Inilah Penjelasan Mengapa Ibu Sering Sakit Kepala Saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Inilah Penjelasan Mengapa Ibu Sering Sakit Kepala Saat Hamil

Selama hamil, banyak Ibu yang bertanya-tanya mengapa mereka sering mengeluh sakit kepala. Keluhan ini cukup umum dan normal, selama tidak disertai gejala lain yang dapat mengganggu kesehatan Ibu. Rasa sakit ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh yang sedang mengalami berbagai penyesuaian. 

Ibu perlu memahami kondisi ini lebih jauh untuk membedakan antara sakit yang normal dan sakit yang memerlukan penanganan medis. Yuk, simak ulasan lengkap dalam artikel ini.

Sakit Kepala pada Awal Kehamilan

Sakit kepala pada awal kehamilan cukup umum terjadi karena perubahan hormon dan peningkatan volume darah yang signifikan daripada masa sebelum hamil. Perubahan hormon berefek pada pembesaran pembuluh darah, termasuk pembuluh pada kepala. Peningkatan volume darah dalam pembuluh darah di kepala menimbulkan tekanan, sehingga terjadi rasa sakit. 

Pemicu rasa sakit ini dapat berupa stres, kelelahan, dan ketegangan pada mata. Bahkan, apabila Ibu terbiasa minum kopi yang mengandung kafein dan tiba-tiba menghentikan konsumsinya, maka penghentian konsumsi kafein juga dapat menyebabkan sakit pada kepala.

Muntah atau morning sickness yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan ini juga dapat mengakibatkan sakit kepala. Saat Ibu muntah juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang akhirnya akan memengaruhi otak Ibu.

Namun, meskipun rasa sakit tersebut sering dianggap normal, sebaiknya Ibu tetap memantau frekuensi sakitnya. Jika rasa sakitnya mulai mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan penglihatan menjadi kabur, Ibu harus segera berkonsultasi ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi serius yang mendasarinya. 

Penyebab yang Dapat Mengganggu

Meskipun sakit kepala di awal kehamilan biasanya tidak berbahaya, kondisi tertentu dapat memperburuk gejala dan memerlukan perhatian medis. Berikut beberapa penyebab yang perlu Ibu waspadai: 

Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada dinding sinus, yaitu rongga kecil yang terhubung dengan saluran udara di dalam tengkorak. Saat hamil, Ibu dapat menjadi lebih rentan terhadap sinusitis. Ini dikarenakan perubahan hormon akibat hamil dapat menyebabkan pembengkakan di saluran hidung dan sinus, sehingga saluran ini lebih mudah tersumbat.

Peradangan tersebut dapat menyebabkan rasa sakit di dahi, sekitar mata, atau pipi. Gejalanya juga sering disertai dengan hidung tersumbat, demam, dan kelelahan. Pada beberapa kasus, tekanan di sekitar sinus bahkan dapat memicu sakit kepala yang cukup intens sehingga membuat Ibu merasa tidak nyaman sepanjang hari.

Sinusitis selama hamil umumnya tidak akan mengganggu Ibu. Namun, sinusitis yang disebabkan oleh infeksi dan tidak diobati dengan baik akan dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Penyebabnya, infeksi pada sinusitis akan mengalirkan kuman ke seluruh tubuh, termasuk ke rahim. Kuman yang menginfeksi rahim akan dapat menyebabkan berkurangnya nutrisi menuju janin, sehingga menghambat pertumbuhan janin.

Untuk itulah, jika merasa sakit kepala yang disebabkan oleh sinusitis, Ibu perlu penanganan tepat dari dokter agar sinusitis tidak mengganggu kehamilan.

Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang sering terjadi di satu sisi kepala dan umum dialami pada awal kehamilan. Biasanya, rasa sakit ini berdenyut dan terasa lebih parah daripada sakit kepala biasa. Migrain juga seringkali disertai dengan muntah dan mual. Umumnya, Ibu yang sedang mengalami migrain juga cenderung lebih peka terhadap peningkatan cahaya dan suara.

Migrain dapat diakibatkan naik-turunnya hormon estrogen yang tajam selama hamil. Rasa sakitnya dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Pada sebagian Ibu, migrain mungkin memburuk pada beberapa bulan pertama kehamilan dan kemudian membaik pada bulan-bulan terakhir.

Jika Ibu mengalami migrain yang disertai muntah, penglihatan kabur, kesulitan tidur nyenyak, hingga demam, segera konsultasikan dengan dokter karena kondisi ini bisa saja memerlukan penanganan lebih khusus. 

Preeklamsia

Preeklamsia adalah meningkatnya tekanan darah sebagai akibat dari kehamilan, yang terjadi setelah berusia lebih dari 24 minggu. Pada preeklamsia ini, Ibu mengalami peningkatan tekanan darah minimal 140/90 mmHg dan terdapat PROTEIN dalam air seninya.

Tanda bahwa Ibu mengalami preeklamsia, yaitu apabila Ibu mengeluh sakit kepala dalam usia kehamilan tersebut. Penyebab preeklamsia ini belum dipastikan hingga kini, tetapi preeklamsia sering dijumpai pada Ibu yang baru hamil pertama kali, Ibu yang hamil anak kembar, atau Ibu yang menderita diabetes sejak hamil.

Preeklamsia harus ditangani oleh dokter karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti eklampsia, yang mengancam nyawa, serta gangguan pada fungsi organ vital. Ibu yang mengalaminya umumnya harus dipantau ketat dan menjalani persalinan untuk mengakhiri preeklamsia tersebut.

Sakit kepala memang memiliki berbagai kemungkinan penyebab, dan penyebabnya dapat bervariasi tergantung usia kehamilan. Ibu dapat meredakan sakit ini dengan memastikan istirahat yang cukup dan tidur dalam posisi yang nyaman. Bagaimana posisi yang baik untuk Ibu ketika sedang tidur ini? Ketahui penjelasannya di sini yuk: Posisi Tidur yang Baik dan Aman untuk Ibu Hamil.

Referensi:

  • Johns Hopkins. Headaches in Early Pregnancy. Diakses 15 Agustus 2024. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/staying-healthy-during-pregnancy/headaches-in-early-pregnancy
  • Cleveland Clinic. Preeclampsia. Diakses 15 Agustus 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17952-preeclampsia
  • Medical News Today. Sinus infection while pregnant: What to know. Diakses 20 Agustus 2024. https://www.medicalnewstoday.com/articles/sinus-infection-while-pregnant#safe-treatment