Ada banyak tahapan yang perlu dilewati calon Ibu dan Ayah untuk memiliki Buah Hati, seperti program hamil, misalnya. Setelah program berhasil, masih banyak ilmu baru yang perlu terus dipelajari, mulai dari pengetahuan tentang kehamilan yang sehat, proses persalinan, bahkan mempelajari tentang laktasi. Mari kenali dasar-dasar laktasi untuk memperlancar proses menyusui yuk Bu.
Laktasi adalah proses memproduksi ASI dari kelenjar susu untuk memberi makan Buah Hati. Laktasi dimulai sejak masa kehamilan ketika perubahan hormon membuat tubuh ibu hamil mulai memproduksi ASI sebagai persiapan kelahiran bayi.
Ada 2 hormon utama yang mendukung proses laktasi, yaitu hormon prolaktin (hormon yang menunjang produksi air susu), dan hormon oksitosin (bertanggung jawab terhadap pengeluaran air susu). Kadar kedua hormon akan meningkat setelah persalinan dan melancarkan proses laktasi. Berakhirnya laktasi ditandai dengan tubuh Ibu yang berhenti memproduksi ASI.
Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah proses memberikan ASI sesegera mungkin setelah Buah Hati lahir, yaitu kira-kira 30 menit hingga 1 jam pasca persalinan. Inisiasi menyusui dini bertujuan agar Buah Hati mendapatkan kolostrum yang memiliki banyak manfaat. Selain itu, IMD juga memperkuat bonding antara Ibu dengan Buah hati. Sebab, Ibu akan lebih sering melakukan skin to skin contact untuk melatih kemampuan berbagai indera di tubuh Buah Hati.
IMD bisa langsung dimulai saat tim medis meletakkan Buah Hati dalam posisi telungkup di atas dada Ibu, sesaat setelah dibersihkan dan kondisi kesehatannya baik menurut tim medis. Dalam proses IMD, Ibu harus bersabar menunggu Buah Hati mencari puting payudara. Usahakan untuk tidak membantunya lebih cepat mendekat ke puting ya, Bu. Bersabar dan tunggu saja sambil menikmati prosesnya.
Untuk informasi selengkapnya tentang manfaat dan cara melakukan IMD, baca artikel berikut ini ya: Manfaat dan Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Menjelang persalinan, pastikan Ibu memilih rumah sakit, puskesmas, bidan, atau klinik yang bisa membuat proses persalinan lancar dan nyaman. Jika ingin melakukan laktasi, pilihlah tempat bersalin yang mendukung rawat gabung. Rawat gabung memungkinkan Ibu dan Buah Hati yang baru lahir berada dalam satu ruangan yang sama. Rawat gabung bisa dilakukan jika Ibu dan Buah Hati sama-sama sehat. Dengan begitu, Ibu bisa memulai IMD dan melanjutkan pemberian ASI eksklusif kapan pun Buah Hati menginginkannya.
Tidur bersama Buah Hati akan membuat Ibu lebih dekat dan memudahkan saat hendak memberikan ASI. Usahakan memberi ASI setiap 2 jam sekali, meskipun ASI yang keluar masih sedikit karena baru melahirkan. Aktivitas menyusui secara rutin dapat membantu merangsang produksi ASI. Tapi ingat, meski dalam satu ruangan, tidurnya harus di tempat tidur terpisah ya, Bu.
Ibu perlu memahami jadwal dan frekuensi pemberian ASI supaya nutrisi Buah Hati terpenuhi dan produksi ASI lancar. Frekuensi pemberian ASI sebaiknya dilakukan 8 hingga 12 kali dalam waktu 24 jam. Umumnya, Buah Hati akan menyusu di siang hari selama 1 hingga 2 jam dan beberapa kali di malam hari dengan durasi menyusu untuk setiap payudara sekitar 15 hingga 20 menit.
Terdapat 6 posisi menyusui yang nyaman bagi Ibu dan tidak membuat Buah Hati gumoh, kembung, atau tersedak. Enam posisi menyusui tersebut, yaitu posisi cradle, cross cradle, football, berbaring miring, berbaring terlentang, dan posisi Ibu duduk sambil mendekap Buah Hati. Pastikan tubuh Ibu tidak membungkuk saat memberikan ASI karena bisa membuat proses keluar ASI tidak lancar.
Memilih posisi untuk menyusui newborn sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan dukungan maksimal bagi ibu dan bayi selama proses menyusui. Yuk, ikuti panduan dari masing-masing posisi tersebut di sini: Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Aman dan Tepat.
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik yang punya banyak manfaat untuk Buah Hati. Selama 6 bulan, Ibu bisa memberikan ASI eksklusif untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan proses MPASI. Jadi, selain menyusu, Buah Hati akan mendapatkan makanan pendamping ASI. Kombinasi pemberian makanan dan ASI bisa dilanjutkan hingga Buah Hati berusia 2 tahun untuk menghindari risiko terkena obesitas, meningkatkan kecerdasan, dan sistem reproduksinya berkembang lebih optimal.
Rahim Ibu hamil terus membesar seiring usia Buah Hati yang tumbuh di dalam kandungan. Setelah persalinan, rahim akan mengalami masa involusi, yaitu proses mengembalikan ukuran rahim seperti semula yang dibantu hormon oksitosin. Produksi hormon oksitosin akan meningkat saat Ibu rutin melakukan laktasi sehingga bisa mempercepat proses pemulihan rahim.
Menjalankan proses laktasi atau menyusui Buah Hati akan membantu Ibu menurunkan berat badan secara alami. MengASIhi dalam waktu 3 bulan bisa menurunkan kurang lebih 1,5 kilogram bobot tubuh Ibu. Jika memberikan ASI eksklusif dilakukan hingga 6 bulan, penurunan berat badan akan lebih terlihat. Menyusui bisa menurunkan berat badan karena dalam prosesnya membutuhkan lemak di perut serta paha Ibu untuk memberi energi saat memproduksi ASI.
Menurut Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Indonesia, memberikan ASI eksklusif atau menjalani masa laktasi tak hanya membuat kondisi fisik dan mental Ibu lebih stabil, namun juga bisa meminimalisir risiko terkena kanker payudara.
Nah, itulah dasar-dasar laktasi dan manfaatnya yang perlu Ibu ketahui. Dengan begitu, Ibu bisa lebih siap menyusui bahkan sejak buah hati dilahirkan. Selain itu, Ibu juga harus mengkonsumsi makanan sehat dan nutrisi tambahan, seperti susu Ibu menyusui, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Cari tahu rekomendasinya di sini yuk: Rekomendasi Susu Ibu Menyusui yang Baik untuk Kesehatan