Menyusui tidak hanya memberikan nutrisi yang penting, tetapi juga membangun ikatan emosional antara Ibu dan bayi. Namun, kadang-kadang bayi dapat menolak menyusu. Penyebabnya dapat karena faktor seperti posisi menyusui yang tidak nyaman, perubahan dalam aliran ASI, atau infeksi yang membuat aktivitas ini menjadi tidak menyenangkan baginya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab bayi menolak menyusu, yuk baca artikel ini.
Bayi dapat menjadi tidak mau menyusu karena ia sedang sakit atau kurang sehat, sehingga tidak dapat menghisap ASI yang cukup. Akibatnya, ia cepat lelah dan uring-uringan. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan sakitnya:
Salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada bayi ialah pilek. Hidung yang tersumbat membuatnya tidak dapat bernafas, terutama bila mulutnya tersumbat puting Ibu.
Jadi, ia merasa tidak nyaman untuk menghisap susu. Untuk mengatasinya, Ibu dapat menghangatkan tubuhnya, agar pileknya tidak menghalanginya bernafas. Selain dengan menghangatkan tubuhnya, coba buat nafasnya lebih lega dengan cara-cara berikut ini juga ya: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi.
Infeksi telinga juga bisa menjadi alasan bayi mogok menyusu. Infeksi ini menyakitinya saat harus berbaring menghadap satu sisi, sehingga posisi ini membuatnya merasa kurang nyaman untuk menghisap ASI.
Tumbuh gigi bisa menyebabkan bayi enggan menyusu, karena kondisi gusi yang sensitif dan terkadang nyeri. Ketika giginya baru tumbuh, gusinya dapat menjadi meradang atau terasa sakit, membuatnya sulit untuk menghisap ASI dengan nyaman. Jika Ibu memeriksa mulutnya, Ibu akan melihat gusinya bengkak dan memerah. Selain itu, ia akan menjadi lebih rewel dari biasanya.
Sariawan juga dapat menyebabkannya tidak mau menyusu, karena ia merasa sakit setiap berusaha menghisap puting. Sariawan ini dapat berupa nyeri yang bersumber pada gusi, bibir, langit-langit mulut, atau bahkan pada lidah.
Salah satu gejala sariawan pada lidah ialah lidah yang berwarna putih, dan terasa nyeri pada bayi, sehingga ia tidak mau lidahnya berkontak dengan apapun. Yuk, Bu, pelajari tentang kelainan bercak putih pada lidah bayi ini di sini: Lidah Bayi Putih, Gimana Cara Menghilangkannya?
Untuk mengatasinya, Ibu perlu pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, terutama bila kondisi bayi tidak segera membaik. Dokter dapat memberikan diagnosis yang akurat dan saran pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan bayi.
Bayi dapat menjadi malas menyusu karena beberapa faktor lainnya, seperti penggunaan dot atau empeng terlalu dini dan posisi menyusui yang tidak tepat. Berikut ini penjelasannya:
Bayi bisa menjadi malas menyusu jika sering diberi dot atau empeng pada usia terlalu awal, antara lain dalam 6 bulan pertamanya. Pada usia ini, mereka belum bisa membedakan antara dot, empeng, dan puting Ibu, sehingga sulit bagi mereka untuk mengisap puting dengan benar. Akibatnya, bayi mungkin lebih memilih dot daripada menghisap ASI langsung dari Ibu.
Sebaiknya Ibu menghindari memberikan dot atau empeng. Bila tidak memungkinkan untuk menyusui secara langsung, Ibu dapat menyuapi ASI perah pada bayi menggunakan sendok kecil yang dirancang khusus untuk bayi.
Posisi menyusui yang tidak tepat dapat membuat bayi kesulitan mendapatkan cukup air susu Ibu. Misalnya, jika hidungnya tertutup oleh payudara atau ia belum mampu mengangkat kepala untuk menemukan puting dengan baik.
Dampaknya, produksi ASI dapat semakin berkurang karena bayi jarang melekat untuk mengisap dengan baik. Yuk, Bu, lihat bagaimana pelekatan dari posisi menyusui yang benar akan mengatasi ASI yang seret di sini: Cara Meningkatkan Produksi ASI yang Seret.
