Memiliki momongan setelah menikah merupakan dambaan hampir semua pasangan ya! Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai tingkat kesuburan wanita dan pria agar bisa mempercepat proses pembuahan yang bisa meningkatkan peluang Ibu dan Ayah untuk mendapatkan momongan.
Selain untuk mengetahui peluang kehamilan, mengetahui tingkat kesuburan wanita dan pria dapat digunakan sebagai alat penunda kehamilan dan mengetahui siklus reproduksi. Siklus reproduksi yang sehat akan mencegah terjadinya penyakit yang lebih serius, sehingga dengan mudah bisa terdeteksi dan diberikan penanganan lebih lanjut.
Tanpa bantuan medis, Ibu bisa mengetahui apakah diri sendiri adalah wanita yang subur atau tidak lho, Bu. Berikut ciri-ciri yang harus Ibu perhatikan:
Salah satu yang dapat mempengaruhi tingkat kesuburan wanita adalah siklus menstruasi. Jika Ibu memiliki siklus menstruasi yang normal dan teratur, maka ovulasi dapat terjadi secara teratur juga. Ovulasi merupakan proses ketika sel telur yang telah matang dikeluarkan dan siap untuk dibuahi sperma. Siklus menstruasi yang normal biasanya terjadi dalam rentang waktu selama 21 hari sampai 35 hari secara teratur setiap sebulan sekali. Dilihat dari jumlah darah yang keluar pun masih dalam batas normal. Untuk itu, tingkat kesuburan wanita bisa dinilai pula dari siklus menstruasi yang normal.
Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh akan mengganggu tingkat keberhasilan ovulasi bahkan mungkin proses ovulasi berhenti dikarenakan berat badan tidak ideal. Untuk itu, salah satu cara mudah untuk mengetahui tingkat kesuburan wanita adalah melalui berat badannya. Kategori obesitas atau bahkan terlalu kurus akan membuat tubuh mengirimkan sinyal untuk menghentikan proses ovulasi dan dapat menyebabkan mandul.
Tingkat kesuburan wanita juga dapat dilihat dari kondisi organ reproduksi dan perilaku seksual yang sehat. Dengan menerapkan kehidupan seksual yang aman, contohnya tidak berganti-ganti pasangan atau menerapkan cara berhubungan seksual secara aman. Dengan begitu, wanita akan terhindar dari penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan wanita sulit hamil atau infertil.
Salah satu yang dapat menyebabkan wanita sulit hamil adalah merokok. Dalam jurnal FKM UNAIR menyebutkan tingkat kesuburan wanita yang memiliki kebiasaan merokok akan menurun sekitar 35-45 persen dan berpotensi mengalami masalah reproduksi dan kehamilan seperti mandul, keguguran, dan bayi lahir mati, lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki kebiasaan merokok. Kandungan zat beracun yang terdapat pada sebatang rokok akan merusak sel telur dan mengganggu proses ovulasi.
Jika Ibu ingin menunda kehamilan dan menggunakan alat kontrasepsi seperti pil KB atau KB suntik, maka Ibu harus menunggu sekitar satu tahun untuk memulihkan tingkat kesuburan kembali. Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur dan sulit hamil kembali.
Tingkat kesuburan wanita bisa dilihat dari beberapa tanda wanita memasuki masa suburnya, yaitu adanya peningkatan suhu tubuh basal. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh saat bangun tidur di pagi hari. Dalam keadaan normal, suhu tubuh basal adalah 35,5-36,6 derajat Celcius. Namun, saat Ibu berovulasi, suhu tubuh Ibu akan naik.
Nyeri saat ovulasi juga bisa menjadi tanda masa subur wanita. Disebutkan dalam Jurnal Kedokteran UNILA, jika satu dari lima wanita mengalami nyeri terkait ovulasi di dalam tubuh. Rasa sakit ini dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah masa reproduksi wanita. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kram yang parah. Namun, penyakit ini jarang menyebabkan rasa sakit yang parah.
Selama siklus menstruasi wanita, jenis dan jumlah lendir serviks akan berubah. Lendir ini merupakan sekret yang dihasilkan oleh kelenjar serviks. Saat hamil, lendir serviks atau lendir di leher rahim berwarna bening, licin, dan elastis, seperti putih telur mentah. Namun, cairan yang dihasilkan mungkin juga kental, putih, atau bahkan keruh. Lendir ini membantu mendukung sperma untuk mencapai sel telur.
