kemudian sering buang air kecil? Ini bisa merupakan tanda kehamilan. Saat hamil, kandung kemih Ibu mudah penuh karena janin terus berkembang. Perubahan hormon juga membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih maksimal.
Tiba-tiba belakangan ini Ibu bawaannya cepat lelah dan suasana hati mudah berubah? Jika disertai dengan tanda kehamilan lainnya, kedua poin ini akibat dari peningkatan hormon progesteron saat kehamilan. Khusus untuk mood swing, Ibu merasa perubahan suasana hati ini bisa berubah dengan cepat dan mendadak!
Pada Ibu yang sedang hamil muda, perut terasa kembung dan sulit buang air besar. Kondisi ini diakibatkan kinerja saluran pencernaan menjadi lambat karena meningkatnya hormon progesteron. Saat sembelit menyerang, Ibu juga rentan mengalami sakit kepala yang sangat berat.
Agar Ibu dapat membedakan pendarahan implantasi dan darah haid, Ibu perlu memahami siklus menstruasi Ibu sendiri. Setiap perempuan memiliki pola siklus yang unik, yang naik-turun dari bulan ke bulan. Dengan memahami siklus menstruasi Ibu, Ibu tidak hanya dapat merencanakan kehamilan, tetapi juga dapat mengenali tanda-tanda awal kehamilan, termasuk pendarahan implantasi.
Dalam memantau siklus ini, Ibu perlu mencatat hari pertama menstruasi, durasi pendarahan, dan perubahan lain yang terjadi sepanjang siklus Ibu. Dengan informasi ini, Ibu dapat:
Menjadi proaktif dalam memahami dan mengelola kesehatan reproduksi akan dapat membuat Ibu dan bayi lebih sejahtera. Siklus menstruasi yang tercatat rapi tidak hanya berguna untuk kebutuhan sekarang, tetapi juga menjadi informasi berharga untuk kesehatan reproduksi Ibu di masa depan.
Ada 2 jenis perdarahan yang umumnya terjadi, yaitu pendarahan ringan dan berat. Untuk pendarahan ringan, Ibu bisa mencoba cara-cara ini untuk mengatasinya.
Penting juga untuk dipahami, meski gejala pendarahan sudah reda perhatikan apakah warna darah yang keluar normal atau tidak. Jika berbeda dari biasanya segera periksa ke dokter.
Sementara, untuk pendarahan berat ini bisa menjadi pertanda berisiko sehingga Ibu perlu segera ke dokter.
Apabila Ibu sudah melakukan test pack dengan jeda 5 hari setelah haid dan hasilnya tidak hamil, Ibu disarankan untuk mengunjungi dokter spesialis. Hal ini bisa menandakan gangguan kesehatan tertentu dan bukanlah pendarahan implantasi. Beberapa penyebab yang Ibu perlu waspadai, apabila keluar darah seperti haid tapi sedikit saat hamil seperti kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik terjadi pada luar rahim dan dapat menyebabkan pendarahan setelah dinyatakan hamil. Pendarahan ini dialami pada awal kehamilan dimana tuba falopi tidak dapat menampung pertumbuhan janin. Selain kehamilan ektopik, kondisi yang perlu diwaspadai selanjutnya yaitu keguguran. Mari pelajari selengkapnya di sini: Kehamilan Ektopik: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
Keguguran umumnya terjadi pada 12 minggu awal atau trimester pertama kehamilan. Pendarahan akibat keguguran dialami dengan adanya rasa nyeri yang hebat, volume darah yang tidak normal, demam tinggi dan pusing. Kendati begitu, tak menutup keguguran dialami tanpa gejala apapun.
Untuk itu, keluar darah seperti haid tapi sedikit tidak dapat dipastikan merupakan tanda hamil. Ibu disarankan untuk mengetahui perdarahan implantasi dan tanda kehamilan lainnya. Penting untuk memastikan kehamilan menggunakan test pack atau berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Oleh karena itu, cari tahu cara menggunakan test pack dan cara membaca hasilnya disini yuk: Test Pack: Cara Membaca, dan Menggunakannya Secara Benar