Bayi kadang-kadang menolak menyusu langsung karena mereka bisa tersedak oleh aliran ASI yang terlalu deras, terutama jika produksi ASI cukup banyak. Tersedak dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau bahkan ketakutan saat menyusui.
Solusinya, Ibu memompa ASI terlebih dahulu sebelum menyusui. Dengan cara ini, volume ASI yang keluar akan berkurang, sehingga bayi dapat menghisap puting dengan lebih nyaman dan lebih mudah mengatur aliran susu yang masuk ke dalam mulutnya. Maka ia tidak akan tersedak dan pengalaman menyusu terasa lebih menyenangkan bagi bayi.
Bayi pada usia 6-9 bulan cenderung untuk tidak fokus saat menyusu karena mereka semakin tertarik dan terdistraksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada masa ini, bayi sedang aktif mengamati dan mengeksplorasi hal-hal baru di sekitarnya, seperti suara, gerakan, dan objek di sekitar mereka.
Berikut ini cara mengatasi bayi yang tidak fokus saat Ibu hendak menyusuinya:
Bayi akan lebih mungkin untuk fokus saat menyusu dan mendapatkan nutrisi yang cukup dengan baik ketika aktivitas ini dilakukan di lingkungan yang kondusif.
Kadang-kadang bayi marah saat akan kembali menyusu, karena mereka merasa terlalu sering dipaksa menyusu. Hal ini bisa disebabkan oleh kelelahan, stres, atau ketidaknyamanan.
Beberapa bayi juga mungkin memiliki pola tidur atau makan yang berbeda, yang membuat mereka merasa tidak nyaman atau stres saat menyusu di waktu yang tidak biasa. Untuk mengatasinya, Ibu perlu menjaga suasana yang tenang dan santai saat menyusui.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
Bayi mungkin menolak untuk menyusu karena sudah merasa kenyang. Tanda-tandanya antara lain ia tampak puas atau tenang setelah menghisap ASI, berhenti mengisap pada puting susu dengan sendirinya, atau menunjukkan kurang minat untuk menyusu lebih lanjut.
Kondisi ini normal dan merupakan respon alami dari bayi ketika kebutuhan makannya telah terpenuhi. Setelah kenyang, ia biasanya akan memperlihatkan sinyal-sinyal seperti tertidur atau tidak lagi aktif dalam mencari puting susu. Ketahui selengkapnya tanda-tanda bayi cukup ASI berikut ini: Tanda yang Ditunjukkan Bayi Cukup ASI dan Ketika Lapar.
Bayi bisa menolak menyusu karena merasa mual akibat penggunaan parfum atau wewangian yang tidak biasa yang digunakan oleh Ibu. Aroma yang tidak disukai atau terlalu kuat bagi bayi dapat membuat mereka merasa tidak nyaman dan enggan menyusu.
Sebelum memberikan ASI, Ibu harus membersihkan diri terlebih dahulu dan menghindari penggunaan parfum yang berpotensi mengganggu bayi. Selain itu, sebaiknya jangan menyusui sambil melakukan kegiatan lainnya agar Ibu dan bayi merasa nyaman.
Cobalah membuat jam khusus menyusui ya, Bu. Berikan ASI saat bayi memang membutuhkannya.
Sekarang Ibu sudah tahu mengapa bayi tidak mau menyusu, dan ternyata salah satu penyebabnya adalah masalah perlekatan yang tidak benar. Karena itu, agar bayi bisa menghisap ASI dengan efektif, yuk pelajari cara perlekatan menyusui yang benar berikut ini: Posisi dan Cara Pelekatan Menyusui yang Benar.
Referensi:
Mayo Clinic. Why would a baby go on a breastfeeding strike?. Diakses pada 25 Juni 2024. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/breastfeeding-strike/faq-20058157.
NCT ORG UK. Why is my baby refusing the breast? 8 tips that help. Diakses pada 25 Juni 2024. https://www.nct.org.uk/baby-toddler/feeding/common-concerns/why-my-baby-refusing-breast-8-tips-help.