Ketika Ibu memasuki masa subur, Ibu akan menemukan diri Ibu menarik dan lebih bergairah tentang seks. Ibu juga sangat menarik di mata pasangan, karena tubuh Ibu secara alami mengeluarkan bau yang berbeda dari biasanya yang dipengaruhi oleh kondisi hormon.
Dalam mendapatkan peluang tertinggi wanita untuk hamil, Ibu harus mengetahui cara menghitung masa subur dengan kalender untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan secara intensif. Hal ini disebabkan pada saat ovulasi terjadi, sel telur yang dilepaskan hanya bertahan 12 hingga 24 jam.
Saat Ibu melakukan cara menghitung masa subur dengan kalender, Ibu harus mengetahui jumlah hari pada satu siklus menstruasi selama kurang lebih 6-8 bulan agar tahu bahwa siklus menstruasi Ibu merupakan siklus sehat atau tidak. Sehingga bila ada masalah bisa segera mendapatkan penanganan dari dokter.
Berikut cara menghitung masa subur dengan kalender yang perlu Ibu ketahui untuk meningkatkan peluang kehamilan:
Berdasarkan hitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalender masa subur Ibu berkisar antara 10-21 hari setelah hari pertama menstruasi.
Cara menghitung masa subur untuk haid tidak teratur dapat dilihat dari 6 siklus haid secara berurutan. Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan. Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Masa subur (ovulasi) akan terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi yang akan datang bulan berikutnya. Oleh sebab itu, Ibu dan pasangan bisa melakukan hubungan seksual secara intensif sekitar masa subur tersebut. Berhubungan seksual sehari setelah selesai haid kemungkinan tidak dapat menyebabkan kehamilan. Yuk, baca ciri-ciri bahwa Ibu sedang subur di sini: Pahami Berbagai Ciri-ciri Masa Subur yang Tepat
Lakukanlah hubungan seksual terutama pada 3 hari sebelum waktu ovulasi hingga 3 hari setelah terjadinya ovulasi. Kemungkinan terjadinya pembuahan akan lebih tinggi jika Ibu melakukan hubungan seksual pada masa-masa itu. Kemudian Ibu dan pasangan juga perlu melakukan hubungan seksual yang teratur 2-3 kali per minggu. Siklus menstruasi normalnya berkisar antara 21-35 hari dan berlangsung selama 3-7 hari.
Untuk mencegah kehamilan, biasanya Ibu harus paham mengenai kondisi tubuh yaitu masa subur. Cara menghitung masa subur untuk menunda kehamilan yang sering digunakan adalah metode kalender kesuburan. Poin utama dalam sistem kalender kesuburan adalah mencegah kehamilan terjadi dengan menghindari seks di masa subur wanita, dan melakukannya justru di saat Ibu sedang dalam masa tidak subur.
Untuk mengetahui masa subur dan masa tidak subur, Ibu dapat menggunakan kalender kesuburan untuk melacak riwayat menstruasi terakhir Ibu terlebih dahulu. Setelah mengetahui waktu menstruasi, Ibu juga perlu memahami berbagai tahapan siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama disebut infertilitas dan dimulai dari hari pertama menstruasi. Tahap kedua adalah masa ovulasi, dimana pada saat itu akan dihasilkan sel telur, yaitu masa kehamilan wanita. Terakhir, disebut periode infertilitas pasca-ovulasi, yang merupakan tahap tidak subur wanita.
Jadi, jika siklus menstruasi Ibu teratur, waktu siklusnya adalah 26-32 hari (dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama periode menstruasi berikutnya), maka Ibu dapat menggunakannya untuk menghitung masa infertilitas tanpa khawatir serta menurunkan peluang kehamilan pada hari ke 21.
Tingkat kesuburan wanita juga dapat diukur dengan menggunakan beberapa tes kesuburan berikut ini.
Baca juga:4 Tanda yang Harus Diketahui Saat Masa Subur
Menjalani tes kesuburan tidak hanya membutuhkan kesiapan fisik, tapi juga kesiapan emosi dan biaya. Karena itu, dukungan dari pasangan sangat penting bagi wanita. Jika ingin mengetahui tingkat kesuburan wanita, Ibu bisa menghubungi dokter spesialis kandungan untuk meminta pendapat dan penilaian medisnya terkait tingkat kesuburan.