Saat anak mulai tampak mengeluarkan emosi dan sulit mengelolanya, terkadang orang tua juga bingung apa yang harus dilakukan untuk mengajarkannya tentang berbagai emosi yang dialami. Apakah sikap mendiamkan adalah salah, atau memarahi adalah solusi yang cukup tepat? Kenali perkembangan emosi anak usia dini agar mampu mengelola emosi sehingga memiliki kecerdasan emosional yang baik.
Setiap manusia yang lahir akan berkembang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga emosi hingga nantinya dewasa dan menjadi karakter yang kuat dalam hidupnya. Pembentukan karakter ini tak lepas dari perkembangan emosi yang terus berjalan sesuai dengan apa yang dirasakan dalam setiap prosesnya. Perkembangan emosi mengacu pada reaksi anak terhadap berbagai perasaan yang dialami setiap hari dan membawa pengaruh besar terhadap cara pandang menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, tingkah laku, dan menikmati hidup sebagai orang dewasa kelak.
Baca Juga: Kenali Ciri – Ciri Tangisan Manipulatif Pada Anak
Perkembangan emosi ini berkaitan dengan pengalaman anak dalam mengenali perasaan dan emosi yang dialami, memahami bagaimana dan mengapa sebuah hal terjadi, mengenali perasaan orang lain, dan mengembangkannya. Seiring pertumbuhan anak, perkembangan emosi anak ini juga akan semakin kompleks sesuai dengan pengalaman hidup yang didapatkannya. Untuk itulah perkembangan emosi akan menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan mental anak.
Kemampuan emosional menitikberatkan pada kondisi anak untuk dapat mengenali, mengekspresikan dan mengelola rentang emosi. Anak yang mampu mengelola perasaan nantinya akan mampu mengembangkan citra diri yang positif dan jadi pribadi yang percaya diri. Sejak bayi, seseorang bisa mengenali emosi seperti bahagia, sedih, takut, dan marah.
Lalu saat menjadi anak-anak, emosi ini pun berkembang menjadi rasa malu, terkejut, bersalah, bangga dan empati. Seiring dengan pengalamannya, emosi ini juga akan berkembang dan tiap anak berbeda pula cara penanganannya.
Inilah pentingnya peran orang tua untuk mengarahkan perkembangan emosi anak. Sebagai orang tua, Ibu bisa melakukan beberapa hal untuk membangun kecerdasan emosional anak sejak dini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Anak yang Mendidik
Ada beberapa kondisi umum yang bisa dijadikan patokan bagaimana perkembangan emosi anak usia dini mempengaruhi setiap pribadi anak.
Jika perkembangan emosi anak usia dini mendapatkan perhatian penuh, maka akan muncul dampak positif pada anak, yaitu pengarahan pengelolaan emosi yang baik akan membuat anak tersebut berkembang dengan kontrol emosi yang baik dan merangsang kemampuan intelektual anak, memiliki kemampuan berimajinasi, dan mencintai dirinya sendiri.
Sebaliknya, jika anak tidak mampu mengontrol emosi dan perkembangan emosi yang buruk, maka anak bisa mendapatkan pengalaman emosi yang tidak menyenangkan dan mempengaruhi kemampuan berbicara dan terhambatnya perkembangan intelektualnya.
Pada dasarnya perkembangan emosi anak usia dini akan berkembang dengan sendirinya. Namun tetap butuh dukungan penuh dari lingkungan sekitarnya terutama orang tua untuk bisa mengembangkan kecerdasan emosional ini dengan baik. Jika kecerdasan emosional ini berkembang secara positif, maka kecerdasan intelektualnya juga akan berkembang dengan optimal seperti kemampuan untuk memahami sebuah peristiwa, dan mengelola emosi sesuai dengan keadaannya.
Perkembangan emosi anak usia dini biasanya ditunjukkan pada reaksi fisik yang kemudian berkembang dalam mengenali berbagai jenis emosi sesuai dengan umurnya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi anak dalam mengenali dan mengekspresikan emosinya, seperti faktor kematangan yang dipengaruhi oleh kelenjar endokrin. Kurangnya produksi kelenjar endokrin akan berpengaruh pada reaksi fisiologis anak terhadap penanganan stress. Namun tentu saja faktor pembelajaran secara alami juga berpengaruh besar dalam menunjang perkembangan emosi anak usia dini. Berikut ini beberapa metode belajar anak dalam menentukan perkembangan emosi anak usia dini.
Baca Juga: Tips Menemani Anak Menonton TV
Pada akhirnya, perkembangan emosi anak usia dini akan berjalan secara alami. Tapi, tentunya Ibu juga ingin ikut berperan dalam mengelola dan mengembangkan emosi anak menjadi lebih baik dengan cara positif sehingga nantinya anak memiliki kecerdasan emosional yang mampu mendukung karakter anak menjadi sosok yang percaya diri dan bercitra positif.