Apa Ibu sedang menjalani program hamil dan menantikan Buah Hati? Wah, semoga berjalan dengan lancar ya Bu! Tak heran jika Ibu memperhatikan setiap tanda kehamilan yang muncul. Namun, tanda hamil cenderung berbeda satu dengan lainnya sehingga Ibu jadi bingung, termasuk perbedaan mual maag dan hamil.
Kedua kondisi baik maag dan hamil bisa terjadi pada setiap tahap yang sedang dilalui seseorang. Kondisi maag dialami sekitar 25 persen dari populasi umum setiap tahunnya. Sedangkan, mual muntah melanda 52 persen wanita hamil Untuk itu, Ibu jadi sulit membedakan apa betul mual yang dialami adalah tanda hamil.
Nah bagi Ibu yang penasaran apa sih perbedaan mual maag seperti saat masuk angin dan hamil? Mulai dari pengertian, penyebab, ciri-ciri hingga cara mencegahnya akan dikupas tuntas di artikel ini. Yuk intip selengkapnya, Bu!
Penyakit maag dalam kondisi medis dikenal sebagai dispepsia. Maag sering dikaitkan dengan gangguan lambung. Menurut KlikDokter, maag merupakan ketidaknyamanan perut bagian atas atau area ulu hati. Ibu dapat mengalaminya berulang hingga sifatnya menjadi kronik. Umumnya, maag tidaklah berbahaya jika ditangani dengan tepat.
Kemudian, Ibu banyak yang bertanya, “mual hamil seperti apa sih?” Mual dan muntah selama kehamilan atau sering juga disebut morning sickness terjadi pada sepanjang hari, namun kondisinya semakin parah pada pagi hari. Gejala mual muntah akan mereda dan hilang pada trimester kedua.
Sering kali Ibu juga bingung perbedaan mual hamil dan mual PMS atau Premenstrual Syndrome. Umumnya, saat PMS Ibu tidak mengalami mual namun perut kembung akibat perubahan hormon progesteron dan estrogen. Oleh karena itu, baik menjelang PMS atau awal kehamilan, Ibu disarankan agar perut selalu terisi dan tidak kosong. Agar tidak salah, mari ketahui bedanya telat haid dan tanda kehamilan berikut ini: Ini Bedanya Telat Haid dengan Tanda Kehamilan.
Tidak ada keterangan yang pasti mengenai jam berapa morning sickness sering terjadi. Berdasarkan fakta, morning sickness tidak hanya terjadi di pagi hari saja. Beberapa orang bahkan mengalami kondisi ini sewaktu-waktu, bisa siang, sore, atau malam hari.
50% ibu hamil mengalami gejala morning sickness. Ada yang merasakan mual biasa dan bisa lebih parah, seperti muntah-muntah.
Gejala ini muncul di awal kehamilan atau trimester pertama. Kondisi ibu akan lebih baik ketika sudah memasuki trimester kedua. Namun, beberapa kasus yang terjadi menunjukkan bahwa banyak Ibu hamil mengalami gejala morning sickness lebih lama, bahkan hingga sepanjang masa kehamilan.
Pada dasarnya Morning sickness tidaklah membahayakan kondisi janin. Namun, jika Ibu mengalami gejala muntah makin parah dan merasa mulai mengganggu kesehatan, sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Perbedaan mual maag dan hamil bisa dilihat dari penyebab kedua kondisi tersebut. Namun ternyata, mual saat hamil juga dipengaruhi dari masalah lambung. Maka dari itu, tak heran Ibu menjadi bingung. Berikut ini perbedaan penyebab keduanya:
Penyebab mual maag memiliki banyak faktor, baik kelainan secara organik maupun fungsional. Berikut ini penyebab selengkapnya:
Ibu tentu cenderung bingung, kok mual tapi tidak muntah apakah tanda hamil? Mual muntah saat hamil terjadi pada usia kehamilan 6-8 minggu dan semakin memuncak pada 12-14 minggu.
Namun usia kehamilan selanjutnya, tubuh Ibu akan terbiasa menerima kondisi tersebut. Berikut ini penyebabnya:
Namun selain mual, ada tanda-tanda lainnya yang Ibu perhatikan untuk mengetahui apakah Ibu hamil atau tidak. Baca selengkapnya dalam artikel berikut ya: Tanda-tanda Awal Kehamilan yang Bisa Ibu Amati
Gejala masuk angin seringkali keliru dianggap sebagai gejala dari kondisi lain seperti maag atau awal kehamilan, karena perut sama-sama terasa tidak nyaman. Masuk angin merupakan istilah yang populer digunakan untuk menggambarkan kondisi tidak nyaman karena terkena cuaca dingin, kelelahan, atau pola makan yang kurang sehat.
Biasanya, masuk angin ini memiliki gejala berupa perasaan perut yang penuh dan kembung, nyeri perut, dan sering bersendawa. Kondisi ini juga bisa disertai dengan gejala lain seperti pusing dan badan terasa tidak enak.
Berbeda dengan mual maag yang berkaitan dengan gangguan pada lambung atau mual hamil yang diakibatkan oleh perubahan hormonal, masuk angin lebih banyak berkaitan dengan kondisi fisik dan lingkungan. Untuk meredakan gejala masuk angin, banyak orang memilih untuk mengkonsumsi minuman hangat, mengambil waktu untuk beristirahat, atau menggunakan obat tradisional yang bertujuan untuk mengurangi kembung dan memperbaiki perasaan tidak nyaman.
Ibu perlu memahami perbedaan antara masuk angin dengan maag agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan, jika perlu, mendapatkan pengobatan dari dokter.
Penasaran apa obat untuk mual akibat hamil? Simak jawabannya di sini, yuk: Pilihan Obat untuk Mual dan Muntah pada Hamil Muda.
Setelah melihat perbedaan mual maag dan hamil dari segi pengertian serta penyebab, saatnya Ibu mengenali perbedaan ciri-ciri mual hamil muda dan maag. Yuk Bu langsung cari tahu!
Bila Ibu bertanya apakah mual di ulu hati apakah tanda hamil, belum ada penelitian yang memastikan. Namun Ibu hamil cenderung mengalami rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau sekitar ulu hati. Sedangkan maag, Ibu mengalami rasa panas seperti terbakar pada area dada.
Seperti pembahasan sebelumnya, mual hamil bisa terjadi pada sepanjang hari dan memburuk pada pagi hari. Itulah disebut sebagai morning sickness. Namun mual maag tidak khas mengalami gejala parah pada pagi hari. Jadi, habis makan mual apakah hamil tidak bisa dipastikan secara jelas, tergantung pada waktunya.
Apakah asam lambung meningkat tanda hamil? Rasa seperti logam dan pahit dialami oleh Ibu hamil berasal dari peningkatan jumlah asam lambung. Namun berbeda dengan mual maag, mulut terasa asam. Tentu, kedua kondisi ini membuat siapapun yang mengalaminya menjadi tidak nyaman.
Perbedaan mual maag dan hamil selanjutnya terdapat pada sensitivitas terhadap bau. Mual maag muncul bukan karena tidak sensitif akibat bau di sekitar Ibu, sedangkan bumil cenderung langsung mual jika mencium aroma tajam misalnya saja durian, bawang, telur atau asap rokok.
Mual saat hamil umumnya disertai dengan tanda kehamilan seperti terlambat haid, sering buang air kecil, muncul bercak darah, mudah lelah, perubahan mood yang signifikan hingga nyeri payudara dan punggung. Sedangkan mual maag tidak disertai dengan gejala-gejala kehamilan tersebut.
Selain gejala mual dan muntah, wanita hamil mungkin juga mengalami nyeri pinggang akibat perubahan postur tubuh. Untuk informasi selengkapnya, baca artikel ini: Penyebab Sakit Pinggang saat Hamil Muda & Cara Mengatasinya.
Meski perbedaan mual maag dan hamil terlihat pada ciri-cirinya, ternyata pencegahannya tidak berbeda jauh lho! Ibu bisa coba menerapkan tips selengkapnya di bawah ini:
Makan sedikit tapi sering dianjurkan baik penderita maag atau ibu hamil. Hindari konsumsi makanan dalam jumlah yang banyak sekaligus. Misalnya 5 kali sehari porsi kecil dibandingkan 2-3 kali sehari porsi besar.
Mual dan muntah bisa menyebabkan dehidrasi yang tentunya tidak baik bagi kesehatan penderita maag serta ibu hamil. Untuk itu, cukupi kebutuhan air harian dengan air putih delapan gelas atau dua liter sehari, serta konsumsi makanan berkuah dan buah kaya akan air, seperti semangka, melon dan jeruk. Selain itu, da banyak lagi manfaat semangka untuk kesehatan, baca di sini ya: 15 Manfaat Semangka untuk Kesehatan, Kaya Nutrisi.
Makanan yang pedas, asam, berminyak dan berlemak dapat memicu rasa mual dari dalam perut. Penderita maag dan ibu hamil perlu mengurangi konsumsi jenis makanan tersebut.
Bagaimana Bu, sudah tahu bukan soal perbedaan mual maag dan hamil? Meski kedua kondisi ini berbeda, namun penanganannya cenderung sama. Bagi Ibu hamil yang mengalami mual muntah, selalu rutin konsumsi nutrisi kehamilan dua kali sehari seperti PRENAGEN emesis yang kaya vitamin B6 dan protein, serta teruji klinis mampu mengurangi mual muntah hingga 90 persen!